Teks khutbah Jumat - Ilustrasi menyembah Allah SWT dari shalat.
Sumber :
  • Istimewa

Teks Khutbah Jumat Singkat 18 Oktober 2024: Peringatan Janganlah Menyembah selain Allah SWT

Jumat, 18 Oktober 2024 - 02:43 WIB

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat berisi materi untuk bahan ceramah. Biasanya orang yang berperan dalam menyampaikan dilakukan oleh khatib sebelum menunaikan shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat meliputi beberapa rukun di dalamnya. Terdiri dari membaca pujian kepada Allah SWT, mengamalkan sholawat Nabi, pembacaan wasiat mengacu pada takwa, membaca beberapa ayat suci Al-Quran, serta mengajak kaum muslimin dan muslimat untuk membaca doa.

Teks khutbah Jumat juga berlaku dengan khatib yang harus memenuhi kriterianya. Syarat-syarat tersebut berdasarkan dari ketentuan bagi yang membacanya harus laki-laki, baligh, memiliki akal, kondisi suci baik hadas kecil dan besar, serta menjaga aurat.

Teks khutbah Jumat kali ini akan menyampaikan materi bersifat singkat. Tema yang diambil berjudul hanya menyembah Allah SWT untuk pelaksanaan shalat Jumat pada 18 Oktober 2024.

Dikutip tvOnenews.com melalui laman khotbahjumat, Jumat (18/10/2024), teks khutbah Jumat ini mengambil judul lengkap akan dibahas, yakni "Peringatan Janganlah Menyembah selain Allah SWT".

Ilustrasi jemaah shalat Jumat mendengar teks khutbah Jumat singkat
Sumber :
  • ANTARA/Yulius Satria Wijaya

 

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Peringatan Janganlah Menyembah selain Allah SWT

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT

Khatib pertama-tama ingin menyampaikan marilah kita senantiasa mengucap dan puji syukur kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi seluruh karunia dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya sampai saat ini tanpa henti. Allah SWT yang membuat kita masih hidup dan diberikan kesehatan wal afiat sampai sekarang.

Khatib juga ingin mengajak kita tidak lupa senantiasa melantunkan puja dan puji syukur kepada Baginda Nabi Muhammad SAW telah memperjuangkan memberikan ajaran yang benar. Sebagaimana beliau telah menjadi pilihan Nabi terakhir diutus oleh Allah SWT untuk mengenalkan Kitab Al-Quran terhadap umat manusia.

Sidang Jumat yang berbahagia dan dirahmati oleh Allah SWT

Khatib akan mewasiatkan untuk diri sendiri baik kepada jemaah shalalt Jumat yang ada di sini. Tujuannya agar kita selalu mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pada dasarnya orang-orang beriman akan mendapat keselamatan dan kebahagiaan di hari Akhir kelak. Itu merupakan hadiah terindah dan balasan dari Allah SWT

Itu sudah menjadi ketetapan janji dari-Nya bagi orang beriman dijelaskan dalam dalil Al-Quran dari Surah Al-Baqarah Ayat 25, Allah SWT berfirman:

وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya: "Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah, 2:25)

Dalam dalil Al-Quran lainnya sudah menjadi penjelasan dari Surah Al-Qasas Ayat 83, Allah SWT berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Kesudahan (yang baik, yakni surga) itu (disediakan) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Qasas, 28:83)

Ibadallah, tema kali ini sangat berguna bagi kita. Terutama materi ini bisa menjadi tamparan bagi kita agar semakin bertakwa kepada Allah SWT dan terhindar dari kesyiriikan.

Beberapa orang mengatakan penyebab perbuatan kesiyirikan muncul. Salah satunya sebelum Rasulullah SAW mendapat utusan dari Allah SWT kala terjadi di tanah Arab.

Banyak dari mereka telah sangat mencintai tanah Arab dan tanah haram. Khususnya bagi masyarakat berada di Kota Makkah sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Masihkah kita ingat bahwa Ka'bah menjadi tempat berhala? Itu terjadi sebelum Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW. Beberapa orang dan sejarah menyebutkan jumlahnya sebanyak 360 berhala di Ka'bah.

Mereka mencintai dunia sampai rela melakukan berbagai hal di luar nalar. Mereka sampai mengumpulkan dan membawa batu-batu yang diambil dari tanah haram semakin lama menumpuk hingga menjulang tinggi.

Tumpukan tersebut membuat mereka tidak segan-segan untuk menyembahnya. Padahal itu hanya bebatuan yang bertumpuk berasal dari buatan mereka.

Sebenarnya tidak hanya berhala, ada orang yang sampai mempercayai dan menumbuhkan keyakinan terhadap matahari. Padahal benda itu hanya berdiam diri namun mereka tetap menyembahnya.

Kemudian, bulan juga menjadi target sasaran bahan sesembahan mereka. Benda langit itu dikatakan mereka terdapat adanya dewi yang berada dan menjadi penghuninya.

Ada orang juga menyembah gunung-gunung menjulang tinggi dari daratan. Itu sudah ada sejak zaman dahulu bahkan di Indonesia memiliki sejarahnya sejak zaman prasejarah.

Kaum muslimin rahimahumullah

Dari situlah memunculkan ayat yang menegaskan bahayanya menyembah berhala dan sebagainya telah dijelaskan dalam Surah Ibrahim Ayat 36, Allah SWT berfirman:

رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِۚ فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ وَمَنْ عَصَانِيْ فَاِنَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka (berhala-berhala itu) telah menyesatkan banyak manusia. Maka, siapa yang mengikutiku, sesungguhnya dia termasuk golonganku. Siapa yang mendurhakaiku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ibrahim, 14:36)

Dalam dalil Al-Quran lainnya melalui Surah An-Nahl Ayat 20. Isi penjelasannya tidak akan membuahkan apa pun dari sesembahan berhala, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَۗ

Artinya: "(Berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, bahkan berhala-berhala itu (sendiri) diciptakan (oleh manusia)." (QS. An-Nahl, 16:20)

Dari dalil Al-Quran itu menunjukkan Allah SWT memperingatkan mereka. Sejatinya hanya Dia yang patut disembah dan tidak ada hal apa pun mampu menandingi kekuasaan-Nya.

Kaum muslimin rahimahumullah

Demikianlah khatib menjelaskan khutbah Jumat pertama pada kesempatan ini. Semoga kita mendapat pemberian yang luar biasa dari Allah SWT guna menyadarkan dan meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.

Jangan sampai kita harus berbuat kesyirikan. Itu salah satu perbuatan yang telah menjadi larangan dan dilaknat oleh Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:08
03:56
01:30
05:59
02:12
01:35
Viral