Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara.
Sumber :
  • LTN PBNU

Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Tokoh NU yang Digadang-gadang Jadi Calon Menteri Sosial di Kabinet Prabowo Subianto

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:32 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Saifullah Yusuf atau Gus Ipul adalah salah satu yang hari ini dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Gus Ipul digadang-gadang kembali menjadi Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia.

Sebagai informasi, Gus Ipul ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Mensos menggantikan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri karena akan berlaga di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim). 

Gus Ipul dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu (11/9/2024). 

Meski Gus Ipul hanya menjabat selama 40 hari, Presiden Jokowi meminta agar Gus Ipul memanfaatkan waktu tersisa ini untuk bekerja secara maksimal agar bisa menjadi landasan untuk pemerintahan yang akan datang.


Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara (Sumber: ANTARA)

Lalu sebelum menjadi Mensos, bagaimanakah profil dan sepak terjang Gus Ipul di dunia politik?

Saifullah Yusuf atau Gus Ipul merupakan putra dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo.

Pria kelahiran 28 Agustus 1964 itu tak lain merupakan keponakan dari KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Awal mula cita-cita tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini adalah ingin jadi guru madrasah.

Keinginan Gus Ipul itu berawal dari keadaan madrasah yang menyedihkan di tempatnya dan ditambah profesi sang ayah yang merupakan guru agama SD dan SMP sekaligus pegawai Departemen Agama (Depag).

Maka untuk mengejar cita-citanya, Gus Ipul menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang dan SMP Islam Pasuruan. 

Kemudian setelah lulus dari SMA, Gus Dur menganjurkan Gus Ipul untuk berkuliah di Jakarta. 

Gus Ipul kemudian memilih masuk jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional. 

Selain kuliah di FISIP, Gus Ipul dikenal sebagai aktivis.

Gus Ipul tercatat pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Universitas Nasional Jakarta. 

Kemudian pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) masa khidmah 1990-1995.

Gus Ipul juga memperdalam ilmu politiknya dari Gus Dur yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara (Sumber: PBNU)

Itulah langkah awal Gus Ipul di dunia politik.

Gus Ipul mengawali karir politiknya dengan bergabung Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi sayap pemuda NU. 

Setelah bergabung dengan GP Ansor, pada tahun 1999, Gus Ipul dipercaya menggantikan posisi Ketua Umum (Ketum) karena pimpinan kala itu, Iqbal Assegaf meninggal dunia. 

Kemudian selang satu tahun, Gus Ipul dikukuhkan kembali sebagai Ketum GP Ansor.

Ketika masuk ke senayan, awalnya, Gus Ipul terpilih sebagai anggota DPR Fraksi PDI-P. 

Gus Ipul dianggap sebagai lambang aliansi dari Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri.

Namun, saat hubungan Gus Dur dan Megawati mulai menjauh, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P.

Kemudian Gus Ipul pada tahun 2001 pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Saat muktamar PKB tahun 2002, Gus Ipul terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) mengalahkan kandidat-kandidat lainnya. 

Lalu selang 2 tahun kemudian, Gus Ipul mendapat amanah baru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) selama 1 periode.

Namun konflik internal yang terjadi dalam tubuh PKB berujung pada pencopotan jabatan Gus Ipul sebagai Sekjen PKB. 

Hal itu kemudian berimbas pada jabatan Menteri PDT yang tengah ia emba saat itu. 

Tak hanya itu, posisi Sekjen PKB yang Gus Ipul emban juga digantikan oleh Lukman Edy. 

Namun saat itu Gus Ipul tetap sebagai petahana Ketua Umum GP Ansor untuk periode 2005-2010.

Pada tahun 2009, saat usianya 44 tahun, Gus Ipul mendampingi Soekarwo maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim). 

Setelah melewati 2 kali putaran serta pemilihan ulang putaran kedua di Kabupaten Bangkalan dan Sampang, pada 21 Januari 2009 Pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf akhirnya menang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Setelah memimpin Jatim bersama selama satu periode yakni sejak 2008-2013, pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf kembali terpilih pada Pilgub 2013 untuk periode 2014-2019.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2017, Gus Ipul kembali maju sebagai Calon Gubernur dalam Pilgub 2018 mewakili PKB. 

Pada Pilgub kali ini, PDIP memberikan rekomendasi kepada Gus Ipul sekaligus berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Namun, di tengah perjalanan, Azwar Anas mengundurkan diri dengan mengembalikan mandatnya ke PDIP dan akhirnya Puti Guntur Soekarno, anggota DPR sekaligus cucu Presiden Soekarno lah yang dipilih PDIP untuk menjadi pendamping Gus Ipul.

Namun karena pasangan itu dikalahkan oleh Khofifah Indar Parawansa, maka Gus Ipul gagal menjadi orang nomor satu di Jawa Timur. 

Namun pada 2020, Gus Ipul maju sebagai Walikota Pasuruan  dengan berpasangan dengan Adi Wibowo (Mas Adi).

Pasangan Gus Ipul dan Mas Adi kemudian menang di Pilkada tahun 2020.

Kemudian, usai Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Gus Ipul ditetapkan mendampingi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Sekretaris Jenderal PBNU masa khidmah 2022-2027


Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara (Sumber: PBNU)

Keluarga

Orang Tua       : Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo

Istri                  : Fatma Saifullah Yusuf

Anak                : Selma Halida

                         M. Falihudin Daffa

                         M. Rayhan Hibatullah

                         M. Farellino Ramadhan

Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang (1979)

Sekolah Menengah Pertama Islam Pasuruan (1981)

Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985)

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta

Karir 

Ketua Senat Fisip Unas Jakarta (1988-1990)

Ketua HMI Cabang Jakarta (1990-1992)

Pengurus Pusat IPNU (1992-1994)

Ketua Pimpinan Pusat IPNU (1990-1995)

Wakil Sekjen PP GP Ansor (1995)

Sekretaris Jenderal AMNU

Ketua Umum GP Ansor (1999-2010)

Anggota DPR RI-Fraksi PDI Perjuangan (1999-2000)

Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2004)

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (2004-2007)

Wakil Gubernur Jawa Timur (2009-2014, 2014-2019)

Wali Kota Pasuruan (2021- hingga dilantik jadi Mensos Pada September 2024)

Sekretaris Jenderal PBNU (2022-2027)

Menteri Sosial RI (2024)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:56
05:39
02:50
13:00
05:37
01:05
Viral