Zikir Setelah Shalat Fardhu.
Sumber :
  • freepik

Bacaan Lengkap Zikir Setelah Shalat Fardhu

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:59 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Zikir setelah shalat adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Hal ini karena zikir adalah saat seorang hamba mengingat Allah SWT dan merupakan pelengkap dari shalat wajib. 

Bacaan zikir isinya adalah permohonan ampun, memuji kebesaran Allah, serta memperkuat iman dan ketakwaan.

Berikut bacaan zikir setelah shalat fardhu yang dapat diamalkan oleh setiap Muslim.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمَ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِأَصْحَابِ الْحُقُوْقِ عَلَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ ×٣

Astaghfirullâh al-‘adhîm lî wa liwâlidayya wa li ash ḫâbil-huquq ‘alayya walijami‘il-mu’minîna wal-mu’minâti wal-muslimîna wal-muslimâti al-aḫyâ’i minhum wal-amwât(i) 3x

Artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, untuk diriku sendiri, kedua orang tuaku, sahabat-sahabat yang aku masih memiliki hak atasku, semua kaum mukmin dan muslim, baik yang ‎masih hidup ataupun yang telah wafat.

لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ×٣

Lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîka lah(u), lahul-mulku wa lahul-ḫamdu yuḫyî wayumîtu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr(un) 3x

Artinya: Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan hanya milik-Nya segala puji, Dzat yang menghidupkan dan yang mematikan. Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu.

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ

Allâhumma antas-salâm(u) wa minkas-salam(u) wa ilaika ya‘udus-salâm(u) faḫayyinâ rabbanâ bis-salam(i) wa adkhilnâl-jannata dâras-salam(i) tabârakta rabbanâ wa ta‘alaita yâ dzal-jalâli wal-ikram(i)

Artinya: Ya Allah Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), dari-Mu keselamatan (kesejahteraan) datang, dan kepadamu segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkalah kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang Maha Suci, wahai Tuhan kami, dan Engkaulah Dzat yang Maha Luhur, wahai Tuhan yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ، الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ، مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ، اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ، اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ. اٰمِيْن

A‘ûdzu billahi minasy-syaithânir-rajîm(i). Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i). Al-ḫamdulillâhi rabbil-‘âlamîn(a). Arraḫmânir-raḫîm. Mâliki yaumid-dîn(i). Iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în(u). Ihdinash-shirâtal-mustqîm(a). Shirâtal-ladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdûbi ‘alaihim wa lâdl-dlâllîn(a). âmîn

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Amin.

وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَاحِدٌ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Wa ilâhukum ilahun wâḫidun lâ ilâha illa huwar-raḫmânur-raḫîm(u)

Artinya: Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Tunggal. Tiada tuhan selain Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allâhu lâ ilâha illa huwal-ḫayyul-qayyûmu lâ ta’khudzuhu sinatun wa lânaum(un). Lahu mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl(i) man dzal-ladzî yasyfa‘u ‘indahu illâ bi idznih(i). ya‘lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum wa lâ yuḫîthûna bi syai’in min `ilmihi illâ bimâ syâ’a. wasi‘a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardla wa lâ ya’ûduhu ḫifdhuhumâ wa huwal-‘aliyyul-‘adhim

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit .dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar (QS al-Baqarah: 255)

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللّٰهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللّٰهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Syahidallâhu annahu lâ ilâha illâ huwa wal-mala’ikatu wa ûlûl ilmi qâiman bil-qisth(i). lâ ilâha illâ huwal-‘azizul hakîm(u). innad-dîna ‘indallâhil-islam(u). Qulillâhumma mâlikal-mulki tu’tîl-mulka man tasyâ’u wa tanzi‘ul-mulka mimman tasyâ’u watu‘izzu man tasyâ’u wa tudzillu man tasyâ’u biyadikal-khair(u). innaka ‘alâ kulli syai’in qadîr(un). Tûlijul-laila fin-nahâri wa tûlijun-nahâra fil-laili, wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḫayyi, wa tarzuqu man tasyâ’u bighairi hisâb(in).

Latin: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ×٣٣ اَللهُ أَكْبَرُ ×٣٣

Subhânallâh(i) 33x Al-hamdulillâh(i) 33x Allâhu akbar(u) 33x

Artinya: Maha Suci Allah (33x) Segala puji bagi Allah (33x) Allah Maha Besar (33x)

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ الْعَلِـيِّ الْعَظِيْمِ

Allâhu akbaru kabîran wal-hamdulillâhi katsîran wa subhânallâhi bukratan wa ashîla(n). lâ ilâha illâhu wahdahu lâ syarîka lah(u). lahul-mulku walahul-ḫamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr(un). Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil-‘aliyyil-adhîm(i)

Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi maupun sore. Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, Dzat yang menghidupkan dan yang mematikan. Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Maha Agung.

اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا هَادِيَ لِمَا أَضْلَلْتَ، وَلَا مُبَدِّلَ لِمَا حَكَمْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ، لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ

Allâhumma lâ mâni‘a limâ a‘thaita, wa lâ mu‘tiya limâ mana‘ta, wa lâ hâdiya limâ adl-lalta, wa lâ mubaddila limâ ḫakamta, wa lâ râdda limâ qadaita, wa lâ yanfa‘u dzal-jaddi minkal-jad(u), lâ ilâha illâ anta.

Artinya: Ya Allah tidak ada orang yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang memberikan apa saja yang Engkau cegah, tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepada apa saja yang Engkau sesatkan, tidak ada yang bisa mengganti apa yang Engkau putuskan, dan tidak ada yang menolak apa yang telah Engkau tentukan, dan tidak memberi manfaat kekayaan dan kemuliaan kepada pemiliknya, dari-Mulah segala kekayaan dan kemuliaan. Tidak ada tuhan selain Engkau.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّـيِّ وَعَلى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allâhumma shalli ‘ala sayyidinâ Muhammadin ‘abdika wa rasûlikan-nabiyyil-ummiyyi wa ‘ala âlihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba dan utusan-Mu yang ummi, beserta keluarga dan sahabatnya

وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Wa hasbunâllâhu wa ni‘mal wakîl(u), lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billâhil-‘aliyyil ‘adhîm(i)

Artinya: Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik yang diserahi. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمَ

Astaghfirullâh al-‘adhîm(i)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

الدُّعَاءُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِيْ نِعَمَهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Al-ḫamdulillâhi rabbil-’âlamîn(a), ḫamdan yuwâfî ni‘amahu wa yukâfi’u mazîdahu yâ rabbanâ lakal-ḫamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa ‘adhimi sulthânik(a). Allâhumma shalli wa sallim ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa âli sayyidinâ Muḫammad(in). Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin shalatan tunjînâ bihâ min jami‘il ahwâli wal âfâti wa taqdlî lanâ bihâ jamî‘al ḫâjât wa tuthahhirunâ min jamî‘is sayyiâti wa tarfa‘unâ biha ‘indaka a‘lad-darajâti wa tubaligunâ biha aqshal-ghayâti min jami‘il-khairâti fil-ḫayâti wa ba‘dal mamâti.

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan ditambah nikmatnya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana yang patut bagi keagungan-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, yang dengan shalawat itu Engkau selamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan, Engkau penuhi semua kebutuhan kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejelekan, Engkau angkat kami ke derajat paling tinggi, dan Engkau sampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dari semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اللُّطْفَ فِيْمَا جَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيْرُ. اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ سَيِّدُنَا مُحَـمَّدٌ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ سَيِّدُنَا وَنَبِيُّنَا مُحَـمَّدٌ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا، وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâḫumma innâ nas’alukal-luthfa fîmâ jarat bihil-maqâdîru. Allâhumma innâ nas’aluka min khairi mâ sa’alaka minhu sayyidunâ Muḫammadun ‘abduka wa rasûluka. Wa na‘udzubika min syarri mâs-ta‘âdzaka minhu sayyiduna wa nabiyyunâ Muḫammadun ‘abduka wa rasûluka. Allâhumma innâ nas’aluka mûjibâti raḫmatikâ wa ‘azâ’ima maghfiratika was-salâmata min kulli itsmin wal-ghanîmata min kulli birrin wal-fauza bil-jannati wan-najâta minan-nâri wal-’afwa ‘indal-ḫisâb(i). rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wa hab lanâ min ladunka raḫmatan innaka antal-wahhâb(u). rabbanâgh-fir lanâ wa liwâlidînâ kamâ rabbaunâ shighâra(n). wa lijamî‘il-mu’minîna wal-mu’minâti wal-muslimîna wal-muslimâtil-ahyâ’i minhum wal-amwâti. Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ ḫasanatan wa fil-âkhirati ḫasanatanwa qinâ ‘adzaban-nâri. Wa shallallâhu ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âlihi wa shaḫbihi wa sallama wal-ḫamdulillâhi rabbil-’âlamîn(a).

Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kelembutan setiap kali berlaku takdir-Mu. Ya Allah, kami memohon sesuatu terbaik yang pernah dimohonkan kepada-Mu oleh Baginda Muhammad, hamba dan rasul-Mu, dan kami berlindung dari sesuatu terburuk yang pernah dimohon-jauhkan kepada-Mu oleh Baginda Nabi Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Ya Allah sesungguhnya kami memohon hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, jimat ampunanmu, selamat dari setiap dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, kebahagiaan surga, keselamatan dari api neraka, serta pengampunan saat hari perhitungan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong (kepada kesesatan) sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). Ya Tuhan kami, ampunilah kami, dan orang tua kami sebagaimana mereka merawat kami saat masih kecil. Juga ampunilah seluruh kaum mukmin dan muslim, baik yang masih hidup maupun sudah wafat. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada Baginda Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh keberadaan.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:07
09:05
03:23
09:31
01:13
01:41
Viral