- AFC
Bukan hanya Bicara Taktik dan Formasi Timnas Indonesia, Sosok ini Blak-blakan Shin Tae-yong Sangat Butuh Spiritual
tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah mengakui sangat butuh sentuhan spiritual. Selama di Garuda, kebutuhan tersebut menjadi aspek utama baginya.
Shin Tae-yong menuturkan selama menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak pertama kali, hal utama yang diperlukan adalah spiritual. Itu mengingatkan mayoritas para pemain Garuda sangat kental dengan budaya dan agama.
Namun, kebutuhan spiritual tidak cukup bagi Shin Tae-yong saat ini. Sang pelatih menjadi sorotan utama oleh PSSI. Garuda masih belum menunjukkan performa terbaiknya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Di grup C, Shin Tae-yong dituntut membawa Timnas Indonesia agar tidak di zona papan bawah klasemen. PSSI meminta target minimal di bagian 4 besar.
Shin Tae-yong harus menerima panggilan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir baru-baru ini. Mereka berbincang tentang performa Timnas Indonesia yang belum memuaskan dalam empat laga terakhir.
Pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu harus menjalankan tugasnya dengan baik, sebagaimana itu merupakan tuntutan dari PSSI. Terutama, Garuda akan menghadapi dua tim besar langganan Piala Dunia pada bulan November 2024.
Pertemuan antara Shin Tae-yong dan PSSI turut merespons banyak kritikan dari publik terkait taktik dan formasi Garuda yang masih terbilang biasa dan belum indah.
Kritikan keras dari publik mencuat saat Garuda ditekuk oleh China pada pekan ke-4 putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad asuhan Shin Tae-yong menerima kenyataan pahit, hasil skor akhir 2-1 atas negeri Tirai Bambu.
Kebetulan, beberapa tim lain turut merombak skuadnya akibat belum mendapat hasil maksimal. Contohnya, federasi dari Australia harus memberhentikan Graham Arnold sebagai pelatih kepala.
Terbaru, Arab Saudi ikut memberhentikan hubungan kerja samanya terhadap Roberto Mancini yang ke depannya tidak menjadi pelatih Green Falcons.
Tentunya, faktor yang mendukung Shin Tae-yong selain taktikal dan formasi yang mumpuni mengacu pada kebutuhan spiritual.
Sebelumnya, STY sapaan akrabnya, pernah mengutarakan kebutuhannya perlu mengenali budaya dan agama di Indonesia. Ia membicarakan itu kepada media dari Korea Selatan, Sportalkorea dan Sport Kyunghyang.
Pada awal 2024, data The Royal Islamic Startegic Studies Centre (RISSC) menampilkan negara Indonesia memiliki 277,53 juta jiwa penduduk. Sebanyak 240,62 juta atau sekitar 86,7 persen rata-rata menganut agama Islam.
Pelatih usia 54 tahun itu harus mempelajari agar tidak menyinggung soal kepercayaan para pemain.
"Bahkan ada seorang dokter beragama Islam di Jakarta. Saya pun mengundangnya untuk mendengar budaya Islam selama sekitar tiga jam," ujar Shin Tae-yong kepada Sportalkorea dalam suatu wawancara.
Menurutnya, para pemain bisa menyeimbangkan antara kebutuhan ibadah dan bermain sepak bola. Hanya demi sebuah permainan, ia tidak menginginkan spiritual harus dilupakan oleh mereka.
"Saya berjanji kepada pelatih dan atlet lokal agar menghormati waktu beribadah mereka," tuturnya.
"Saya melakukannya dengan baik tanpa rasa tidak nyaman dalam latihan," tambah dia.
- Kolase
Kepada Sport Kyunghyang, Coach Shin telah mengetahui perihal waktu ibadah bagi pemain Muslim. Ada beberapa yang tidak dapat diubah dan bersifat mutlak.
"Anda tidak bisa bertanding di hari-hari tertentu seperti ketika ada ibadah shalat Jumat," kata Coach Shin.
Sejalan dengan pendapat Coach Shin, mantan Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti pernah mendukung kebutuhan bagi sang pelatih.
Pendapat itu disampaikan saat La Nyalla menjadi saingan Erick Thohir. Ia berstatus sebagai calon Ketua Umum PSSI pada 2023.
"Bagus, tapi masih kurang sentuhan. Ya harus saya yang sentuh, harus tangan dingin saya. Sentuhan-sentuhan spiritual," tutur La Nyalla sebelum KLB PSSI dikutip dari Bola.com, Selasa (29/10/2024).
Perihal shalat Jumat, La Nyalla menyatakan waktunya tidak bisa diubah yang mengharuskan pria Muslim ibadah.
"Shalat Maghrib ya shalat dulu. Waktu shalat harus shalat lah. Pemain ini hidup jangan mengandalkan diri kita atau orang lain, tapi andalkan kekuasaan Allah. Kurang sentuhan saja STY," tandas La Nyalla.
Sayangnya, ia harus mengakui kekalahannya. Hasil yang diraih hanya menorehkan 22 suara, sedangkan Erick Thohir meraih 64 suara dari 86 suara.
(hap)