- Tangkapan layar YouTube MA HARIS OFFICIAL
Kisah Mualaf Legenda Asing Persib Patricio Jimenez, Eksekutor Gol Penalti Tutup Mata Era 2000-an Diapresiasi FIFA
tvOnenews.com - Legenda asing Persib Bandung, Patricio Jimenez memiliki kisah perjalanan mualaf yang sempat menggemparkan soal aksinya sampai disorot oleh FIFA.
Sebelum diapresiasi FIFA, Pato sapaan akrab Patricio Jimenez memutuskan mualaf saat merumput di Indonesia. Legenda asing Persib Bandung itu mengakui ada beberapa hal membuatnya semakin mantap hijrah ke agama Islam.
Patricio Jimenez menjadi salah satu legiun asing terbaik yang pernah dimiliki Persib Bandung. Bahkan sampai mendapat panggilan dari FIFA.
Patricio Jimenez mendapat sorotan saat berseragam Persib Bandung. Salah satu bek asing terbaik Maung Bandung dinobatkan sebagai eksekutor gol penalti sambil tutup mata sampai didengar FIFA.
Patricio Jimenez Diaz alias Pato merupakan pemain berposisi bek kelahiran Villa Alegre, Chile pada 23 Juni 1975.
Pato mengawali kariernya di Indonesia semenjak merumput dengan Semen Padang. Ia bermain di Liga Indonesia pada musim 2004-2005.
Pato memang dikenal menjadi pemain asing selalu berpindah klub. Kiprahnya ini membuatnya telah merasakan permainan sepak bola di Liga Indonesia pada era 2000-an.
Selama dua tahun di Semen Padang, Pato berlabuh untuk menjadi skuad Sriwijaya FC.
Setelah di Sriwijaya FC, Pato akhirnya berhijrah ke Persib Bandung. Kariernya bersama Maung Bandung semakin cemerlang.
Sebagai bek asing Persib, ia memperkokoh benteng pertahanan Maung Bandung bersama salah satu legenda Timnas Indonesia, yakni Nova Arianto dan legiun asing asal Kamerun, Nyeck Nyobe.
Berbagai aksinya sangat memikat bagi pecinta sepak bola Tanah Air, khususnya suporter Persib Bandung.
Pada 2007, Pato sukses menarik perhatian FIFA. Pemain kelahiran asal Chile itu melakukan eksekusi penalti dengan mata tertutup pada Piala Indonesia.
- Instagram/@explorepersib
Pato sukses membobol gawang Persijap Jepara yang berusaha mencuri tiket 16 bebsar Piala Indonesia 2007. Saat itu ia mendapat kesempatan eksekusi tendangan penalti oleh Persib.
Kebetulan Persib dan Persijap masih memperkokoh pertahanannya. Keduua tim harus berakhir imbang selama 2x45 menit atau 90 menit sebagai waktu normal.
Pada babak adu penalti, Pato mendapat kepercayaan sebabgai eksekutor Persib. Uniknya, tendangannya dilakukan sambil menutup mata.
Dilansir dari kanal YouTube Matthew Davis, Rabu (13/11/2024), Pato sengaja menutup mata karena kiper Persijap Jepara, Fance melakukan provokasi. Pikirannya untuk mencetak gol tetap terjaga dan tidak buyar.
Bagi Pato, Fance menertawakan kualitasnya sebagai eksekutor penalti. Apalagi kiper Persijap itu selalu memainkan bola sebelum wasit meniupkan peluit.
Sebagai ciri khasnya, banda yang terpasang di kepalanya langsung menutupi kedua mata Pato.
Si kulit bundar yang melesat kencang dari tendangan kakinya hampir gagal. Kondisi lapangan tidak merasa turut menciptakan pantulan bola yang masuk sempurna ke gawang Fance.
Namun, skuad asuhan Arcan Lurie harus mengalami kekalahan atas Jepara, karena kalah agregat penalti dengan hasil akhir skor 4-3.
Hampir banyak media langsung tertuju kepadanya akibat tertegun dengan eksekusi penaltinya berbuah manis sambil menutup mata.
Informasi yang beredar berkat bantuan media, Pato langsung dihubungi oleh FIFA agar segera mengirim video tendangan penaltinya.
Pada akhirnya, FIFA memberikan apresiasi dan memasukkan namanya sebagai rekor dunia melakukan penalti dengan mata tertutup.
Meski demikian, Pato hanya berkostum Persib selama satu musim. Ia pun pernah membela PSMS Medan, Bontang FC, Persisam Samarinda, Persitara Jakarta Utara, dan PSIS Semarang.
Kiprahnya pada era 2000-an harus berakhir saat berseragam Persikad Purwakarta. Namun, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia.
Pada suatu kisah, Pato menjadi seorang mualaf saat berkiprah di Indonesia.
Pato mendapat hidayah sampai benar-benar masuk agama Islam saat berkiprah di Semen Padang. Bahkan kariernya pertama kali bergulat di kompetisi Indonesia pada 2004.
Kebutuhan spiritualnya didapatkan di Semen Padang. Ia juga tidak perlu menunggu lama masuk agama Islam berkat Kabau Sirah.
Pato mengakui masyarakat Indonesia mayoritas Muslim sebelum terbang menuju Padang. Tetapi, keramahan warga Minang menjadi pemantik semakin dekat dengan agama Islam.
Pemain yang kini usia 49 tahun itu kerap kali mempelajari budaya. Bahkan hidayahnya didapatkan sejak mengikuti rekan-rekannya di Semen Padang untuk ibadah di masjid.
Momen di Masjid inilah menjadikan Pato langsung tertegun dengan Islam. Ia akhirnya meminta kepada seluruh skuad Semen Padang mengajari baca Al Quran.
(hap)