- Instagram/@persija
Cerita Silvio Escobar, Penyerang Naturalisasi yang Tak Perkuat Timnas Indonesia Akui Sempat Gagal Masuk Islam gara-gara...
tvOnenews.com - Mantan pemain Persija Jakarta dan Perseru Serui yang tidak pernah dipanggil membela Timnas Indonesia, Silvio Escobar menceritakan awal mula dirinya masuk agama Islam.
Sebagai pemain naturalisasi yang menjadi sorotan karena tidak pernah memperkuat Timnas Indonesia, Silvio Escobar mengakui dirinya sempat gagal mualaf dan memutuskan tidak memeluk agama Islam.
Silvio Escobar menjadi salah satu pemain asing yang kini berstatus naturalisasi menemukan hidayahnya sebagai seorang mualaf saat berkiprah di Indonesia.
Dari catatan Transfermarkt, Silvio Escobar pertama kali membela klub Persepam Madura saat memulai kariernya di Tanah Air pada 2014.
Namun, Silvio Escobar mengakui dirinya sempat mengikuti proses seleksi pertama kali saat Mitra Kukar membuka peluang bagi para pemain yang ingin membela klub itu.
Escobar sayangnya gagal untuk menjadi pemain pilihan dari manajemen Mitra Kukar. Setelah itu, ia memutuskan masuk Persepam Madura.
Sebelum di Persepam Madura per 1 Januari 2014, Escobar bermain untuk Fernando de la Mora dari Paraguay.
Pada periode 2015, Liga Indonesia sedang mengalami carut-marut akibat Sepak Bola Indonesia harus dijatuhkan sanksi oleh FIFA. PSSI juga mengalami pembekuan saat tahun ini.
Pada periode tersebut, Silvio Escobar mengakui dirinya mengenali tarkam pertama kali sejak tinggal di Indonesia.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri enggak ada," ungkap Silvio Escobar dalam sesi podcast YouTube Sport77 Official dikutip, Minggu (17/11/2024).
Setelah itu, ia sempat berkiprah bersama PSM Makassar pada 2015. Pada waktu itu, Silvio telah memeluk agama Islam.
"Waktu itu pas ada Piala Sudirman kalau enggak salah saya gabung dengan PSM Makassar," kata Escobar.
"Sebelum itu saya habis sunat, saya naik sekitar 7 kilo mungkin," sambungnya.
- Instagram/@perselafc
Escobar menceritakan proses mualaf yang sempat mengalami kegagalan sebelum resmi mengucapkan dua kalimat syahadat di Jakarta pada 2015.
Escobar merasa berterima kasih kepada salah satu asisten pelatih Persepam Madura yang berniat ingin mengajaknya untuk masuk agama Islam pada 2014.
"Karena saya tanya kan karena teman-teman saya sabar, santai," ucapnya.
Escobar mengakui sebenarnya ingin telah dalam kondisi memeluk agama Islam pada 2014. Ada kejanggalan yang membuatnya batal sebagai seorang mualaf.
Escobar menjelaskan sebelum mualaf lebih mengutamakan sunat. Sebagaimana kegiatan ini menjadi salah satu sunnah dalam Islam.
"Keinginan sendiri, bukan karena menikah. Sebelum saya menikah juga sudah mualaf di Madura," tegasnya.
Pada 2014, Escobar merasa takut terhadap kegiatan sunat. Ia hanya mengetahui bahwa alat kemaluannya akan dipotong oleh tim medis.
"Mungkin juga bahasa saya kurang bagus, mungkin saya salah paham harus dipotong, apanya? Itu (sunat) takut saya. Tahun 2014 enggak jadi saya (masuk agama Islam)," jelasnya.
Pemain kelahiran asal Paraguay itu akhirnya kembali menuju ke Jakarta. Ia bertemu dengan temannya berasal dari Amerika Latin.
Kebetulan temannya itu telah lebih dulu memeluk agama Islam. Ini menjadi kesempatan Escobar bertanya-tanya tentang sunat.
"Oh cuma itu kulit aja yang dia kupas. Habis itu saat hari Jumat pagi kalau enggak salah saya bangun sendiri, inisiatif sendiri jalan untuk sunat sendiri," terang dia.
Escobar juga membagikan kisah lucunya saat sunat di sebuah klinik terletak di Jakarta. Ia tidak biasa membuka pakaiannya di hadapan para tim medis.
"Saya datang di klinik, saya masuk semua suster di situ malu sekali, tapi sudah masuk yaudah terbuka," kata Escobar sambil tertawa.
Ia pun kembali melanjutkan kariernya sebagai pesepak bola profesional setelah menjalani sunat dan pengucapan dua kalimat syahadat.
Sampai pertengahan 2016, Escobar belum kembali bermain di lapangan hijau. Salah satu klub asal Papua, Perseru Serui akhirnya meminang jasanya sebagai juru gedor yang haus gol.
Ia bermain untuk Perseru Serui pada 2017. Kemudian, ia berseragam di klub Badak Lampung FC pada 2019.
Setelah itu, Escobar akhirnya masuk salah satu klub legenda di Indonesia, yakni Persija Jakarta dengan status bebas transfer.
Escobar hanya mendapat kesempatan bermain untuk Macan Kemayoran selama satu musim sebelum berlabuh menuju PSIS Semarang.
Meski demikian, statusnya bersama PSIS Semarang hanya bersifat pinjaman sebelum ditarik kembali oleh manajemen Persija Jakarta sampai September 2019.
Pada 2020, Silvio Escobar juga resmi menjalani sumpah Warga Negara Indonesia (WNI).
Kiprahnya yang melanglang buana kembali terjadi saat membela Mitra Kukar setelah berkostum Persija.
Kemudian, ia juga pernah membela tim lainnya, yakni Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, Madura United, Semen Padang, dan terakhir kali di Persela Lamongan.
Di Persela menjadi kiprahnya yang terakhir untuk bermain di sejumlah klub besar Indonesia.
Kini Silvio Escobar menjadi penyerang salah satu klub di Liga 2, Dejan FC.
(hap)