- dok.ilustrasi freepik
Ada Masalah Utang dan Seret Rezeki, Kata Syekh Ali Jaber Lakukan Shalat Ini yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Jakarta, tvOnenews.com--Syekh Ali Jaber mengatakan siapapun bisa punya masalah hidup itu beragam, salah satunya utang dan seret rezeki. Maka dibutuhkan usaha dan ibadah agar mendapatkan kemudahan dari Allah SWT.
Almarhum Syekh Ali pun beri saran untuk shalat ini, karena cukup tepat karena masuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
Ibadah sunnah itu, shalat dhuha yang istimewa seperti shalat tahajud. Perlu diketahui, keduanya sama-sama memiliki keistimewaan yang sangat dianjurkan, setelah ibadah shalat wajib.
Kata Syekh Ali Jaber, dalam praktiknya shalat dhuha terbagi 3 waktu. Sementara jumlah rakaat dhuha itu beragam, mulai 2 hingga 8 rakaat atau lebih.
Lantas berapa afdholnya? berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Shalat dhuha dikenal amalan rezeki, dan memudahkan segala niat baik, seperti kemudahan dalam bekerja atau masalah hidup.
Mengutip ceramah Syekh Ali Jaber soal shalat dhuha, disebutkan rakaatnya beragam, mulai dari 2, 4, 6 sampai 8 atau 12 rakaat.
Lebih lanjut, shalat dhuha kata Syekh Ali Jaber memberi kebebasan untuk memilih yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Mengutip ceramah Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, dikutip Sabtu (16/11/2024). Shalat dhuha dilaksanakan di waktu setelah matahari terbit.
Bukan di waktu setelah subuh. Umumnya, shalat dhuha umum saat pagi sekitar 15-20 menit setelah shalat subuh.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di waktu jam 4.40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5.00 WIB baru bisa shalat dhuha," jelas Syekh Ali Jaber.
"Jadi harus dijeda 15 menit setelah adzan subuh bisa mulai shalat dhuha. Bisa juga disebut waktu surup," sambungnya.
Sementara itu, batas waktu shalat dhuha sendiri, kata Syekh Ali Jaber cukup panjang, yaitu sampai jelang shalat dzuhur.
"Waktunya sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali Jaber.
Sementara jumlah rakaatnya, ia jelaskan kembali bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Menurut Syekh Ali Jaber yang dianjurkan shalat dhuha sunnahnya seperti Nabi Muhammad SAW jumlahnya 8 rakaat.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," kata Syekh Ali Jaber.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," jawabnya.
Namun, jumlah rakaat yang afdhol menurutnya ialah 4 rakaat. Sementara waktunya, kata Syekh Ali Jaber tidak spesifik karena bisa disesuaikan kebutuhan dan kemampuan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang ulama Indonesia itu.
Sebagaimana, Rasulullah SAW bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
Sehingga keputusan untuk berapa jumlah rakaatnya disesuaikan oleh pembaca, info di atas sebagai pendapat dari ulama. (klw).
Waallahualam