Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Nomor urut 3, Gus Hans berpose bersama Gawagis dan sejumlah santri.
Sumber :
  • Tim kampanye Risma-Gus Hans (pilkada kediri)

Nilai Para Santri Kurang Diperhatikan Pemerintah, Gus Hans Diskusi dengan Gawagis Soroti Pendidikan Pesantren

Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:53 WIB

Kediri, tvOnenews.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans menyoroti pemerintah masih belum memperhatikan para santri. Itu yang membuatnya membahas pendidikan pesantren saat silaturahmi kepada "Gawagis" biasa dikenal kumpulan putra kiai dalam seluruh pondok pesantren di Kediri.

Gus Hans berbincang soal santri yang belum diperhatikan pemerintah bersama Gawagis berlangsung di Pondok Pesantren Roudlotul Ibaad, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Pasalnya, pondok pesantren rintisan masih banyak yang minim memiliki santri. Biasanya lembaga tersebut hanya mempunyai santri kurang lebih 50-200 orang.

"Jadi kami ingin merubah pola pikir dalam pos anggaran, terlebih pondok pesantren tersebut juga termasuk dalam kategori pesantren, sehingga bukan hanya menghitung potensi ekonominya," ungkap Gus Hans dalam rilisan resminya, Minggu (20/10/2024).

Menurutnya, salah satu garda terdepan menciptakan generasi bangsa terdapat dari para santri. Peran pondok pesantren sangat dibutuhkan dalam pembangunan moral bangsa.

Ia menuturkan para santri memang diproyeksikan sebagai ahli dakwah. Namun, ia mengharapkan mereka juga harus mempertahankan moral bangsa.

Ia menambahkan santri juga harus bisa memperjuangkan realita dalam kehidupan. Itu salah satu pesan yang dimintanya agar tidak selalu tentang pandai agama hasil pendidikan dari pesantren.

"Untuk itu, pada Pilkada 2024 ini kami membawa sejumlah program seperti mengembangkan pondok pesantren. Kemudian juga program memberikan beasiswa kepada para penghafal kitab, serta fokus untuk meningkatkan kesejahteraan guru madrasah diniyah (Madin)," jelasnya.

Ia menutupkan para santri terus meningkatkan kompetensinya. Itu menjadi salah satu manfaat dari pengembangan dan program yang dibentuk melalui beasiswa.

Ia juga berharap paham-paham baru juga tidak bermunculan agar tak menimbulkan perspektif bahwa itu semua berasal dari lingkup pesantren.

(ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:28
00:40
01:47
01:34
03:44
02:58
Viral