- Tangkapan Layar/Khalid Basalamah Official
Ustaz Khalid Basalamah: Jangan Sepelekan Shalat Sunnah, Itu Bisa Sempurnakan yang Fardhu
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan agar setiap Muslim tidak menyepelekan shalat sunnah.
Hal ini karena meski sunnah, namun tetap memiliki keutamaannya tersendiri.
Shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan tetapi tidak diwajibkan.
Siapa yang melakukan shalat sunnah maka akan mendapat pahala sementara yang meninggalkannya tidak mendapat dosa.
Namun meskipun tidak wajib, shalat sunnah memiliki keutamaan besar dan dapat menambah pahala serta mendekatkan seseorang kepada Allah SWT.
Bahkan ternyata shalat sunnah kata Ustaz Khalid Basalamah juga berfungsi untuk menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu.
“Tahukah kamu? Shalat sunnah bukan hanya tambahan, tapi juga penyempurna shalat wajib kita,” tandas Ustaz Khalid Basalamah.
“Shalat sunnah memiliki peran khusus untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi dalam shalat wajib,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Hal ini kata Ustaz Khalid Basalamah karena terkadang saat shalat kita mungkin kurang khusyuk.
“Terkadang, kita kurang khusyuk, lupa rakaat, atau ada hal lain yang kurang sempurna dalam shalat wajib kita,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Maka dari itu shalat sunnah adalah solusi yang diberikan oleh Allah SWT untuk menutupinya.
“Allah, dengan rahmat-Nya, memberikan jalan agar kekurangan ini bisa dilengkapi,” tandas Ustaz Khalid Basalamah.
“Allah memerintahkan para malaikat untuk melihat amal-amal sunnah yang kita lakukan, termasuk shalat sunnah, agar kekurangan dalam shalat wajib kita dapat disempurnakan,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menukil salah satu hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
« إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ ».
Artinya: “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, ‘Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya’. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR Abu Daud: 864, Ibnu Majah: 1426 dan Ahmad 2: 425. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Oleh karena itu, jangan lewatkan shalat sunnah sebagai upaya menyempurnakan ibadah kita di hadapan Allah.
Lalu shalat sunnah apakah yang dimaksud?
Shalat sunnah ada banyak macam namun setelah shalat wajib, yang utama berikutnya adalah shalat rawatib.
Shalat rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum (qabliyah) atau sesudah (ba’diyah) shalat fardhu.
Shalat Rawatib Qabliyah yakni sebelum shalat wajib,misalnya, sebelum Zuhur dan sebelum Subuh.
Sementa Shalat Rawatib Ba’diyah adalah sesudah shalat wajib, misalnya, sesudah Maghrib dan Isya.
Berikut dalil yang menjelaskan tentang shalat rawatib muakkad.
وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : – حَفِظْتُ مِنْ اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم- عَشْرَ رَكَعَاتٍ : رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلظُّهْرِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلصُّبْحِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Artinya: “Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku menghafal dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam 10 rakaat yaitu: dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Subuh. Muttafaq Alaihi.
Total rakaat Shalat Rawatib yang sangat dianjurkan atau muakkad totalnya adalah 10 atau 12 rakaat setiap hari.
Itulah penjelasan dan nasihat Ustaz Khalid Basalamah tentang shalat sunnah.
Semoga bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita selalu berada dalam kebaikan. Allahumma amin.
Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.