Ilustrasi jemaah shalat Jumat ingin mendengar naskah khutbah Jumat dalam sesi ceramah.
Sumber :
  • Istockphoto

Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Mendengar dan Patuhi Perintah Pemimpin Baru Sesuai Syariat Islam

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:41 WIB

Artinya: "Wajib bagi seorang muslim untuk mendengar dan taat (kepada penguasa) dalam perkara yang ia senangi dan ia benci kecuali apabila diperintah kemaksiatan. Apabila diperintah kemaksiatan maka tidak ada mendengar dan tidak pula taat." (Muttafaqun ‘Alaihi) (HR. Bukhari Nomor 7144 & Muslim Nomor 1839)

Perihal ketaatan kepada pemerintah, itu termasuk tanggung jawab dan peran kita sebagai warga negara yang baik terhadap pemimpin. Ketertiban dan keharmonisan berbasis sosial terwujud atas kolaborasi dari kedua belah pihak.

Unsur ketaatan, bisa meliputi berbagai aspek peraturan yang ditetapkan guna diikuti warga negaranya. Contohnya berupa aspek ketertiban sosial, hukum, dan kebijakan lainnya. Kebaikan bersama warga negara dan pemimpin pun akan terjaga dengan erat.

Dalam Al-Muwafaqat dari karya Asy-Syathibi, menerangkan kaidah fiqih terkait kemaslahatan, yang memiliki bunyi sebagai berikut:

الْمَصْلَحَةُ الْعَامَّةُ مُقَدَّمَةٌ عَلَى الْمَصْلَحَةِ الْخَاصَّةِ

Artinya: "Kemaslahatan umum lebih didahulukan daripada kemaslahatan pribadi."

Dalam kaidah fiqih tersebut, kepentingan pribadi harus disingkirkan terlebih dahulu. Pasalnya, kepentingan umum akan membawa kemaslahatan bersama.

Pada dasarnya ada banyak manfaat dari kepentingan umum di antaranya kebersihan lingkungan, peraturan lalu lintas, peraturan sosial dan sebagainya memiliki kemaslahatan secara keseluruhan bukan untuk individu.

Dari pemerintah telah menetapkan peraturan maka kita harus mengaplikasikannya. Contoh sikap sederhana menjaga ketertiban dan upaya niat mendukung yang dibuat oleh pemerintah.

Berita Terkait :
1 2 3
4
5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral