- dok.ilustrasi freepik
Dinilai Wajar Menunda Shalat Hingga Lupa Jumlah Rakaat, Kata Ustaz Adi Hidayat Ada Hal Buruk yang sedang Menguasai...
Jakarta, tvOnenews.com--Menunda shalat mungkin dinilai wajar oleh sebagian orang. Tanpa disadari kata Ustaz Adi Hidayat itu sudah menjadi kebiasaan buruk.
Sebab saat menunda shalat sudah menjadi kebiasaan dan dianggap sepele perlu berhati-hati. Hal ini disampaikan Ustaz Adi Hidayat bisa jadi ada sesuatu berbahaya.
Sebagai umat muslim, sudah pasti sadar, kalau shalat akan membuat seseorang jadi tambah dekat dengan Allah SWT.
dok.ilustrasi freepik/shalat
Realitanya, ada juga yang ketika menjalankan ibadah shalat fardhu, tak jarang suka melihat seseorang melupakan jumlah rakaatnya.
Bahkanjuga, yang menunda shalat dengan alasan 'sebentar lagi' atau 'nanggung bentar dulu' 'kerjaan belum kelar', dan sebagainya.
Lantas, apakah diperbolehkan? berikut penjelasan Ustaz Adi menggunakan perspektif agama islam.
Tentu dipahami kalau ada syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum shalat yaitu wudhu.
Sebab menjadi dasar untuk mensucikan diri dari hadast kecil sebelum mendirikan shalat.
Hal inipun disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Sabtu (19/10/2024).
dok.kolase tvOnenews.com/Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada malaikat dan setan berperan yang mendampingi manusia.
Kata Ustaz Adi Hidayat, disaat hendak menunaikan ibadah shalat. Bisa muncul setan untuk menggoda atau memprovokasi batal.
"Jadi ada setan khusus yang menggoda orang shalat namanya khanzab," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Dalam Quran malaikat dan setan disebutkan 88 kali, Malaikat 88 dan 88 kali juga untuk setan. Setan memprovokasi nafsu dan malaikat men-support takwa," jelasnya.
Umat muslim harus sadar dalam mendirikan ibadah akan selalu digoda setan.
Hal ini juga berlaku pada saat suara adzan sudah berhenti.
Godaan setan akan kembali datang menggoda, dan provokasi manusia kembali untuk tinggalkan kebaikan yaitu ibadah.
Namun, saat suara adzan berkumandang rasa atau panggilan itu ada. Ada baiknya menyegerakan ibadah.
Contohnya, saat adzan berkumandang, siapapun akan ada rasa ingin shalat. Artinya ada malaikat support (mendukung) anda untuk taat.
Setelah adzan selesai, maka muncul kalimat tunggu sebentar atau semacamnya.
"Kalau kita melaksanakan kebaikan disupport oleh malaikat. Lalu masuk setan untuk memprovokasi meninggalkan kebaikan itu," terang Ustaz Adi Hidayat.
Sehu dengan ini, katanya hitsnya kalau adzan berkumandang setannya langsung kebirit-kebirit. Jadi malaikat akan mengingatkan anda untuk shalat, tapi kalau selesai (adzan) datang kembali (menguasai)," ungkapnya.
"Waktu adzan setan pergi tapi waktu adzan selesai balik lagi. Makanya ada yang bilang tenang belum komat, nah itu godaannya," ucap Ustaz lagi menjelaskan.
Hal ini, sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah RA dalam Kitab Adzan dan Shalat oleh Imam Bukhari dan Muslim, berikut bunyinya:
إذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوبَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَّنْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ: اذْكُرْ كَذَا، وَاذْكُرْ كَذَا لَمَا لَمْ يَذْكُرْ مِنْ قَبْلُ حَتَّى يَظلُّ الرَّجُلُ مَايَدْرِى كَمْ صَلَّى مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.إذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ
Artinya: "Apabila dikumandangkan azan untuk salat, maka larilah setan dengan mengeluarkan kentut agar ia tidak mendengar adan itu. Dan apabila azan telah selesai dikumandangkan, maka setan datang lagi. Apabila dikumandangkan iqamat, maka setan lari sampai iqamat itu selesai. Apabila iqamat telah selesai, maka setan datang lagi untuk membisiki hatinya. Ia berkata, Ingatlah ini, dan ingatlah itu. Padahal ia tidak ingat akan hal itu sebelumnya, hingga seseorang tidak tahu berapa rakaat yang telah dikerjakannya dalam salat." (Muttafaq 'alaih). (klw)
waallahualam