- Istimewa
Teks Khutbah Jumat Singkat 1 November 2024: Kematian, Gugur dalam Bertugas Bagian Mati Syahid
tvOnenews.com - Teks Khutbah Jumat mengandung isi materi tentang ibadah sebelum menunaikan shalat Jumat.
Khutbah Jumat berisi tentang ajakan, nasehat, pengetahuan baru, dan pengingat bagi para jemaah yang mendengarnya. Ini merupakan tugas dari khatib selaku pembawa kabar baik dalam sesi ceramah.
Adapun khutbah Jumat ini memiliki teks yang bersifat singkat. Tema yang diambil berjudul tentang "kematian".
Ini tidak lepas dari kabar duka cita terhadap rombongan kru jurnalis dari tvOne yang mengalami kecelakaan di Tol Pemalang pada Kamis (31/10/2024).
- ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tiga orang harus gugur dalam bertugas menjalani profesinya sebagai jurnalis. Tanpa mereka tidak akan ada berita terhangat disajikan untuk masyarakat Indonesia.
Maka, tema kematian akan menjadi pengingat sekaligus bahan teks khutbah Jumat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 1 November 2024.
Dinukil dari laman resmi khotbahjumat, Jumat (1/11/2024), tema teks khutbah Jumat ini berjudul "Kematian, Gugur dalam Bertugas Bagian Mati Syahid".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Kematian Gugur dalam Bertugas Bagian Mati Syahid
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Pertama-tama, khatib ingin mengajak jemaah untuk senantiasa mengutarakan rasa syukur kita untuk memuji kepada Allah SWT yang Maha Penyayang dan Maha Pendengar. Berbagai kenikmatan, karunia, rahmat-Nya masih dapat kita rasakan sampai detik ini dan kita bisa dipertemukan kembali di sini.
Marilah kita senantiasa melantunkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir pembawa kebenaran, berjuang menyiarkan Kitab Suci Al Quran yang memiliki ketetapan dan larangan dari Allah SWT, bahwasanya Islam sebagai agama pembawa kebenaran dan keselamatan untuk umat manusia.
Sidang Jumat yang berbahagia
Kita berdoa senantiasa mendapat perlindungan dan selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Semoga kita terus mencari ridho-Nya dan menghindari segala perbuatan kemaksiatan yang bisa membawa keburukan untuk diri sendiri.
Sesungguhnya, ketakwaan merupakan keberkahan dari amalan kebaikan kita dalam menghadapi seluruh urusan kehidupan kita semua. Ketakwaan juga menjadi pembekalan untuk menghadapi kondisi kematian. Proses sakaratul maut menunjukkan tanda kita akan kembali kepangkuan kepada-Nya.
Ketakwaan juga menjadi bentuk kita senantiasa membentengi diri sendiri. Berbagai perkara yang bisa meretakkan keimanan akau selalu datang secara tiba-tiba, dan waktunya tidak dapat diprediksi karena tidak ada yang mengetahuinya.
Dari ketakwaan kepada Allah SWT, kita akan mendapat surga sesuai janji dari-Nya. Orang-orang yang selalu bekerja untuk hidupnya sebagai upaya mereka tetap bertahan sampai saat ini.
Namun, adakala mereka sampai lupa untuk memenuhi segala kepentingannya sendiri. Padahal, bekerja merupakan salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.
Kebanyakan mereka yang bekerja tanda upaya pembangunan segala urusannya terhadap agama maupun dunia. Orang yang tulus menjalankan tugasnya telah ditetapkan akan mendapat karunia dari Allah SWT.
Karunia dari-Nya berupa kebaikan di dunia maupun akhirat yang dapat menolong mereka masuk golongan orang selamat dari azab pedih dihasilkan dari siksaan api neraka.
Semua itu akan mereka dapatkan saat bekerja dengan tulus, terutama dilakukan secara totalitas.
Bagi orang yang gugur dalam melaksanakan pekerjaannya akan masuk golongan mati syahid. Terutama, bagi mereka harus berpulang saat memenuhi tugasnya terkena musibah.
Kaum muslimin rahimahumullah
Dari Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits jenis-jenis mati syahid, begini bunyinya:
وعن أبي هريرة رضي الله عنه، قال قال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ المَطْعُوْنُ والمَبْطُوْنُ، والغَرِيْقُ، وصَاحِبَ الهَدْمِ، والشَهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ متفق عليه
Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mendapat derajat syahid ada lima jenis, yaitu (1) korban meninggal karena wabah tha’un (pes), (2) korban meninggal karena sakit perut, (3) korban tenggelam, (4) korban reruntuhan, dan (5) orang gugur di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sementara, ada orang yang bekerja hanya kepentingan dunia tanpa memperdulikan akhiratnya maka sudah terlena dalam tenggelamnya pikiran. Mereka hanya diibaratkan seperti binatang dan neraka menjadi tempatnya.
Maka, kematian bentuk tamparan dan pengingat bagi umat manusia agar selalu meningkatkan ketakwaan. Ini telah menjadi penjelasan dalam beberapa hadits riwayat dan dalil Al Quran.
Surat An Najm Ayat 42
وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ
Artinya: "Bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)." (QS. An Najm, 53:42)
Ibadallah,
Kematian telah menjadi kehendak-Nya telah diterangkan dalam Surat At Takwir Ayat 29, Allah SWT berfirman:
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
Artinya: "Kamu tidak dapat berkehendak, kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (QS. At Takwir, 81:29)
Kematian merupakan segala puncak kehidupan setiap makhluk di bumi. Itu juga menjadi tanda penghujung hidup bagi mereka yang setiap bernyawa. Para malaikat, seperti Jibril, Mikail, Israfil hingga Izrail sekali pun juga akan menghadapi kematiannya.
Setiap bernyawa akan mengalami kematian dijelaskan dalam Surat Ar Rahman Ayat 26-27, Allah SWT berfirman:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ, وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ
Artinya: "Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa. (Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman, 55:26-27)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khutbah Jumat pertama yang bisa disampaikan oleh khatib. Semoga kita berada dalam golongan orang beriman dan senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Setiap dari kita tidak bisa dapat menghindari yang namanya "kematian". Akhir hidup setiap makhluk bernyawa telah ditetapkan dalam Lauhulmahfuz.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)