- Kolase tangkapan layar YouTube Emaan & Tim tvOnenews
Jangan Keliru Lagi, Jumlah Rakaat dan Waktu Terbaik Shalat Dhuha Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Kata Syekh Ali Jaber...
tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengungkapkan kebenaran jumlah rakaat dan waktu terbaik menunaikan shalat Dhuha.
Bahwasanya shalat Dhuha akan lebih afdhol jika mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Syekh Ali Jaber menyebutkan masih banyak orang mukmin keliru saat menerapkan ibadah sunnah ini dari kebiasaan beliau.
Syekh Ali Jaber menguraikan ada hitungannya untuk menentukan waktu terbaiknya selain jumlah rakaat shalat Dhuha.
"Saat matahari terbit tidak boleh shalat (Dhuha)," ungkap Syekh Ali Jaber dilansir dari kanal YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Jumat (22/11/2024).
Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menjelaskan bahwa kebanyakan orang selalu asal-asalan tidak mengetahui ketepatan guna mendapatkan keutamaan shalat Dhuha.
- iStockPhoto
Kekeliruan terjadi mereka tetap bersikeras ikut atau menerapkan kebiasaan dari Rasulullah SAW tanpa mengetahui kebenarannya.
Jika membahas pada ketepatan waktunya bisa dihitung dari terbitnya fajar shadiq tepatnya sejak masuk waktu Subuh tiba.
"Anda supaya tidak salah hitung, dari pas adzan hitung dua jam. Kalau habis dua jam boleh shalat," tuturnya.
Pada dasarnya Rasulullah SAW pernah memberikan wasiat dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abud Darda' Radhiyallahu Anhu, seperti ini bunyinya:
أَوْصاني حبيبي بثلاثٍ لنْ أَدَعهنَّ ما عشتُ: بصيامِ ثلاثةِ أيَّامٍ من كلِّ شهرٍ، وصلاةِ الضُّحى، وأنْ لا أنامَ حتى أُوتِرَ
Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup: Puasa tiga hari di setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat Witir." (HR. Muslim Nomor 722)
Perihal adzan Subuh menjadi acuan pelaksanaan shalat Dhuha, kata Syekh Ali, ibadah sunnah ini memiliki waktu larangannya. Meski pada momen itu masih bisa melaksanakan Dhuha.
Mantan juri Hafizh Indonesia ini merincikan terkait jadwal adzan Subuh dengan waktu pelaksanaan Dhuha hingga proses terbitnya matahari di pagi hari.
"Misal adzan jam empat, kapan terbit matahari? Jam 5.40, kapan saya boleh shalat? 15 menit lagi baru Anda shalat," terang dia.
Paling penting cara mengetahui waktu terbaik sunnah Dhuha dilihat dari 15 menit setelah matahari terbit sebagaimana tanda dimulainya shalat sunnah di pagi hari ini.
"Bisa shalat syuruk, atau shalat Dhuha," katanya.
Kemudian, Syekh Ali Jaber memaparkan secara detail soal batas akhir waktunya selain berbicara awal waktu terbaik Dhuha.
Sebagaimana batas akhir waktu shalat Dhuha sebelum memasuki adzan Zuhur tiba. Meski kata Syekh Ali, juga memiliki hitungannya.
"Waktu shalat dhuha mulai dari waktu habis terbit matahari kira-kira 15-20 menit sampai dekat Zuhur," tuturnya.
Jika kita ingin mengetahui cara hitungan terbaiknya bisa melihat dari rata-rata waktu Zuhur tiba terletak pada jam 12 siang.
"Kalau Zuhur jam 12 berarti Anda bebas shalat Dhuha sampai setengah 12," ucapnya.
Adapun jumlah rakaat terbaiknya, Syekh Ali memahami paling sedikit dikerjakan dua rakaat. Namun, agar lebih afdhol bisa mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
"Shalat Dhuha jumlahnya delapan, bukan 12, yang disunnahkan delapan (rakaat). Paling sedikit dua," kata dia.
Menurutnya, jumlah rakaat mencapai 10 rakaat lebih bisa mengganggu aktivitas lainnya. Bahkan tidak akan khusyuk saat mengerjakan sunnah ini.
"Saat bekerja kalau shalat Dhuha delapan rakaat nanti lama-lama dimarahin bos," pesannya.
"Anda harus sesuaikan kondisi kerjaannya, tapi kalau 2 rakaat InsyaAllah tidak akan mengambil banyak waktu," sambung dia melanjutkan.
"Paling afdhol dalam shalat Dhuha adalah empat rakaat," tukasnya.
(udn/hap)