Tega! Bocah Perempuan Kelas 6 SD Dirantai dan Dipukuli Ibu Kandung Gegara Tak Hafal Ayat Al-Qur’an, Padahal Kata Ustaz Adi Hidayat Kalau Ajarkan Anak Hafal Qur’an Begini Caranya.
Sumber :
  • ANTARA

Tega! Bocah Perempuan Kelas 6 SD Dianiaya Ibu Kandung Gegara Tak Hafal Ayat Al-Qur’an, Padahal Kata Ustaz Adi Hidayat Kalau Ajarkan Anak Hafal Qur’an Begini Caranya

Jumat, 15 November 2024 - 19:44 WIB

tvOnenews.com - Seorang anak perempuan kelas 6 SD berinisial A di Batam menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya karena tak hafal ayat Al-qur'an yang ditugaskan.

Saat ditemukan oleh tetangga, si anak ditemukan dalam kondisi dirantai dan babak belur.

Berdasarkan keterangan dari Kanit Reskrim Polsek Bengkong, Iptu Marihot Pakpahan ibu kandung korban, berinisial Z telah melakukan aksi penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri.

Dari pemeriksaan sejauh ini, Marihot mengungkapkan Z tega memukul dan merantai anak kandungnya sendiri karena tidak menghafal ayat Al Quran dan kerap berbohong.

"Dari keterangan si anak itu, memang keterangannya dia dikarenakan tidak menghafal hafalan agamanya, sampai dia diberikan hukuman yang seperti itu," kata Marihot, ditemui wartawan dikutip Jumat (15/11/2024).

Setelah diselamatkan oleh tetangganya, anak itu saat ini sudah dalam kondisi aman.

Sementara Z yang disebut melakukan penganiayaan sudah diamankan oleh Polsek Bengkong, Batam Kepulauan Riau. 

Hal ini tentu sangat memprihatinkan semua pihak. Lalu sebenarnya bagaimanakah cara mendidik anak agar bisa hafal Al-Qur’an?

Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang cara melatih anak menghafal Al-Qur’an.

“Dalam Islam, melatih anak memang disiapkan sejak dini,” ujar Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi.

“Misal Abbas punya anak Abdullah sejak kecil sering diajak ke majelis Nabi,” jelas Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Adapun hal pertama yang harus dilakukan orang tua kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) adalah kekompakan.

“Ketika anak dicita-citakan hafal Al-Qur’an, pertama orang tua harus kompak meniatkan dan menyiapkan,” pesan UAH.

“Bukan salah satu tapi harus keduanya,” sambung UAH.

Kemudian Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengajak semua mengambil kisah dari Maryam, ibunda dari Nabi Isa As.

“Ambilah kisah Maryam, Surah ketiga ayat 35-37,” tandas UAH.

Dalam surah itu, dikisahkan cara Imran dan istrinya dalam mempersiapkan Maryam sejak di dalam kandungan.

“Anak ini disiapkan dekat dengan Allah dulu, setelah doa itu dipanjatkan, sandingkan dengan ikhtiar,” tutur UAH.

Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) berpesan jika ingin anak dekat dengan Allah, hal pertama yang harus diingat orang tua harus meningkat dulu takwanya.

“Orang tua harus ningkatin dulu takwanya, anak pasti ikuti,” saran UAH.

Kemudian ketika anak itu lahir, Ustaz Adi Hidayat sarankan berikan nama yang baik.

“Beri nama yang baik, jika ingin jadi penghafal Al-Qur’an berikan nama yang sesuai,” kata UAH.

Kata UAH karena nama yang diberikan adalah doa orang tua kepada sang anak.

“Kemudian latih sang anak agar dekat dengan Qur’an,” pesan UAH.

Hal ini karena doa harus disandingkan dengan ikhtiar.

“Soa jika ingin lekas dikabulkan harus disandingkan dengan ikhtiar,” kata UAH.

Kemudian setelah itu berikan guru yang juga dekat dengan Allah.

“Cari guru yang dekat dengan Allah,” kata UAH.

“Lalu buatkan tempat yang dekat dengan Allah namanya mihrab,” sambungnya.

Dengan begitu, insyaAllah kata Ustaz Adi Hidayat akan diterima doanya oleh Allah SWT.

Berikut bacaan dan arti dari Surah Ali Imran ayat 35-37 yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) di atas.

اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya: (Ingatlah) ketika istri Imran) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Imran: 35)

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS. Al Imran: 36)

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (QS. Al Imran: 37)

Itulah pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH) kepada orang tua yang ingin mengajarkan anak hafal Al-Qur’an.

Semoga bermanfaat.

Wallahu’alam

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:30
02:02
03:14
01:41
00:54
09:38
Viral