Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dan Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Ahmad Fauzin.
Sumber :
  • tim tvOnenews.com/Hilal

Arab Saudi Kurangi Jumlah Petugas Haji

Rabu, 30 Oktober 2024 - 21:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan bahwa Arab Saudi menetapkan kuota petugas haji yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Hilman menuturkan, Arab Saudi telah menetapkan kuota sebesar 1 persen atau 2.210 orang petugas untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. 

Hilman menjelaskan, angka tersebut lebih sedikit jika dibanding jumlah petugas haji 2024 yang sebanyak 4.200 orang.

“Mudah-mudahan Bapak Menteri Agama dan Pak Kaban (Kepala Badan) juga ikut melobi bersama kami ke Kerajaan Saudi untuk bisa menormalisasi jumlah petugas ini,” harap Hilman dalam laporannya yang dikutip tvOnenews.com, Rabu (30/102024).

Hilman kemudian melanjutkan bahwa mulai tahun depan, petugas haji akan dikenakan biaya saat pelaksanaan puncak haji atau Masyair. 

Hal ini kata Hilman, menyusul surat yang diterima dari Kerajaan Saudi.

“Jadi saat Masyair atau puncak haji di Arafah dan Muzdalifah, petugas haji itu kena charge seperti jemaah, tidak gratisan lagi seperti sebelumnya dan ini menjadi tantangan kita ke depan,” jelas Hilman.

Sebagai informasi, proses pra penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M saat ini tengah memasuki tahap persiapan rekrutmen petugas haji.

Rangkaian persiapan petugas haji itu dimulai dengan penandatanganan Pakta Integritas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 1446 H/2025 M yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Penandatanganan Pakta Integritas ini turut dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Moch. Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar Simanjuntak, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim, serta Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat.

Hilman Latief menjelaskan, dengan adanya pakta integritas tersebut, diharapkan proses seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang akan datang dapat makin baik dan adil.

“Intinya bagaimana sebetulnya ke depan kita bisa mendapatkan petugas-petugas yang lebih kredibel,” tandas Hilman.

“Petugas yang lebih memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja sebagai petugas dan bukan sekedar menjadi kebanggaan saja,” lanjut Hilman.

“Tentunya ini menjadi kesempatan berharga buat kita untuk bersilaturahmi, berkenalan satu sama lain, sembari menyempurnakan SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja) untuk badan yang baru, termasuk juga kaitannya dengan pengisian posisi-posisinya dan juga proses kerja atau tata kelolanya,” ujar Hilman.

Hilman kemudian mengatakan bahwa proses persiapan haji kini sudah berjalan karena sudah dibukanya sistem di Arab Saudi pada 23 Oktober 2024 lalu. 

“Saat ini sedang dilakukan penetapan orang-orang yang berhak mengakses sistem di Saudi. Kemudian dalam 1-2 pekan ini akan dilakukan proses pemilihan tempat di Mina dan Arafah yang harus segera tuntas,” jelas Hilman Latief.

Meski hitungan kalender Arab menggunakan hijriah dan Indonesia kalender masehi, namun Hilman mengaku optimis dapat menyelesaikan segala proses persiapan sesuai kurun waktu yang ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Tentu saja prosedur persiapan kita tidak semudah negara lain karena harus ditetapkan dulu oleh DPR,”  katanya.

Ia berharap Indonesia tidak akan ketinggalan dari negara lain dalam melakukan lobi.

“Mudah-mudahan lobi-lobi kita bisa berjalan sehingga tidak ketinggalan kereta dibanding negara-negara yang lain,” harap Hilman. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:26
02:39
02:22
02:22
03:02
00:54
Viral