Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sumber :
  • Antara

Ketum PP Muhammadiyah Bicara Poin Kepribadian, Minta Warganya Tidak Buta Fenomena Politik dari Pilkada 2024

Minggu, 20 Oktober 2024 - 16:47 WIB

Lamongan, tvOnenews.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir membahas poin kepribadian warganya. Itu berkaitan dengan fenomena politik dari Pilkada 2024 semakin mengalami peningkatan.

Ia menyoroti sikap kepribadian warga Muhammadiyah pada masa Pilkada 2024. Seperti Kiai Ahmad Dahlan mengambil posisi pada saat momen politik terus menjaga kokoh bersikap independen.

Ia mengatakan hal ini banyaknya warga Muhammdiyah gagal mengidentifikasi baik dari segi individu maupun dalam organisasi. Ini mengacu pada keterbatasan fenomena politik dari mereka.

"Kalau sudah senang dan tidak senang itu menjadi partisan. Kalau pas senang dukungnya berlebihan, kalau pas tidak senang nolaknya berlebihan," ujar Haedar Nashir dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Minggu (20/10/2024.

Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyampaikan tentang kepribadian pada masa peningkatan fenomena politik saat meresmikan Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Tower pada Sabtu (19/10/2024).

Haedar melanjutkan posisi dialami Kiai Ahmad Dahlan tidak pernah bermain hantam dan tunduk kepada siapa pun. Meski sang kiai menjadi Penghulu Keraton.

Kemudian, Haedar berbicara tentang Risalah Islam Berkemajuan selain berbicara Kepribadian Muhammadiyah. Ia pun mengajak warga dari Persyarikatan agar banyak memahami, membaca hingga memberikan aktual hal tersebut.

Mereka diharapkan mengaktualisasikannya saat berorganisasi. Tak hanya itu, Risalah Islam Berkemajuan juga menjadi landasan membentuk nilai, ide, opini dalam masing-masing individu.

Haedar pun mengutip salah satu ucapan dari Kiai Ahmad Dahlan. Ini karena relitas dari warga dan mubalig Muhammadiyah mempunyai pertentangan dengan putusan dari organisasi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bicara fenomena politik saat di peresmian Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Tower
Sumber :
  • Muhammadiyah

 

Dari ucapan Kiai Dahlan pernah menjelaskan setiap orang menyenangi apa yang diputuskan oleh diri mereka sendiri melalui pikirannya. Bahkan sampai ada yang membuat tafsir dimunculkan dari benaknya.

Nyatanya Muhammadiyah telah merumuskan berbagai kerangka pemikiran dan produk pemikiran untuk meremak. Sayangnya pihak PP kerap kali menemukan kader hingga mubalig berselisihan dari keputusan.

"Sehingga jadikan Risalah Islam Berkemajuan itu hidup menjadi identitas organisasi dan identitas diri," tandasnya.

Ia menutupkan masalah politik disebut sebagai pemantik kegaduhan yang terjadi baru-baru ini. Pada dasarnya hal itu menyebabkan kerusakan cara berpikir terhadap realitas sekarang.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
30:51
06:04
04:49
03:20
01:52
01:14
Viral