Kisah Nabi Luth
Marah karena Sang Nabi menutup pintunya, penduduk Sodom lalu merobohkan pintu tersebut. Nabi Luth pun marah namun ia tak berbuat apa-apa di depan kerumunan beringas tersebut.
Pada saat-saat nadir tersebut, Nabi Luth berdoa agar ia diberikan kekuatan untuk mengusir kerumunan tersebut. Melihat Nabi Luth yang kian terpojok salah satu tamu tersebut berkata agar tak perlu takut sebab mereka adalah malaikat-malaikat utusan Allah. Atas kehendak Allah pula kerumunan itu tak akan menyakitinya.
Para malaikat itu lantas menunjukkan azab dari Allah SWT. Kaum tersesat yang memasuki rumah pun tiba-tiba menjadi buta. Kerumunan itupun tersadar dan langsung melarikan diri karena ketakutan sambil merutuk Nabi Luth.
Para malaikat lalu mengabarkan perintah Allah agar Nabi Luth pergi dari rumahnya dan meninggalkan Sodom bersama seluruh anggota keluarganya.
Para malaikat berpesan kepada Nabi untuk tidak menoleh ke belakang sementara azab diturunkan. Hal ini dikarenakan Allah telah memerintahkan bahwa Kota Sodom akan dihancurkan.
Menurut keterangan Ibnu Katsir, menjelang subuh, teriakan dan tangisan sarat ketakutan terdengar di berbagai penjuru wilayah. Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk mengangkat wilayah Sodom tinggi-tinggi, membalikkannya, lalu menghempaskannya kembali ke bumi. Allah SWT juga membuat langit tiba-tiba dihujani batu-batu keras yang berapi.
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar, (Q.S. Hud ayat 82)