- Kolase tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus & iStockPhoto
Bolehkah Tabur Bunga dan Amalkan Surat Yasin di Depan Kuburan? Begini Jawaban Detail Habib Novel Alaydrus
tvOnenews.com - Habib Novel Alaydrus sering melihat orang yang ziarah kerap kali tabur bunga ke kuburan. Ia juga menemukan banyak yang menyempatkan untuk membaca Surat Yasin.
Habib Novel Alaydrus memahami kenyataan kebiasan para peziarah. Hal ini mengacu beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti tabur bunga dan mengamalkan Surat Yasin.
Habib Novel Alaydrus mengambil kisah dari Rasulullah SAW awal mula tabur bunga hingga Surat Yasin menjadi tradisi ziarah ke kuburan.
Habib Novel Alaydrus menuturkan tabur bunga hanya bentuk tradisi saat ini. Sebelumnya kegiatan ziarah tersebut dalam bentuk lainnya.
"Jadi rasul capek berlelah ambilkan dua kelopak kurma, itu di perkebunan ada, tapi harus ngambil, tapi kalau doa lebih praktis," ungkap Habib Novel Alaydrus dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Madani Belajar Islam, Rabu (16/10/2024).
- Istockphoto
Pendakwah kelahiran dari Surakarta tersebut menjelaskan kegiatan tersebut sangat aneh. Namun, itu menjadi kebiasaan yang wajib diketahui saat sebuah dahan dipakai Rasulullah SAW ketika di sekitaran kuburan.
"Perbuatan Rasulullah yang tidak seperti biasanya, Rasul nanam dahan di makamnya orang, ini tidak biasa dilakukan Nabi dan sahabat enggak pernah lihat," terangnya.
Habib Novel mengatakan ada rahasia di balik kegiatan penanaman dahan tersebut di kuburan. Hal ini mengacu pada kegiatan yang dijelaskan di atas.
Habib Novel mengabarkan dari kegiatan tersebut memunculkan spekulasi dari sahabat Rasulullah SAW.
"Orang dijadikan makam sebagai kebun, maka sahabat nanya ya Rasulullah kenapa engkau melakukan hal ini? Maka Rasul menjawab laallahu," jelasnya.
Kalimat "laallahu" menjadi sorotan yang ternyata mempunyai makna tersembunyi dilakukan Rasulullah SAW. Kalimat tersebut mengandung makna berupa "semoga". Namun, Habib Novel mengatakan maknanya jangan disalah artikan agar tidak meminculkan tafsir baru.
"Terjemahan laalla itu maka dia siksa keduanya akan diringankan oleh Allah Ta'ala selama pelepah kurma belum kering, selama masih basah," tegasnya.
Ia merincikan ada ketentuan pelepah kurma yang ditanam beliau. Bahan tersebut memiliki makna kandungan berupa tasbih.
"Ditanam sama rasul, apa maksudnya? Rasul mengatakan selama ini masih basah masih hijau, maka dia diringankan siksanya oleh Allah," paparnya.
"Dan sudah menjadi sifatnya Allah, kalau Allah membuka rahmatnya tidak akan menutupnya lagi," sambungnya.
"Jadi udah meringankan, Allah tidak akan membebani lagi dengan siksa, artinya berkat apa yang dilakukan rasul ini yang dimakam itu diampuni oleh Allah," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)