Dilema untuk Mengutamakan, Pilih Ibu Dulu atau Istri? Buya Yahya Ungkap Hukumnya dalam Islam Begini.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Dilema untuk Mengutamakan, Pilih Ibu Dulu atau Istri? Buya Yahya Ungkap Hukumnya dalam Islam Begini

Kamis, 24 Oktober 2024 - 17:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Ketika seseorang sudah menikah secara atomatis berubah dengan penyesuaian hidup bersama pasangan. Terutama dalam persoalan kewajiban dan tanggungjawab ke istri dan ibu.

Seperti suami yang mulai fokus, bagaimana menafkahi istri dan anak-anaknya. Namun, seringkali ada masalah yang buat suami bingung, mana yang lebih diprioritaskan antara Ibu atau Istri.

Lantas masih banyak menjadi pertanyaan masyarakat, terutaman seorang pria yang masih memiliki ibu dan ayah setelah ia menikah.

Simak penjelasan Buya Yahya terkait kewajiban seorang pria setelah menikah, apakah mendahulukan istri atau ibu kandung, berikut ini secara lengkap.

Mengutip ceramah Buya Yahya dari YouTube Al Bahjah TV pada Kamis (24/10/2024). Ia menjelaskan kalau ada batasan yang perlu dipahami. 

Mengutamakan ibu kandung atau istri terlebih dahulu umum digalaukan seorang pria setelah menikah. 

"Ini teman saya yang mengalami. Dia sudah berkeluarga, orang tua sudah sepuh, semuanya sudah memakai tongkat. Pengennya dia tinggal dirumah orang tuanya karena sendirian dan kepikiran terus, tapi istrinya nggak mau ikut. 

"Istrinya pengen tinggal sama ibunya, padahal ibunya sudah ada yang menemani yaitu kakaknya. Apakah si istri didiamkan sampai gak tahu kapan, cemberut, terus dikasih pilihan?," tanya salah satu jamaah pada Buya Yahya.

"Istri tidak patuh kepada suami selagi bukan dalam kemaksiatan tentunya. Misal suaminya ngajak tinggal dirumah sang suami, sementara suami punya kewajiban untuk mengurusi ibundanya dan ayahandanya, memang begitu urutan kewajiban, maka istri harus patuh," terang Buya Yahya. 

Sehubungan hal ini, maka istri harus patuh pada suami, kecuali ada hal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Istri bisa minta izin kepada suami untuk tinggal bersama ibundanya. 

Namun, jika ada seorang istri yang tidak mau patuh terhadap suami, bukan hanya saja didiamkan. Sebab tidak wajib diberi nafkah namanya nusyĆ»z atau pembangkangan. 

"Kalau disitu nggak ada masalah. Kecuali ada masalah, mertuanya ngancam ini, itu dan sebagainya," ujar Buya Yahya.

"Namanya nusyuz, gak dikasih makan. Wanita tersebut ndak wajib dikasih nafkah, karena apa ndak mau patuh terhadap suami," jelasnya.

Menurut Buya suami punya kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibundanya dan ayahandanya. 

"Maka Anda harus bantu itu. Disaat Anda membantu suami Anda, itulah tugas Anda sebagai istri," pesannya.

"Tapi ingat, suami yang baik tidak akan mencabut kebiasaan pengabdian sang istri kepada ibunda dan ayahandanya. Artinya kalau kamu suami yang baik, akan selalu mengajari istrimu, untuk baik kepada bapak-ibunya berarti kamu baik," tegas Buya Yahya.(klw)

waallahualam     

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral