Belajar Ibadah Tengah Malam, Shalat Tahajud Lebih Afdhol Bukan Jam 3 Pagi, Kata Ustaz Adi Hidayat Bantu Percepat Doa.
Sumber :
  • dok.kolase tvonenews.com

Belajar Ibadah Tengah Malam, Shalat Tahajud Lebih Afdhol Bukan Jam 3 Pagi, Kata Ustaz Adi Hidayat Bantu Percepat Doa

Kamis, 17 Oktober 2024 - 02:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Membangun kebiasaan diri untuk melakukan ibadah sunnah seperti shalat tahajud adalah yang hal baik. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan seputar keistimewaannya. 

Menurut Ustaz Adi bukan hanya pahala yang didapatkan tapi banyak keistimewaan lainnya, apakah benar bisa lancarkan rezeki hingga pengabulan doa lebih cepat? simak penjelasan di bawah ini. 

Dalam agam islam memiliki beragam amalan baik yang dianjurkan. Selain meraih pahala tapi juga menyempurnakan ibadah utama seperti shalat tahajud.

Selain dari itu, ada amalan baik lainnya yaitu zikir. Hal ini jadi saran baik dari Ulama Muda Indonesia itu yang mengajak menerapkannya. 

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan amalan zikir ini, berfungsi semakin memudahkan doa atau hajat, dan seseorang cepat dikabulkan bila dibaca setelah shalat tahajud.

Mengutip dari ceramah dari YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Kamis (17/10/2024). Ia menjelaskan amalan zikir dan doa setelah shalat tahajud.

 

dok.kolase tvOnenews.com/Adi Hidayat 

 

Ustaz Adi Hidayat atau yang akrab disapa UAH ini mengungkap amalan zikir tersebut bisa mempercepat hajat seseorang diterima.

"Ada salah satu ayat yang bisa memberikan inspirasi kepada kita, diterapkan di setiap kehidupan termasuk ketika akan berinteraksi dengan Al-Quran," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan Zikir tersebut menjadi doa yang sudah dicantumkan dalam Surah Al-Anbiya ayat 87-88.

"Doa ini tercantum di Quran surah Al Anbiya di ayat 87 sampai 88 pada kisah Nabi Yunus," ungkapnya.

Dalam kandungan Surah Al Anbiya ayat 87 sampai 88 menceritakan kesabaran Nabi Yunus AS saat ditelan ke dalam perut paus.

Dipahami, ketika di dalam perut paus, Nabi Yunus AS memanjatkan sebuah doa dari dua ayat tersebut.

Sehubungan dengan itu, umat Muslim dapat memanjatkan zikir ini setelah shalat tahajud sebagai bentuk usaha mewujudkan hajatnya.

"Nah dalamkan doa ini termasuk kalau kita ingin berusaha berinteraksi dengan kebaikan. Kayak kita misalnya mau coba menghafal Quran, mau coba membaca Quran dengan baik dan niat (doa) baik lainnya," pesan Ustaz Adi menjelaskan.

Berikut bacaan Surah Al-Anbiya Ayat 87 sebagai Zikir setelah Shalat Tahajud:

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin.

Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." (QS. Al-Anbiya, 21:87).

 

Melihat keutamaan tahajud mampu mengabulkan doa, Ustaz Adi pun mencontohkan, bila seseorang mempunyai hajat agar bisa sukses dapat mengamalkan doa ini sebagai zikir setelah tahajud.

"Pertama, Lailahaillallah ini dasar semua kehidupan. Dari kalimat inilah kita tercipta, dari kalimat ini kita diminta untuk beribadah," papar UAH.

"Jadi tujuan kita beribadah kepada Allah SWT untuk Lailahaillallah," sambungnya.

"Hadirnya kita di sini hidup di dunia Lailahaillallah, bahkan orang berjuang jihad fisabilillah sampai wafat karena Lailahaillallah," pesan Ustaz Adi Hidayat.

"Bahkan kalau ada orang bisa mengucapkan Lailahaillallah di akhir hidupnya dijamin oleh Nabi Muhammad SAW masuk surga," tambahnya.

UAH pun memaparkan setelah kata Lailahaillallah, yakni Subahanaka yang berasal dari kata ucapan "Subahanallah".

"Karena itu ketika kita mengatakan Subhanallah, Ya Allah aku meyakini nggak ada Tuhan selain Engkau, nggak ada sifat-sifat yang layak kecuali apa yang telah Engkau tetapkan," jelasnya.

"Aku mohon ampun Ya Allah, selama ini Innikuntu Minaz-zalimin, aku salah, aku katakan Tuhan hanya Engkau tapi aku kadang dipermudah dunia, aku ikut sesembahan dunia, aku salah ya Allah," tegas Ustaz Adi. 

Perlu diketahui, jangan lupa mengakhiri shalat tahajud dengan membaca doa.

Ini yang dipanjatkan Rasulullah, berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

 

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” 

 

Dijelaskan lebih lanjut, kalau jumlah rakaat tahajud lebih afdhol bersama witir. Meski kaidah umumnya tahajud itu tidak memiliki batas rakaat.

"Nabi pernah menyampaikan dalam hadits riwayat al Bukhori nomor 460. Dalil rakaat tak terbatas dalam kurung ditunaikan dengan dua rakaat dan 1 witir," jelas Ustaz yang akrab disapa UAH ini.

"Sehingga secara umum memang shalat tahajud jumlah rakaatnya tak terbatas. Apabila ingin memulainya tahajud bisa dengan 2-2, dengan rakaat 2 salam terus 2 rakaat lagi tahajud dan 1 rakaat witir," terangnya.

Sementara untuk waktu shalat tahajud lebih afdhol jam berapa? 

Menurutnya pelaksanaan atau waktu shalat tahajud dapat disesuaikan kemampuan. Sebab dalam pandangan agama, ibadah sunnah dilakukan tanpa ada paksaan.

"Ada ketentuan umum, mana yang lebih baik bagi kita untuk menunaikan ibadahnya. Ada orang bisa yang terbangun di akhir-akhir waktu, ada juga yang bisa bangun di awal-awal waktu karena kegiatan tertentu, bisa disesuaikan," imbuhnya.

Sementara keutamaan shalat tahajud sendiri baiknya dikerjakan menjelang waktu subuh, sebagaimana Allah swt berfirman di dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 18:

وَبِالۡاَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ

 

Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (klw)

Waallahualam 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:58
02:07
01:27
02:30
05:51
03:16
Viral