- Istockphoto
Naskah Khutbah Jumat 8 November 2024: Jangan Luput dari Keabsahan Shalat Kamu
tvOnenews.com - Khutbah Jumat adalah salah satu bagian doa dan nasihat bagi kalangan pria Muslim yang menjalankan ibadah shalat Jumat.
Khatib selaku menyampaikan naskah khutbah Jumat dalam sesi ceramah akan memberikan materi baru untuk dijadikan pengingat sekaligus pedoman bagi yang mendengarkannya.
Naskah khutbah Jumat kali ini mengambil tema tentang "shalat" untuk pelaksanaan shalat Jumat, 8 November 2024.
Dinukil dari laman khotbahjumat, Jumat (8/11/2024), naskah khutbah Jumat singkat ini mengambil judul "Jangan Luput dari Keabsahan Shalat Kamu".
- Antaranews/M Ifdhal
Naskah Khutbah Jumat Tema Jangan Luput dari Keabsahan Shalat Kamu
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin rahimahumullah
Marilah kita senantiasa mengucapkan rasa syukur dan memuji kepada Allah SWT yang Maha Segalanya dan Maha Penyayang telah melimpahkan segala karunia dan selalu memaafkan segala kesalahan kita. Maka, marilah senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan untuk-Nya.
Tak luput, kita juga senantiasa memuji kepada Baginda Nabi Muhammad SAW melalui amalan sholawat yang selalu dilantunkan setiap waktu. Bacaan ini mengandung pujian dan doa untuk memenuhi ibadah kepada Allah SWT.
Sidang Jumat yang berbahagia
Shalat menjadi ibadah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh kita. Ini merupakan sebagai tiang agama dan pembekalan untuk menuju akhirat kelak.
Bahwasanya setiap orang akan berkumpul di Padang Mahsyar setelah terjadinya hari Kiamat. Momen itu menjadi ajang hisab segala pahala dan dosa yang pernah diperbuat kita selama di alam dunia.
Anjuran menunaikan shalat sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran sebagai Kitab Suci petunjuk untuk tabah di dalam jalan yang lurus. Kita senantiasa mengikuti bimbingan dan pedoman hidup yang menjadi sunnah Rasulullah SAW agar selamat di akhirat nanti.
Surat Al Bayyinah Ayat 5 menjadi dalil Al Quran perihal anjuran istiqamah menunaikan shalat, Allah SWT berfirman:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Artinya: "Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al Bayyinah, 98:5)
Ada lima perkara dalam Islam yang perlu menjadi perhatian seksama. Abdullah bin Umar RA meriwayatkan hadits, Rasulullah SAW bersabda:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menunaikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji (ke Baitullah), dan berpuasa Ramadhan." (HR. Bukhari Nomor 8 & Muslim Nomor 16)
Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah SWT
Perhatian terhadap keabsahan ibadah shalat menjadi faktor penting bagi kita. Pemeriksaan dalam proses menghisab seluruh amalan paling utama dan terdepan adalah kewajiban kita menunaikan shalat.
Kekhusyukkan, kualitas, dan waktu pelaksanaan shalat juga menjadi perhatian penuh saat proses penghisaban. Ini menandakan ibadah kita harus benar-benar diperbaiki agar keabsahannya diterima oleh Allah SWT.
إنَّ أولَ ما يُحاسَبُ به العبدُ يومَ القيامةِ من عملِه صلاتُه ، فإن صَلُحَتْ فقد أَفْلَحَ وأَنْجَح ، وإن فَسَدَتْ فقد خاب وخَسِرَ ، فإن انْتَقَص من فريضتِه شيئًا ، قال الربُّ تبارك وتعالى : انْظُروا هل لعَبْدِي من تَطَوُّعٍ فيُكَمِّلُ بها ما انتَقَص من الفريضةِ ، ثم يكونُ سائرُ عملِه على ذلك
Artinya: "Sesungguhnya amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia beruntung dan sukses. Kalau shalatnya buruk, sungguh dia celaka dan rugi."
Jika kita merasakan kewajiban shalatnya masih kurang dam belum sempurna, maka Allah SWT berfirman: "Periksa! Apakah hambaku ini mengerjakan shalat sunat, sempurnakanlah dengan shalat sunat itu kekurangannya. Kemudian semua amalnya diukur berdasarkan sholatnya yang telah disempurnakan tadi." (HR. At Tirmidzi Nomor 413)
Ketentuan dan ketetapan waktu melaksanakan shalat telah dijelaskan dalam bagian Surat An Nisa Ayat 103. Dalam menciptakan ibadah yang baik maka harus benar-benar menjaganya dan diusahakan tepat waktu.
Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Demikianlah khutbah Jumat dalam sesi pertama yang disampaikan oleh Allah SWT. Semoga kita senantiasa masuk golongan orang yang selamat di akhirat atas pembekalan terjaganya kualitas ibadah shalat sebelum mengalami sakaratul maut, sebagai tanda proses menunggu masuk ke gerbang akhirat.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)