- freepik
Setelah Shalat Tahajud Jangan Tinggalkan Zikir Ini, Ustaz Adi Hidayat: Baca Sebanyak 40 Kali, Atas Izin Allah Segala Urusan Dipermudah
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan amalan zikir yang dilakukan setelah shalat tahajud.
“Ini dibaca 40 kali pada waktu sepertiga malam,” sambung Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian mengingatkan bahwa ayat ini merupakan inspirasi bagi seluruh umat Muslim.
"Zikir dan doa ini termasuk kalau kita ingin berusaha berinteraksi dengan kebaikan kayak kita misalnya mau coba menghafal Qur’an, kita mau coba membaca Quran dengan baik, atau kita misalnya mau mendapatkan kesuksesan dalam pekerjaan atau kita mengatasi gangguan dalam kehidupan, ini masuk semuanya,” ungkap Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Oleh karenanya, Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyarankan agar setiap Muslim rutin mengamalkan bacaan zikir ini setelah Shalat Tahajud dan Subuh.
Lalu zikir apakah yang dimaksud Ustaz Adi Hidayat?
Zikir tersebut adalah doa Nabi Yunus saat di dalam perut paus.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan agar setelah shalat tahajud bacalah zikir ini sebanyak 40 kali.
Zikir atau Doa Nabi Yunus ini tercantum dalam Al-Qur’an.
"Doa ini menjadi bacaan zikir Nabi Yunus termaktub dari Quran. Surat Al-Anbiya dari ayat 87 sampai 88 berasal kisah Nabi Yunus AS," jelas UAH.
Barang siapa yang mengamalkan zikir ini maka akan dijamin segala hajat terkabulkan dan akan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
"Kita punya keinginan untuk mendapatkan kesuksesan dari segi pekerjaan atau juga kita bisa menyelesaikan berbagai gangguan masalah di kehidupan, itu bisa semuanya pada keutamaan dirasakan kita," jelas UAH.
Berikut bacaan zikir atau doa Nabi Yunus yang dianjurkan dibaca setelah shalat tahajud dan subuh.
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ….
Bacaan Latin: …Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin(a).
Artinya: Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Kemudian kata UAH, jawaban Allah SWT tercantum dalam ayat berikutnya yakni Surah Al Anbiya Ayat 88.
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ
Bacaan Latin: Fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal-gamm(i), wa kazaalika nunjil-mu'miniin(a).
Artinya: "Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin." (QS. Al-Anbiya: 88)
Mengapa Doa Nabi Yunus Dahsyat?
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, karena ada tiga bagian dari doa Nabi Yunus As yang memiliki makna dari dasar kehidupan.
Bagian Penting Pertama Doa Nabi Yunus As, Kata Lailahaillallah
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, kalimat lailahaillallah ini merupakan dasar semua kehidupan manusia.
“Dahsyatnya kalimat ini, karena dari kalimat inilah kita tercipta,” jelasnya.
“Dari kalimat Inilah kita diminta untuk beribadah,” lanjut UAH.
Hal ini sebagaimana Qur’an surah ke-51 Az zariyat di ayat ke-56.
Berikut bacaan ayat yang dimaksud.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘budūn(i).
Artinya: Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
“pertama itu ditafsirnya kalimat Lailahaillallah,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian hal yang sama yakni hidup itu untuk ibadah kepada Allah SWT juga ditegaskan dalam surah Thaha ayat ke-14.
Berikut bacaannya.
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
Artinya: Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku.
Maka Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, tujuan seorang manusia ibadah karena Lailahaillallah. Hadirnya kita di sini hidup di dunia Lailahaillallah. Bahkan orang berjuang jihad fisabilillah sampai wafat karena Lailahaillallah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan di akhir hidup manusia, siapa yang mengucap Lailahaillallah maka akan masuk surga.
“Kalau ada orang bisa mengucapkan lailaha akhir hidupnya dijamin oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan lisannya masuk surga,” tandas UAH.
Maka bisa dibayangkan kita hidup untuk Lailahaillallah, berjuang untuk Lailahaillallah, wafat pun bisa mengucapkan Lailahaillallah.
Maka ketika seorang Muslim berdoa dengan awal kata Lailahaillallah, maka seakan-akan kita mengatakan Ya Allah, bukankah dengan kata ini aku dihidupkan untuk beraktivitas, diminta beribadah dan berjuang sampai wafat.
“Maka dengan semua keistimewaan dikata ini, Ya Allah mohon kabulkan Aku ingin minta sesuatu,” saran UAH.
“Misal aku sakit mohon sembuhkan Ya Allah, aku dikerjai orang berhenti Ya Allah, aku punya kesulitan mohon mudahkan Ya Allah,” lanjut Ustaz Adi Hidayat ketika memberikan saran.
Bagian Penting Kedua Doa Nabi Yunus Subhanallah
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, kata Subhanallah itu artinya semua sifat ditepikan.
“Menepikan semua yang tidak setara dengan sifat-sifat Allah,” jelasnya.
“Tepikan semua yang tidak ada hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala,” lanjutnya.
Oleh karenanya, ketika kita mengatakan Subhanallah artinya Ya Allah aku meyakini tidak ada Tuhan selain Engkau.
“Tidak ada sifat-sifat yang layak, kecuali apa yang telah Engkau tetapkan, aku mohon ampun Ya Allah selama ini, inni kuntu Minal Dzholimin, aku salah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Bagian Penting Ketiga di Doa Nabi Yunus Inni Kuntu Minal Dzolimin
Maksud dari kata Inni Kuntu Minal Dzolimin dalam doa Nabi Yunus As kata Ustaz Adi Hidayat adalah saat dimana manusia mengakui salahnya.
“Aku salah, aku katakan Tuhan hanya Engkau tapi aku kadang diperbudak dunia, aku ikut sesembahan dunia, Engkau Panggil shalat aku mengikuti panggilan dunia, aku katakan Engkau Yang Maha Suci Engkau yang Maha Esa Engkau Yang Maha Agung Tapi Aku Mengagumkan yang Lain,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, siapa yang mengamalkan doa Nabi Yunus As ini maka doa akan dipercepat.
“Kalau kita dawamkan doa ini dalam kehidupan Lailahaillallah Anta subhanaka inni kuntu minadzalimin maka satu kalimat ini adalah kalimat yang sangat indah yang bisa mempercepat doa,” tutur Ustaz Adi Hidayat.
Wallahu'alam