- Kolase iStockPhoto & Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Kalau Cicak Selalu Muncul dalam Rumah Tolong Perbanyak Istighfar, Penyebabnya Kata Ustaz Adi Hidayat Ada Tanda...
tvOnenews.com - Pendakwah ternama di Tanah Air, Ustaz Adi Hidayat menyarankan orang rumah tidak lengah apabila terus melihat cicak di dinding rumah.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa ada tanda-tanda yang harus diperhatikan saat cicak terus bersinggah di dalam rumah, terutama tempat-tempat yang sekiranya kotor.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan selain hanya melihat cicak sebaiknya mengucap kalimat istighfar apabila hewan ini tidak pernah hilang di rumah.
Namun begitu, UAH menyebutkan bahwa ada tujuan mengapa cicak diciptakan oleh Allah SWT. Apalagi hidupnya tidak pernah hilang dari pandangan manusia yang didominasi hinggap di tempat tinggal dan rumah-rumah ada penghuninya.
"Sebelum masuk ke persoalan cicak, Anda mesti pahami dulu hikmah Allah ketika menciptakan sesuatu makhluk apa pun itu terdiri setidaknya dari tiga hal," ungkap UAH disadur melalui tayangan channel YouTube Rohman Story, Kamis (21/11/2024).
- Istockphoto
Dalam dalil Al Quran, Surat Al An'am Ayat 38 menerangkan bahwa manusia harus menyayangi setiap makhluk hidup termasuk kepada hewan, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ
Artinya: "Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhannya mereka dikumpulkan." (QS. Al An'am, 6:38)
Setiap hewan pasti memiliki kebaikan yang akan memberikan dampak dan manfaat kepada manusia.
Manusia mendapat ujian dari Allah SWT yang ingin melihat hamba-Nya untuk selalu sabar saat menghadapi berbagai rintangan. Meski tidak mengetahui apa saja manfaat diberikan dari cicak.
"Yang pertama, ada ujian kemaslahatan di makhluk itu dicipta supaya kita mengambil maslahat kebaikannya aja dari situ," tutur dia.
Lebih lanjut, selain manfaat ada juga bahwa kehadiran hewan ini juga memberikan dampak buruk dan tidak menguntungkan untuk manusia.
"Ada sebagian yang diciptakan dari Allah SWT sebagai ujian yang hadirkan mudharat di situ supaya kita mengetahui ada keburukan yang harus kita hindari," sambungnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengambil salah satu hadits riwayat bahwa cicak telah masuk dalam jenis "si hewan kecil yang jahat".
Ada anjuran bahwa membunuh cicak tidak berdosa diterangkan dalam hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
Artinya: "Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua." (HR. Muslim)
"Makanya ketika ditunjukkan oleh Allah dia muncul fitrahnya dia memang mesti misal dieksekusi, dibunuh," jelas UAH.
Anjuran cicak menjadi hewan yang perlu dibunuh dan tidak menimbulkan dosa karena bisa membawa penyakit. Ini telah menjadi penjelasan dari Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat di atas.
"Ketika Anda bunuh itu bukan cuman ada pahala di situ, tetapi menghilangkan keburukan-keburukan yang mungkin muncul," bebernya.
Ada ribuan bakteri berasal dari mulutnya yang akan membahayakan jika menyentuh makanan atau minuman tersaji di dalam rumah.
Bakteri ini menunjukkan bahwa cicak sebagai suatu hewan yang terhitung kotor karena berbahaya dengan kesehatan manusia apabila menyentuhnya dan berusaha menjaga makanan dan minuman di rumah.
"Diciptakan oleh Allah untuk menandakan ada sesuatu yang harus kita hindari untuk kebaikan kita," tuturnya.
"Kalau Allah enggak tampakkan maka bahaya untuk kehidupan kita, termasuk cicak masuk pada ujian mudharat di samping ujian keimanan ada mudharat," lanjut dia menambahkan.
Selain tanda kotor berasal dari cicak, hewan ini juga menjadi tanda-tanda bahwa penghuni rumah sedang dalam kondisi terdesak.
UAH mencontohkan apabila penghuni rumah telah berbuat maksiat dan perbuatan dilarang oleh Allah SWT, maka dirinya sedang dalam keadaan kotor.
"Maka diciptakan Allah untuk menunjukkan ada yang kotor, ada yang enggak bagus, termasuk dirinya sendiri," tuturnya lagi.
Tanda kotor ini menjadi penyebab hadits riwayat di atas muncul dan dianjurkan untuk bunuh cicak.
"Selalu (Rasulullah SAW) memerintahkan untuk membunuh cicak dan dapat pahala di situ. Bunuhnya cicak itu seperti kita membunuh nyamuk untuk menunjukkan ada kotoran-kotoran di situ yang hikmahnya harus kita jauhkan," bebernya.
Perihal cicak menjadi hewan fuwaisiqoh atau penjahat si kecil dijelaskan oleh Sa'id bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'Anhu meriwayatkan hadits, Rasulullah SAW bersabda:
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا.
Artinya: Dari Sa'id bin Abi Waqqash RA, "Nabi Muhammad SAW memerintahkan membunuh cicak, dan beliau menamainya si penjahat kecil." (HR. Muslim)
Selain tubuhnya yang kotor, ada keburukan sedang melanda penghuni rumah ditandai dengan kehadiran cicak menjadi bentuk adanya saran makhluk gaib di rumah.
"Termasuk di situ mengusir keadaan-keadaan jin, karena jin senang di tempat yang kotor. Makanya saya bisa katakan kalau ada cicak di beberapa tempat itu jin biasanya ada juga di situ karena senang di tempat yang kotor," katanya.
Cicak menjadi hewan yang buruk sejak membantu pasukan Raja Namrud meniupkan api agar semakin membara saat membakar Nabi Ibrahim AS.
Tiupan dari cicak telah menjadi penjelasan beberapa hadits riwayat untuk menunjukkan betapa jahatnya hewan kecil ini.
"Nabi menyebutnya dengan hewan fasik kecil, selain membawa kotoran dia pernah juga meniup api yang sedang membakar Nabi Ibrahim supaya semakin menyala," tandasnya.
(hap)