- kolase tim tvOnenews
Setelah Timnas Indonesia Kalah dari Jepang, Erick Thohir Mengaku Ini Tanggung Jawabnya dan Minta Maaf, Ini Tugas Seorang Pemimpin yang Dipesankan oleh Ustaz Adi Hidayat, Katanya …
tvOnenews.com - Usai kalah dari Jepang dengan skor 0-4 pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mendatangi pemain dan pelatih Timnas Indonesia di ruang ganti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Erick Thohir kemudian menanyakan keseriusan dan kepercayaan mereka terhadap proyek Timnas Indonesia kedepannya.
Bahkan Erick Thohir juga mengatakan bila para pemain dan pelatih Timnas Indonesia tidak percaya dengan dirinya, maka dia siap mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI.
Video saat Erick Thohir menyambangi para pemain Timnas Indonesia di ruang ganti ini diunggah di akun Instagram milik Menteri BUMN tersebut.
“Ini tanggung jawab saya sebagai Ketua Umum PSSI. Saya memohon maaf,” tulis Erick Thohir dalam unggahannya itu,
Hal ini karena usai kalah dari Jepang, Timnas Indonesia semakin jauh ketertinggalan poinnya.
Kekalahan dari Jepang membuat Timnas Indonesia menghuni posisi juru kunci di Grup C dengan koleksi tiga poin.
Timnas Indonesia tertinggal empat poin dari China yang berada di posisi keempat.
Kemudian ketika hadir di Stadion Maya pada Minggu (17/11/2024), Erick Thohir mengaku kekalahan dari Jepang itu akan menjadi evaluasi besar-besaran karena pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih harus berlangsung dengan laga terdekat menjamu Arab Saudi di SUGBK pada Selasa (19/11/2024).
“Seperti yang saya sampaikan kemarin waktu saya ketemu mereka, ini akan jadi evaluasi besar-besaran,” kata Erick Thohir di Stadion Madya, Minggu (17/11/20024).
"Bahkan, kemarin saya sampaikan di ruang ganti bahwa kita semua percaya tidak dengan proyek besar ini? Kalau pemain tidak percaya, kalau pelatih tidak percaya, ya saya siap mundur. Itu poinnya. Kalau tidak percaya ya selesai dong,” sambung Erick Thohir.
Hal ini kemudian berujung dengan isu bahwa Erick Thohir akan mundur dari kursi pimpinan PSSI.
Menanggapi hal itu Erick Thohir menjelaskan bahwa apa yang ia katakan bukanlah merupakan isyarat dirinya akan mundur, melainkan mengingatkan kepada semua pihak bahwa perjuangan harus dilakukan sampai akhir.
“Yang saya tidak suka, kalau kita itu bermain tidak maksimal, bahkan di game-game yang kita seharusnya menang malah tidak menang,” ujar Erick Thohir.
Dengan kekalahan kemarin dan laga yang sudah tepat di depan mata, Erick Thohir menantang para pemain dan pelatih Timnas Indonesia.
“Nah, ini yang saya kembali tantang pelatih, pemain, semua secara terbuka. Bahkan, saya bilang di kata-kata kemarin harus introspeksi diri. Betul kan?,” jelas Erick Thohir.
Erick Thohir lantas menegaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi tim secara menyeluruh.
“Jepang tim terkuat. Kita mesti evaluasi ketika tim kita hadapi tim terkuat di mana posisi kita menentukan diri kita kalau kita mau ke depan terus-menerus sehingga mencapai posisi sembilan terbaik Asia,” ujarnya.
“Kualitas pemain kita ini sudah dipuji pelatih Jepang. Ada pemain main di Liga Champions dan ada di Liga 1. Tidak ada negara Asia seperti tim kita sekarang selain Jepang dan Korea Selatan,” tutur Erick Thohir.
Menurutnya, secara hitung-hitungan paling banyak main di Liga Eropa dibandingkan China dibandingkan beberapa negara Timur Tengah, Qatar dan UEA kita cukup banyak.
“Artinya kualitas kita sudah naik,” tandas Erick Thohir.
Sikap Erick Thohir yang langsung meminta maaf dan mengatakan ini tanggung jawabnya banyak menuai komentar dari berbagai pihak.
Hal ini tentu karena dalam ajaran Islam sikap bertanggung jawab adalah hal utama bagi pemimpin.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) bahkan dalam satu ceramahnya pernah mengingatkan agar seluruh pemimpin untuk selalu mengingat Surah Ali Imran ayat 26.
“Viralkan! Bahwa semua jenis kekuasaan kedudukan jabatan (kepemimpinan) itu hak prerogatifnya Allah subhanahu wa taala,” pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Berikut bacaan lengkap dari ayat yang disebutkan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)
Mengapa Ustaz Adi Hidayat (UAH) berharap semua pemimpin untuk selalu mengingat Surah Ali Imran ayat 26?
Hal ini karena Surah Ali Imran ayat 26 mengingatkan bahwa kekuasaan yang diberikan adalah hak prerogatif Allah SWT.
Maka yang menang atau kalah harus selalu ingat bahwa kekuasaan itu kehendak Allah dan akan dimintai pertanggungjawabannya saat di akhirat.
“Allah akan berikan kepada siapa yang dikehendaki atau juga menghentikan mengambil dari siapa yang dikehendaki untuk dipindahkan kepada yang lain,” jelas UAH.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian memohon maaf jika ada yang tersinggung atas nasihat beliau.
“Maafkan saya masih banyak juga kesalahan yang tentu dari ucap dari perilaku dan sebagainya tidak diniatkan apapun kecuali hanya ingin sumbangsih dalam kebaikan saja semampu kami,” jelasnya.
Tafsir Surah Ali Imran Ayat 26: Pesan UAH Kepada Pemimpin
Dalam Qur’an Kemenag, Surah Ali Imran ayat 26 ini menjelaskan tentang ketidakmampuan seseorang untuk menghindar dari keniscayaan hari akhir sebagai hari pembalasan, hari tersingkapnya rahasia, hari terkuaknya segala kebohongan, maka ayat berikut menjelaskan tentang kemahakuasaan Allah yang lain di dunia.
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tidak seorangpun mampu mengangkat derajat orang lain dan memuliakannya kecuali atas izin-Nya, dan tidak seorang pun mampu menjatuhkan kekuasaan orang lain dan menghinakannya kecuali atas izin-Nya.
Wallahu'alam bishawab