Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar saat Memberikan Sambutan di Malam Puncak Hari Santri 2024, Jakarta, Senin (21/10/2024) malam.
Sumber :
  • Istimewa

Hari Santri 2024, Menag Nasaruddin Umar Ajak Santri Teruskan Jejak Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari: Mari Kita Lakukan Resolusi Jihad Jilid Kedua dan Seterusnya

Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI Prof KH Nasaruddin Umar mengajak para santri untuk meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari yakni dengan melakukan Resolusi Jihad.

“Kalau KH Hasyim Asyari ciptakan suatu tema yang besar yaitu resolusi jihad pertama, malam ini kita buat resolusi jihad kedua dan seterusnya,” tandas Menag Nasaruddin Umar dalam sambutannya pada Malam Puncak Hari Santri 2024 yang digelar di Jakarta, Senin (21/10/2024).

Prof Nasar, sapaan akrabnya kemudian mengajak para santri untuk membaca buku Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari agar lebih paham akan sejarah pesantren di Indonesia.

“Kalo resolusi jihad jilid pertama dilakukan untuk proteksi dari penjajah agar para penjajah tidak kembali ke tanah air. Para santri bacalah Buku Resolusi Jihad,” saran Prof Nasar.

Hal ini karena memang sejarah Hari Santri merujuk pada peristiwa penting pada 22 Oktober 1945 lalu dimana KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU mengeluarkan "Resolusi Jihad" yang berisi seruan kepada santri dan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan Belanda yang berusaha kembali melalui sekutu. 

Resolusi jihad inilah yang memotivasi rakyat, khususnya di wilayah Surabaya, untuk melakukan perlawanan besar-besaran yang dikenal sebagai Pertempuran 10 November 1945.

Selain mengajak para santri mengingat kepada Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari, Prof Nasar juga menantang para santri untuk berpikir lain agar semakin kreatif.

“Tapi harus sesuai koridor, sesuai ajaran agama,” pesan Prof Nasar.

“Mari kita maknai hari santri dengan sebuah prestasi yang gemilang,” lanjutnya.

Prof Nasar mengaku bangga terhadap para santri yang menunjukkan kreativitasnya di Hari Santri 2024.

“Malam ini saya bangga, berbahagia bukan karena dilantik menteri tapi karena saya merasa bangga dan bahagia menyaksikan penampilan luar biasa dari para santri, termasuk orkestra yang mereka mainkan dengan begitu indah, serta video-video pendek yang penuh kreativitas,” tandas Prof Nasaruddin. 

“Ini seumur hidup ini baru saya saksikan orkestra yang tersusun dari Santri,” sambungnya.

Prestasi mereka menurut Prof Nasaruddin telah menunjukkan bahwa santri Indonesia tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berkreasi dan berinovasi dalam berbagai bidang.

Prof Nasar mengajak semua santri untuk terus berani bermimpi besar.

“Pesan saya kepada seluruh santri di mana pun berada beranilah bermimpi besar, ciptakanlah karya yang membanggakan, dan jadilah pribadi yang kuat, serta selalu dapat dipercaya. Kalian adalah harapan bangsa dan agama,” pesannya.

Kemudian Prof Nasar mengingatkan bahwa santri itu adalah para pencari ilmu Allah SWT.

“Santri itu penghuni pesantren tempat mencari ilmu Tuhan. Guru artinya obor yang mengusir kegelapan,” jelasnya.

“Sedangkan murid itu bahasa tasawuf, muridun orang yang bersungguh sungguh mencari ilmunya Tuhan. Padanannya murid itu mursyid,” sambung Prof Nasar.

Menag yang baru saja dilantik itu juga mendoakan agar para santri terus tumbuh jadi generasi yang siap hadapi tantangan.

“Semoga para santri terus tumbuh menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan zaman dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” harap Prof Nasaruddin. 

Hari Santri adalah peringatan nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. 

Peringatan Hari Santri ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015.

Peringatan Hari Santri ini sebagai bentuk penghormatan terhadap peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kontribusi mereka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Maka Hari Santri tidak hanya menjadi pengingat perjuangan fisik santri dalam kemerdekaan, tetapi juga penghargaan terhadap kontribusi mereka dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, dan keagamaan. 

Hal ini karena para santri berperan dalam membentuk moral bangsa, memperjuangkan keadilan, serta menjaga persatuan melalui pendekatan yang berlandaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam). put

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral