Potret kapten Timnas Indonesia dan Bahrain berpose jajaran wasit.
Sumber :
  • AFC

Sepak Bola seperti 'Agama' Menggema Berkaca dari Kontroversi Wasit Laga Timnas Indonesia Kontra Bahrain

Jumat, 11 Oktober 2024 - 19:35 WIB

tvOnenews.com - Pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain dipenuhi sejumlah kontroversial dari kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf memunculkan pandangan "sepak bola seperti agama kedua".

Wasit Ahmed Al Kaf mendapat penilaian dari netizen hingga dunia dianggap berpihak kepada Bahrain saat menahkodai pertandingan Timnas Indonesia.

Hasil Timnas Indonesia berakhir imbang atas Bahrain tidak terlepas dari keputusan wasit Ahmed Al Kaf pada Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Beberapa pihak menyebutkan Asian Football Confederation (AFC) memilih Ahmed Al Kaf pada laga Timnas Indonesia versus Bahrain tidak terlepas dari presidennya.

Presiden AFC Syekh Salman bin Ebrahim Al Khalifa pun menjadi sorotan dinilai memilih Ahmed Al Kaf diduga karena satu rumpun berasal dari Tanah Arab.


Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf yang memimpin jalan pertandingan Bahrain lawan Timnas Indonesia. (Kolase Tim tvOnenews)

Hal itu membuat netizen menyinggung soal berbagai pendapat alasan Nabi diturunkan dari Tanah Arab.

"Itulah alasan Nabi Muhammad SAW diturunkan di Tanah Arab ya karena Jahil*yah," kata @jhgxxx dikutip dari Instagram @afcasiancup, Jumat (11/10/2024).

"Sabda Rasulullah SAW, 'Barang siapa menipu maka dia bukanlah dari golongan kami' ingat itu di pengadilan negeri akhirat kelak kalian akan mempertanggung jawabkan perbuatan kalian," terang @rizxxx.

Pandangan Sepak Bola sebagai Agama Kedua

Dilansir tvOnenews.com melalui Sumantoalqurtuby, Jumat, sepak bola selalu menjadi sorotan dikaitkan dengan agama.

Beberapa masyarakat dari Timur Tengah menjadikan sepak bola sebagai "agama kedua".

Hal itu mengacu Timur Tengah menganggap cabang olahraga sepak bola sangat populer daripada cabang lainnya.

Cabang olahraga sepak bola dapat memeriahkan dan memunculkan suasana baru bagi masyarakat Timur Tengah.

Meski kelompok aliran Salafi menyebutkan cabang olahraga panahan dijadikan "olahraga Islami" daripada sepak bola. Tak hanya itu, mereka beraliran Salafi juga menganggap panahan sebagai "sunnah Rasul".

Beberapa fakta menunjukkan sepak bola di Timur Tengah seperti agama lantaran ada stadion memiliki multifungsi.

Ada stadion yang memiliki fungsi dijadikan sebagai masjid di mana mereka akan membuat tempat perkumpulan di sana.

Mereka yang berkumpul terdiri dari pengikut yang setia, pemeran yang mendapat andil bermain, hirarki hingga membentuk struktur berbasis sosial.

Mereka kerap kali melakukan praktik ritual berbasis berdoa sebelum memulai pertandingan baik dilakukan pemain hingga pendukungnya agar menang.

Dari situlah memunculkan fenomena seperti "agama sepak bola" sudah masuk dalam kawasan Timur Tengah. Meskipun wilayah lainnya juga sudah menerapkan hal tersebut.

Timur Tengah dan Afrika Utara mencatat memiliki penduduk mayoritas oleh orang Arab dan Muslim menganggap tidak hal baru dari sepak bola.

Sepak bola sudah melekat menjadi bagian sejarah, tradisi hingga membentuk kebudayaan sebelum negara dan bangsa terbentuk sejak lama.

Jika kita mengambil contoh dari sepak bola Arab Saudi telah menunjukkan eksisnya sejak 1927. Meski federasi sepak bola nasional mereka baru muncul pada tahun 1956.

Sepak bola pun sudah menunjukkan perkembangannya sangat pesat dan menyerupai industri bidang olahraga yang memiliki ambisi serius di beberapa negara Timur Tengah.

Sepak bola juga menjadi ladang bisnis yang sangat besar terlihat dari Arab Saudi, Mesir, Qatar hingga UEA.

Terkini, banyak pesepak bola dunia memperkuat klub yang bermain di kompetisi Arab Saudi. Misalnya Cristiano Ronaldo mengawali karier bermain di sana membuat para pemain bintang menjajal permainannya di Tanah Arab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:21
02:29
04:33
02:43
01:01
05:04
Viral