- pixabay
Shalat Malam Alternatif Bagi yang Khawatir Sulit Bangun Tahajud, Ustaz Adi Hidayat: Boleh Dikerjakan Tanpa Tidur Dulu
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan shalat malam alternatif kepada setiap Muslim yang pulang kerja malam dan khawatir sulit bangun saat tahajud.
“Anda pulang malam, sudah shalat isya, sebaiknya lakukan ini,” pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH).
“Atau Anda kerja di kantor sampai malam tapi sudah shalat Isya, lebih baik lakukan amalan ini agar waktu Anda bermanfaat,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan bahwa shalat malam itu bukan hanya tahajud.
Namun shalat malam itu ada tiga jenis dan salah satunya dapat menjadi alternatif bagi yang pulang malam dan khawatir sulit tahajud.
Shalat malam yang menjadi alternatif dari orang yang khawatir tidak bisa tahajud ini kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) tidak harus tidur dulu.
Maka dari itu, jika seorang Muslim pulang malam dan sangat mengantuk namun ingin shalat malam, maka sebaiknya lakukan amalan ini.
Shalat malam memang amalan sunnah namun sangat dianjurkan dalam Islam.
Hal ini karena dilakukan di waktu yang penuh ketenangan dan keberkahan, yaitu pada malam hari.
Shalat malam memiliki keutamaan besar antara lain mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, dan mendatangkan kebaikan dalam hidup.
Lalu shalat malam jenis apakah yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH)?
Dalam ceramah itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa shalat malam itu adalah Qiyamul Lail.
Qiyamul lail adalah jenis shalat malam yang pertama.
“Jenis shalat malam pertama yang dikerjakan tanpa tidur dulu umumnya,” tutur UAH.
Waktunya, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) dimulai setelah shalat isya sampai dengan ke pertengahan malam.
“Atau bahkan terbentang tapi tidak didahului dengan tidur,” jelas UAH
“Ini yang secara umum disebut dengan qiyamul lail secara umum,” sambung UAH.
Shalat malam qiyamul lail kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) dapat menjadi alternatif bagi yang merasa sulit bangun untuk tahajud di sepertiga malam.
“Kesulitan bangun menunaikan tahajud misalnya, maka anda bisa ambil alternatif yang pertama,” saran Ustaz Adi Hidayat (UAH).
“Setelah shalat isya, Anda shalat sunnah ba’diyah setelah itu tunaikan shalat malam yang ini,” sambung UAH.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) lalu menjelaskan, shalat qiyamul lail dapat dilakukan sebanyak dua rakaat, empat rakaat atau semampunya.
“Ya jadi ini yang dimaksudkan shalat yang Anda tunaikan shalat malam yang jenisnya dilakukan sebelum anda tidur,” katanya.
Ini disarankan dilakukan, jika seorang muslim menduga karena sangking lelahnya, belum tentu bisa bangun pada malam harinya.
“Kondisi kedua, bisa jadi Anda dalam keadaan memang sedang begadang misalnya, karena kondisi tugas tertentu,” jelasnya.
“Misal dalam keadaan sedang ada shift kerja yang membuat anda belum tidur mengerjakan sesuatu,” tambah Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Maka Anda bisa tunaikan shalat ini, walaupun misalnya jam dua belas pekerjaan masih dikerjakan. Tapi Anda belum tidur.
“Nah Anda ingin tunaikan salat misalnya, maka shalat Anda statusnya di situ masuk dalam kategori Qiyamul Lail,” katanya.
“Sampai rumah bisa jam setengah dua belas, saya ingin shalat isya sudah, saya pengen salat sebelum tidur.
Maka shalat anda disebut dengan Qiyamul Lail,” lanjut Ustaz Adi Hidayat menambahkan.
Maka situasi begadang Anda menjadi bermanfaat karena ada waktu mendekat kepada Allah SWT.
“Anda ada keperluan, anda tunaikan dalam keadaan anda belum tidur, anda isi dengan tunaikan shalat pada saat itu. Maka kategori yang pertama disebut dengan apa? Qiyamul Lail,” jelasnya.
“Tidak diawali dengan tidur terlebih dahulu, jelas,” sambung UAH.
Dalil Shalat Malam
Allah SWT dalam firmanNya telah memerintahkan kepada setiap hambaNya untuk sedikit tidur di waktu malam kemudian mendirikan shalat serta lakukan ibadah lainnya.
Salah satu dalil yang memerintahkan untuk shalat malam adalah Surah Az Zariyat ayat 17-18
كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ
Kānū qalīlam minal-laili mā yahja‘ūn(a).
Artinya: Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. (QS; Az Zariyat: 17)
وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Wa bil-asḥāri hum yastagfirūn(a).
Artinya: dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). (QS; Az Zariyat: 18)
Itulah shalat malam yang bisa jadi alternatif oleh seorang Muslim yang pulang malam dan khawatir sulit bangun tahajud.
Semoga bermanfaat.
Wallahu'alam