- YouTube/TRANS TV Official | Pexels/Meruyert Gonullu
Jangan Ziarah Kubur pada Waktu Ini, Kata Ustaz Maulana Walaupun Tidak Ada Hari Khusus Tetap Tidak Boleh Dilakukan karena...
tvOnenews.com - Ada sejumlah tradisi yang dilakukan oleh orang Indonesia yang beragama Islam, ketika ada seseorang yang sudah meninggal dunia.
Biasanya orang Indonesia akan mengadakan tahlilan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Lantunan doa dan ayat tadi diharapkan bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengirimkan doa kepada orang yang meninggal tadi.
Namun, tahlil biasanya hanya dilakukan di hari-hari tertentu saja, seperti di hari H meninggal, 3 hari, 7 hari, 1 bulan, hingga 1 tahun setelahnya.
Selain tahlil, ziarah kubur juga menjadi tradisi rutin yang biasa dilakukan, apalagi menjelang hari-hari besar tertentu, seperti ramadan dan Idul Fitri.
Namun, Ustaz Maulana dalam ceramahnya pernah mengatakan bahwa untuk menghindari berziarah kubur pada waktu tertentu. Berikut penjelasannya.
Ustaz yang terkenal dengan jargon "jamaah oh jamaah, alhamdulillah" tersebut mengatakan, bahwa tidak ada hari khusus untuk melakukan ziarah kubur, apalagi itu dilakukan ke makam kedua orangtua.
Sebab, ziarah kubur merupakan kecintaan seseorang terhadap orang yang sudah meninggal tadi, misalnya, orangtua. Hal itu juga akan menjadi kesenangan tersendiri bagi jenazah yang sudah telah dikubur tadi.
"Ziarah kubur adalah bentuk kecintaan ... sebagaimana kita mendatangi beliau dikala hidup, maka dia pun senang ketika kita datang dikala sudah berpulang ke rahmatullah itu kesenangannya," ujar Ustaz Maulana, dilansir video di kanal YouTube TRANS TV Official, Sabtu (23/11/2024).
- Pexels/ Meruyert Gonullu
Meski begitu, ustaz kelahiran tahun 1974 tersebut mengatakan, bahwa hari Jumat adalah waktu terbaik untuk berziarah ke makam atau kuburan orangtua.
"Meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwa barangsiapa ia berziarah sekalian makam kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya di hari Jumat, niscaya Allah akan mengampuninya dan dia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya," jelasnya.
Ustaz Maulana juga menyampaikan tenggat waktu hari Jumat yang dimaksud, yakni dimulai dari Kamis sore hingga Sabtu pagi.
"Walaupun ada yang mengatakan Jumat sore sudah tidak boleh, tapi ada riwayat mengatakan sampai Sabtu pagi (masih boleh), karena hari Jumat itu kemuliaannya," ujarnya.
Namun, Ustaz Maulana tidak menyarankan untuk melakukan ziarah kubur saat Ramadan. Ia lebih menyarankan untuk melakukannya sebelum hari besar tersebut tiba.
Hal ini dikarenakan, bahwa ada riwayat yang menyebut bahwa di bulan Ramadan yang mulia, orang yang sudah meninggal pun tidak akan ditanya di dalam kubur. Di saat itu orang yang sudah meninggal tadi akan diistirahatkan.
- Pexels/Meruyert Gonullu dan Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
"Dari Anas bin Malik disebutkan, bahwa kemuliaan Ramadan itulah yang menyebabkan bagusnya ziarah kubur sebelum Ramadan. Kenapa? Diriwayatkan bahwa sebenarnya Ramadhan itu bulan mulia, sampai orang yang sudah meninggal di bulan Ramadhan tidak ditanya di dalam kubur, tidak disiksa di kubur, diistirahatkan," jelasnya.
Itulah mengapa, menurut Ustaz Maulana, banyak ulama yang akhirnya melakukan ziarah kubur sebelum Ramadan, karena orang yang meninggal tadi akan diistirahatkan oleh Allah SWT.
"Makanya ulama-ulama kita menjelang Ramadan ziarah kubur karena mau istirahat," ujar Ustaz Maulana. (ism)