- YouTube Adi Hidayat / Istockphoto
Kebiasaan Menunda-nunda Shalat dan Lupa Jumlah Rakaat, kata Ustaz Adi Hidayat Ternyata Bisa Jadi Anda Tengah Dikuasai Suatu Hal Ini...
tvOnenews.com - Saat menunaikan shalat fardhu, seringkali kita menemukan seseorang lupa jumlah rakaat yang telah dikerjakannya. Selain itu, banyak pula yang menunda shalat dengan alasan “sebentar lagi” atau “nanggung dulu.”
Kebiasaan menunda ini dalam Islam dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari.
Shalat yang dilakukan dengan segera setelah adzan bukan hanya menunjukkan kepatuhan tetapi juga menutup peluang bagi setan untuk menggoda dan menghalangi.
Dalam Islam, wudhu menjadi syarat wajib sebelum mendirikan shalat. Wudhu ini berfungsi untuk mensucikan diri dari hadas kecil sehingga kita layak menghadap Allah SWT.
Dalam ceramahnya di kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menyinggung pentingnya kesucian ini dan bagaimana setan akan selalu mencoba menggoda manusia agar batal atau menunda shalat.
“Jadi ada setan khusus yang menggoda orang shalat namanya khanzab,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Khanzab adalah setan yang tugasnya adalah membisikkan godaan-godaan selama kita hendak atau tengah shalat.
Lebih lanjut, Ustaz Adi menyebutkan bahwa dalam Al-Quran, kata “malaikat” dan “setan” disebutkan masing-masing 88 kali. “Setan memprovokasi nafsu dan malaikat men-support takwa,” tambahnya.
Kebiasaan menunda shalat sebenarnya adalah godaan setan yang datang sesaat setelah adzan selesai berkumandang.
- YouTube Adi Hidayat / Istockphoto
Ketika adzan terdengar, malaikat mendukung kita untuk segera shalat, memberikan dorongan positif agar kita menunaikan ibadah dengan segera.
Namun, begitu adzan selesai, muncul godaan dari setan yang membuat kita merasa tidak perlu buru-buru.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, “Kalau kita melaksanakan kebaikan disupport oleh malaikat. Lalu masuk setan untuk memprovokasi meninggalkan kebaikan itu.”
Dengan kata lain, setiap kali kita hendak berbuat baik, setan selalu ada untuk memancing kita menundanya atau bahkan meninggalkannya sama sekali.
"Haditsnya kalau adzan berkumandang setannya langsung kebirit-kebirit. Jadi malaikat akan mengingatkan anda untuk shalat, tapi kalau selesai (adzan) datang kembali," ungkapnya.
"Waktu adzan setan pergi tapi waktu adzan selesai balik lagi. Makanya ada yang bilang tenang belum komat, nah itu godaannya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dalam Kitab Adzan dan Shalat oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menggambarkan bagaimana setan berusaha menghalangi seorang Muslim dari mendirikan shalat.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
إذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوبَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَّنْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ: اذْكُرْ كَذَا، وَاذْكُرْ كَذَا لَمَا لَمْ يَذْكُرْ مِنْ قَبْلُ حَتَّى يَظلُّ الرَّجُلُ مَايَدْرِى كَمْ صَلَّى مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.إذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ
Artinya: "Apabila dikumandangkan azan untuk shalat, maka larilah setan dengan mengeluarkan kentut agar ia tidak mendengar adzan itu. Dan apabila adzan telah selesai dikumandangkan, maka setan datang lagi. Apabila dikumandangkan iqamah, maka setan lari sampai iqamat itu selesai. Apabila iqamah telah selesai, maka setan datang lagi untuk membisiki hatinya. Ia berkata, Ingatlah ini, dan ingatlah itu. Padahal ia tidak ingat akan hal itu sebelumnya, hingga seseorang tidak tahu berapa rakaat yang telah dikerjakannya dalam shalat." (Muttafaq 'alaih).
Hadits ini menjelaskan bahwa setan akan terus-menerus mencari cara agar kita lalai atau bingung dalam menjalankan shalat.
Ketika iqamah dikumandangkan, setan akan menjauh, tetapi setelah selesai, setan datang lagi dan membuat kita memikirkan hal-hal lain yang mengganggu konsentrasi.
Ustaz Adi menambahkan bahwa salah satu godaan yang sering kita alami adalah merasa bahwa waktu shalat masih panjang, misalnya dengan mengatakan “tenang, belum iqamat” atau “sebentar lagi.”
Padahal, kebiasaan menunda ini dapat membuat kita semakin jauh dari kekhusyukan dan menurunkan kualitas ibadah kita. “Kalau selesai adzan, setan datang lagi dan bilang ‘nanti saja, belum iqamat’,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menasihati agar setiap Muslim menyegerakan shalat sebelum godaan untuk menundanya semakin kuat.
“Sebelum rasa malas itu datang, karena setan tak pernah berhenti menggoda,” pesan Ustaz Adi Hidayat.
Dengan mempercepat shalat, kita dapat menghindari pengaruh negatif setan dan memastikan ibadah kita dilakukan dengan lebih khusyuk.
Wallahua'lam.
(udn)