- dok.kolase tvonenews.com/Ilustrasi
Belajar dari Kasus Video Syur Guru dan Murid di Gorontalo, Sempat Disetubuhi Berkali-kali dan Viral, Begini Tips Memilih Sekolah Tepat ala Buya Yahya
Jakarta, tvOnenews.com-- Media sosial (Medsos) sempat dihebohkan video syur Guru dan Murid di Gorontalo. Sangat disayangkan, karena memicu adanya persepsi buruk terhadap guru atau sekolah dan rasa khawatir orang tua.
Video yang tersebar di Medsos banyak, berseliweran berdurasi 7 dan 5 menit. Mulanya video itu diduga diambil secara diam-diam tanpa sepengetahuan guru dan murid tersebut.
Berdasarkan Keterangan Kepolisian, Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman mengatakan guru yang berada di video tersebut berinisial D. Adapun muridnya berinisial P.
Diketahui, dalam video itu merupakan guru dan murid di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gorontalo. Paling mengejutkan adalah D dan P melakukan perbuatan tak senonoh itu di salah satu ruangan Sekolah.
"Di salah satu ruangan sekolah," ujar Deddy, Rabu (25/9/2024).
Atas kasus ini, pihak Kepolisian lantas menerima laporan itu lalu mulai melakukan penyelidikan dan pemeriksaan.
"Kita juga periksa 10 orang. 8 Saksi termasuk pelapor dan terlapor dan kami juga sudah menetapkan status terhadap tersangka inisial D," terang dia.
Lebih lanjut, disampaikan kalau mulanya D bermodus membantu P mengerjakan tugas sekolahnya. Kemudian mereka pun menjadi dekat.
Hubungan mereka pun berlanjut hingga terjadilah persetubuhan itu berkali-kali. Deddy menyebut aksi itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
"Untuk peran yang terjadi memang hubungan asmara karena yang bersangkutan merasa tersangka mengayomi dan sering membantu tugas. Korban akhirnya merasa nyaman," ungkapnya.
dok.tangkapan layar YouTube/Buya Yahya
Sehubungan atas kasus sempat viral itu, mengigatkan kita pada sebuah ceramah Buya Yahya soal, bagaimana cara memilih Sekolah yang tepat untuk anak?.
Dalam ceramah di YouTube Buya Yahya, dikutip Rabu (16/10/2024). Buya mengatakan kalau orang tua harus tegas soal akidah dan pembelajaran dasar pada anak itu berkaitan agama.
Buya sebut penting sebagai pondasi anak, akidah terbentuk secara umum dipahami karena pendidikan, lingkungan dan pola asuh orang tua serta faktor lainnya. Ia menyarankan bisa sekolah Pesantren.
Menurut Buya dengan akidah baik, apa yang diajarkan sesuai syariat agama Islam insyaallah anak akan terhindar dari perilaku buruk, disamping peran orang tua ikut campur.
"Mengingatkan orang jangan salah mendidik anak ingat pendidikan Pesantren itu penting. Agar peduli tentang pendidikan anak jangan sampai anaknya tidak kenal pendidikan agama terus, ya agar mereka masuk sekolah agama," kata Buya Yahya.
Apabila orang gua merasa bingung, Buya Yahya pun menjelaskan kalau ada peranan penting seperti Ustaz atau Ulama yang bisa dimintakan saran.
Ia menyayangkan kalau lebih percaya dari hasil pencarian dunia maya atau browsing.
"Orang kaya kalau mau sekolah kan anaknya tuh, dia bukan nanya Habib atau Ustaz lamanya tapi browsing di internet. Jadi bagi orang tua itu harus jelas bahwa pendidikan untuk akidah itu penting itu utama," jelasnya.
"Akidah itu harus tegas gak boleh main-main. Kita masalah makan masalah hidup berdampingan itu dengan berbagai agama itu bisa dan biasa tapi soal akidah itu berbeda," pesan Buya Yahya.
Atas kasus Guru dan Murid di Gorontalo waktu lalu. Diketahui, pihak sekolah mengaku sudah mendapatkan laporan atas hubungan keduanya.
Bahkan pihak sekolah sudah memberikan teguran keras, sebelum video syur guru dan murid di Gorontalo viral di media sosial. Hingga sekarang masih menunggu, bagaimana hasil tindaklanjut dari Kepolisian.
“Terkait masalah ini, mereka sudah dua kali saya BAP. BAP saya yang pertama itu tahun lalu keduanya saya BAP namun negatif, tidak ada pengakuan,” ungkap Rommy Bau Kepala Madrasa Aliyah Negeri 1 Kabupaten Gorontalo, Kamis (26/9/2024).
Kabar terakhirnya, adapun P sampai saat ini masih berstatus murid MAN tersebut. Kepala Sekolah MAN di Gorontalo berinisial RB mengatakan pihaknya sudah mengendus hubungan mereka.
Pada laporan pertama diketahui Sekolah kedua pihak tak mengakui hubungan, hingga akhirnya pada laporan kedua dari istri pelaku (RB) jadi heboh.
"Saat BAP pertama itu mereka belum mengakui," kata RB waktu lalu.
"BAP kedua, istri oknum datang ke saya. Aduan istri dari oknum tadi bahwa mereka sering berkomunikasi," sambungnya.
"Dari awal video sampai dengan saat ini saya tidak pernah mengeluarkan murid, tidak ada batal-batal, tidak pernah dikeluarkan. Boleh dicek. Sampai saat ini murid itu masih terdaftar sebagai siswa kami. Saya tidak pernah keluarkan statement seperti itu," terang Kepsek tersebut.(klw)
waallahualam