- Henri Lukmanul Hakim/ Media Center Haji 2024
Dirjen PHU Sebut Arab Saudi Ajak Tandatangan Kontrak Haji 2025 Pada Awal Januari
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief mengatakan, Arab Saudi sudah memberikan undangan kepada Indonesia untuk penandatanganan kontrak.
“Januari 2025 kita sudah dapat undangan untuk melakukan kontrak, penandatanganan MoU, kesepakatan haji, pemberangkatan haji,” ujar Hilman Latief di Jakarta pada Kamis (17/10/2024).
“Sebetulnya 23 Oktober itu sudah harus jalan persiapan kontrak-kontrak bisnis dengan stakeholder dan vendor-vendor kita di Saudi,” sambungnya.
Oleh karenanya, Hilman memastikan pihaknya sedang bersiap usai perhelatan Pemilu 2024.
“Kita persiapkan tahap babak baru, usai Pemilu. Apa yang ada di penyelenggaraan haji tahun 2024 kita perbaiki,” ucapnya.
Hilman kemudian mengatakan, perbedaan antara Indonesia dan Arab Saudi dalam penggunaan kalender haruslah ditindaklanjuti dengan baik karena membuat pelaksanaan haji semakin maju.
“Pelaksanaan haji terus bergeser karena Pemerintah Indonesia menggunakan kalender masehi sementara Arab Saudi gunakan Kalender Hijriah,” tandas Hilman.
Mengenai hal ini, Hilman mengatakan pihaknya akan segera konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
“Kita akan konsultasikan dulu dengan DPR bagaimana agar kita bisa mengimbangi ketetapan ini,” ujar Hilman.
“Hal ini penting untuk mitigasi, salah satunya juga agar Indonesia tidak kalah cepat dengan negara lain, misal dalam booking hotel dan lain sebagainya,” lanjut Hilman.
Berdasarkan hitungan Kemenag, jemaah haji Indonesia sudah akan mulai masuk asrama sejak 1 Mei 2025.
“1 Mei 2025 sudah terbang, maka harus disiapkan semua, seperti asrama, sanitasi, transportasi dan lain sebagainya,” kata Hilman.
Sementara untuk Puncak Haji 1446H/2025M diprediksi akan terjadi pada 5-7 Juni 2025.
Hilman kemudian mengatakan, Arab Saudi telah memberikan apresiasi kepada Indonesia atas beberapa pelayanan.
“Apresiasi dari Arab Saudi terhadap skema murur, maka pada tahun 2025 akan disampaikan lebih awal,” ucap Hilman.
Skema murur adalah salah satu terobosan Kemenag yang resmi baru diberlakukan pada haji 2024.
Skema murur adalah dimana jemaah haji dengan menggunakan bus berangkat dari Arafah langsung ke Mina tanpa harus menginap di Muzdalifah.
Meski tak menginap, namun bus akan berhenti sejenak di Muzdalifah dan tidak melanggar hukum fiqih.
Kemudian kata Hilman, jika skema murur telah berhasil mengurangi kepadatan di Muzdalifah, maka untuk mengurangi kepadatan di Mina tahun 2025 akan mulai diberlakukan konsep tanazul.
“Kedua konsep Tanazul, tahun 2024 tidak diterapkan secara resmi, tahun 2025 rencananya akan dikonsepkan lebih baik,” ujar Hilman.
“Mina padat maka kita hindari over crowded,” sambung Hilman. (put)