- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Merasa Shalat Sendiri Lebih Khusyuk Dibandingkan Berjamaah, Mana yang Lebih Baik? Buya Yahya Bilang Diutamakan…
tvOnenews.com - Shalat berjamaah di masjid lebih utama, bila lebih khusyuk shalat sendiri di rumah, manakah yang lebih baik? Buya Yahya berikan penjelasannya.
Seperti yang sudah diketahui oleh umat muslim, bahwasanya shalat berjamaah di masjid memiliki banyak keutamaan.
Sejumlah hadits yang menyebutkan keutamaan shalat berjamaah. Salah satunya hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh HR. Imam Muslim:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian." (HR. Imam Muslim)
Sebagian orang justru merasa lebih khusyuk bila shalat sendiri dibandingkan shalat berjamaah di masjid.
Dalam kondisi ini, apakah shalat sendiri lebih baik daripada shalat berjamaah?
Pada satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan lebih diutamakan shalat berjamaah atau shalat sendiri.
Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Khusyuk dapat diartikan ketenangan hati dan jiwa saat shalat, di mana pikiran akan fokus pada bacaan shalat dan tidak memikirkan sesuatu yang di luar shalat.
Buya Yahya menjelaskan menurut jumhur ulama (kesepakatan dari kebanyakan ulama) lebih baik tetap shalat berjamaah meski merasa tidak khusyuk.
Jika sudah terbiasa shalat berjamaah, maka lama-lama akan terbiasa dan menjadi khusyuk.
"Jumhur ulama mengatakan, ikuti yang berjamaah. Nanti akan dapat khusyuk," ujar Buya Yahya pada tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya. (Ist)
Sementara itu, Imam Ghozali mengungkapkan kekhusyukan penting, maka shalat sendiri lebih bagus.
Dari perbedaan pendapat ini, maka kembali lagi pada jumhur ulama yang mengatakan untuk shalat berjamaah biarpun belum khusyuk.
Kekhusyukan merupakan karunia dari Allah SWT, namun kerap menjadi permasalahan banyak orang muslim.
Bahkan, satu orang saja belum tentu dapat khusyuk di setiap shalatnya.
Oleh sebab itu, Buya Yahya membagikan cara agar mendapatkan khusyuk ketika shalat.
"Ada tips-tips tersendiri. Khusyuk itu karunia dari Allah SWT. Dari satu orang saja berbeda-beda. Kadang kita shalat subuh khusyuk, dzuhur sudah tidak lagi. Kadang dzuhur khusyuk, ashar tidak lagi," jelas Buya Yahya.
"Tapi kita mengusahakan untuk khusyuk itu penting. Untuk berusaha khusyuk, yang pertama, shalatlah di waktu shalat. Artinya memang jadwal shalat itu kita kosongkan dari jadwal yang lainnya," lanjutnya.
Tips pertama agar khusyuk menurut Buya Yahya adalah shalat di waktu shalat. Artinya pada waktu shalat tidak memiliki janji atau rencana dengan yang lain.
"Jadi, shalatlah di waktu shalat, jangan ada janji sama yang lain, nomor satukan shalat. Bahkan hp itu dimatikan," katanya.
Buya Yahya. (Ist)
Tips kedua, supaya shalat lebih khusyuk diusahakan untuk memahami bacaannya. Meski belum paham makna bacaan shalat, boleh membayangkan lafadznya, untuk meminimalisir memikirkan hal-hal lain.
"Yang kedua, ikuti, pahami bacaannya. Jadi kita bawa akal dan pikiran kita kepada bacaan tersebut, bukan ngelantur ke mana-mana," kata Buya Yahya.
"Bahkan kalau kita belum paham maknanya, membayangkan lafadznya supaya tidak ke mana-mana pikiran kita. Jadi khusyuk itu memahami makna yang dibaca," tambahnya.
Dan tips ketiga yaitu shalat dengan tenang dan tidak terburu-buru. Shalat qobliyah, ba'diyah, dan dzikir setelah shalat dapat mengurangi perasaan terburu-buru.
"Yang ketiga, kalau shalat jangan terburu-buru. Makanya ada shalat qobliyah, ada shalat ba'diyah. Setelah shalat ada yang namanya dzikir. Kalau terburu-buru, masih shalat, sudah merencanakan (sesuatu)," ujar Buya Yahya.
"Qobliyah ba'diyah membantu kekhusyukan di dalam shalat. Setelah itu mintalah kepada Allah kekhusyukan," lanjutnya. (gwn/kmr)