Petinju dunia, Mike Tyson berstatus mualaf.
Sumber :
  • Instagram/@miketyson

Kisah Mike Tyson, Petinju Dunia yang Mualaf Ternyata Punya Harapan Meninggal dalam Kondisi Islam

Kamis, 31 Oktober 2024 - 15:19 WIB

tvOnenews.com - Mantan petinju juara dunia, Mike Tyson memiliki kisah mengagumkan sejak menjadi mualaf. Sampai pernah mengutarakan ingin meninggal dunia dalam kondisi agama Islam.

Mike Tyson merupakan mantan petarung profesional yang juara dunia. Sang petinju berasal dari Amerika Serikat yang telah benar-benar menjadi seorang Muslim taat agama Islam.

Nama lengkapnya, Michael Gerard Tyson lahir di Fort Greene, Kota New York, Amerika Serikat pada 30 Juni 1966. Ia mengenyam karirnya sejak 1985 sampai 2005.

Baru memulai karirnya, Mike Tyson telah menyabet sebuah julukan dengan panggilan "Iron Mike". Bahkan, ada yang menyebutnya "Kid Dynamite".

Selain dua itu, Mike juga memperoleh julukan baru, karena karirnya yang melesat sebagai petinju berbahaya. Panggilan tersebut bernama "The Baddest Man on the Planet".

Julukan The Baddest Man on the Planet itu menandakan sang petinju level keras berat di dunia. Apalagi, Mike Tyson sangat sulit dikalah hingga saat ini.

Sebagai petinju dunia, Mike tidak pernah melupakan agamanya. Ini menjadi salah satu sorotan terhangat perihal sisi spiritualnya.

Aspek kehidupan menjadi rujukannya untuk selalu melekatkan agama di dalam dirinya. Ini tidak lepas dari sang idola Mike, Muhammad Ali.

Muhammad Ali merupakan salah satu petinju yang dijadikan inspirasi oleh petarung lainnya. Apalagi, Ali menjalani masa kecilnya sejak lahir dalam keadaan penganut agama Kristen.

Keberadaan Ali menjadi inspirasinya hingga memutuskan mualaf pada 1990. Pilihan Mike memeluk agama Islam tentu didasari dengan idolanya.

Keputusan mualaf itu saat baru menjalani profesinya sejak lima tahun menjadi petinju dunia pada 1985 silam.

Berdasarkan informasi dari Republic World dikutip, Kamis (31/10/2024), Mike Tyson memutuskan pindah ke agama Islam, selain karena Muhammad Ali, terjadi saat di waktu penjara.

Sang algojo petarung itu kerap kali mendapat gunjingan dari publik. Bahwasanya, ia sedang mendekam di dalam sel tahanan.

Mike Tyson selaku legenda tinju dunia kelas berat
Sumber :
  • Instagram.com/miketyson

 

Gunjingan tersebut mengacu pada kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Mike Tyson. Sang petinju pun harus tahan celotehan negatif dari berbagai arah saat menjalani hukuman penjara.

Dikenal kepribadian yang keras, Mike Tyson akhirnya bisa menghirup udara segar. Ia telah menyelesaikan masa hukumannya.

Suatu waktu, ia mendapat wawancara yang membicarakan alasan menjadi mualaf. Dalam pengakuannya, ia mulai memperoleh hidayah dari sebuah buku.

Buku tersebut memiliki isi tentang berbagai nilai-nilai dan ajaran dalam agama Islam. Itulah yang membuatnya untuk meninggalkan agama Kristen.

Mike Tyson menganggap Islam adalah agama yang damai. Hatinya selalu merasa tenang jika berbicara sebagai Muslim.

Dalam suatu kesempatan di podcast YouTube Grup Nelk Boys, Mike Tyson menampakkan dirinya pada acara bertajuk "Full Send Podcasat".

Sesi perbincangan tersebut menceritakan awal mula Mike Tyson menjalani hidup dari nol.

"Saya memiliki karakteristik dari banyak agama, tapi saya seorang Muslim," ungkap Tyson.

"Seseorang mungkin berpikir jika saya berbicara bahasa Yiddish atau bahasa Arab, seseorang mungkin berpikir saya adalah salah satu dari keduanya," lanjut dia.

Mike Tyson yang menjalani hidup bersandingan dengan kekerasan tidak serta merta menutup pilihannya. Ia selalu mencintai Tuhan di berbagai kondisi.

"Saya lebih banyak berdoa daripada yang bisa saya lakukan," jelasnya.

Dalam hidupnya, Mike mengakui punya satu keinginan yang ingin bisa digapai nantinya. Terutama, saat ia harus kembali kepada Allah SWT.

"Apakah kamu tahu, keyakinan saya adalah kepada Tuhan dan ketika saya mati, saya akan mati sebagai seorang muslim, itulah diri saya sebagai manusia," tuturnya.

"Ya, tapi saya adalah salah satu Muslim malas yang selalu menunda segala sesuatu termasuk beirbadah karena saya karena saya selalu bekerja," lanjut dia menambahkan.

Kematiannya menjadi tujuan utama. Ia harus berada dalam kondisi Muslim. Meski berstatus mantan petinju dunia, tidak lagi memikirkan tentang menjaga cintanya sebagai petarung hebat.

"Saya adalah lebah yang tidak bisa berhenti. Saya tidak bekerja demi uang lagi, tapi saya tidak bisa berhenti bekerja," tuturnya.

"Saya ingin bersama keluarga saya, melakukan beberapa pekerjaan saya sampai saya pergi ke suatu tempat lagi," tambahnya.

"Hidup berlalu dengan cepat, saya akan segera ditinggalkan hanya dengan foto-foto," pungkasnya.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral