- Kolase tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV & Pexels
Durhaka atau Tidak Anak Suka Ingatkan Orang Tua agar Tak Meninggalkan Shalat? Buya Yahya Ingatkan Ada Syaratnya
tvOnenews.com - KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menguraikan terkait hukum seorang anak mengingatkan orang tua yang tidak pernah shalat.
Buya Yahya sering melihat banyak orang tua tidak pernah atau kelupaan shalat kerap kali diingatkan oleh anak mereka.
Namun, ada yang menyebutkan anak mengingatkan orang tua dianggap durhaka apabila tidak melakukan beberapa syarat. Buya Yahya pun menyikapi hal ini agar tak keliru.
Menurut Buya Yahya, tidak ada batasan bagi anak memberitahu orang tua yang lupa shalat akibat kelelahan dalam mencari nafkah seharian.
"Kalau mengingatkan orang tua untuk shalat jangan pas waktu shalat masuk, tapi mungkin dalam keadaan yang lain," ungkap Buya Yahya disadur melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (17/11/2024).
- Istockphoto
Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menyebutkan syarat yang baik untuk anak saat orang tua tidak melakukan pelanggaran dalam waktu ibadahnya.
Ia mencontohkan dalam kondisi lain harus telah diingatkan agar tidak menimbulkan kekeliruan. Ada beberapa orang tua merasa digurui oleh buah hatinya akibat diingatkan shalat.
"Seperti kalau kita sedang duduk baru atau lagi ngobrol," tuturnya.
Bahwasanya para orang telah mempunyai tanggung jawab kepada anak mereka. Buah hatinya harus mendapat bimbingan baik pembekalan ilmu agama dan pendidikan.
Guru utama bagi anak adalah orang tuanya sendiri. Mereka bisa menjadi contoh agar buah hati dapat menirukan sikap dan perilakunya.
Kemudian, orang tua juga harus telah memberikan pendidikan agar selalu mengajak anak untuk shalat berjamaah. Apalagi jika mengerjakannya di masjid.
Keutamaan orang tua mengajak anak shalat berjamaah di masjid, bisa memberikan keterbukaan kepada buah hatinya agar berbaur dengan masyarakat sekitar.
Adakala keluarga yang memiliki kondisi sebaliknya. Seorang anak saleh selalu mengingatkan orang tuanya agar tetap menegakkan dan memenuhi kebutuhan ibadahnya.
Dalam beberapa hadits dan dalil Al Quran, shalat telah menjadi kewajiban utama karena sebagai tiang agama Islam.
Meski demikian, banyak anak merasa takut saat memperingatkan orang tuanya. Mereka seakan-akan menggurui dan bersikap kurang aja kepada orang dewasa.
Perihal seorang anak mengingatkan orang tua berangkat dari kisah Nabi Ibrahim AS termaktub dalam Surat Al An'am Ayat 74, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ اٰزَرَ اَتَتَّخِذُ اَصْنَامًا اٰلِهَةً ۚاِنِّيْٓ اَرٰىكَ وَقَوْمَكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, "Apakah (pantas) engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al An'am, 6:74)
Untuk menghindari seperti guru, Buya Yahya membagikan solusi seorang anak tidak perlu mengucapkannya dari lisan. Apalagi kalau mendapat orang tua yang merasa martabat yang sangat tinggi bisa menyinggung hatinya.
"Mungkin orang lain yang sangat dihormati oleh dia. Siapa kira-kira yang mungkin dihormati, ibunya atau siapa pun," tuturnya.
Pendakwah karismatik kelahiran dari Blitar ini membagikan solusi ketiganya. Kelembutan dari seorang anak sangat mempengaruhi orang tuanya.
"Tidak harus dengan lisan Anda, tapi Anda tulis surat dengan bahasa yang lembut, kalimat yang baik, sanjung," jelas dia.
"Sebelum Anda mengirim surat itu, Anda menghadap kepada Allah. Lakukan shalat dua rakaat, shalat hajat," tandasnya.
(hap)