- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Jika Punya Penyakit Tak Sembuh-sembuh, Mulai Sekarang Rutinkan Zikir ini Kata Ustaz Adi Hidayat dari Kisah...
tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat membagikan bacaan zikir untuk segala obat penyakit.
Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa bacaan zikir ini sebagai amalan apabila orang yang mengidap penyakit parah sampai tidak pernah sembuh.
Menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), penyakit tidak kunjung sembuh sebagai ujian dari Allah SWT. Setiap manusia mendapat tanda dianjurkan memperbanyak zikir.
"Saya ajarkan zikir ini dengan sungguh-sungguh. Jika ada yang divonis penyakit yang tidak bisa disembuhkan," ungkap UAH disadur melalui tayangan channel YouTube Abi KAYLA Channel, Minggu (24/11/2024).
Zikir menjadi salah satu amalan berupa bacaan yang dipraktikkan untuk senantiasa mengingat kepada Allah SWT.
- Istockphoto
Zikir juga mengandung sebagai pujian kepada Allah SWT yang tidak berhenti dan dilantunkan secara terus-menerus.
Adapun zikir mempunyai tujuan utama agar manusia bisa menyambungkan pikirannya kepada Allah SWT.
Biasanya orang mukmin membaca zikir bisa dilakukan dengan mengeluarkan suara secara keras maupun dalam hati biasa dikenal siri.
Perihal waktunya, zikir tidak memiliki batasan-batasan kapan harus dibaca dan tidak diamalkan oleh seorang mukmin.
Namun, dalam dalil Al Quran dari Surat An Nisa Ayat 103 memiliki makna kandungan anjuran berzikir selepas shalat, Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An Nisa, 4:103)
Kemudian, zikir juga menjadi solusi salah satu amalan paling ampuh untuk selalu diberikan kesehatan selain melantunkan doa.
Orang sakit mempercayai getaran dari bacaan zikir yang terucap mampu menyembuhkan penyakit secara fisik maupun mental.
"Baik itu Anda, kerabat, atau keluarga Anda, dan dokter mengatakan mustahil sembuh, maka bacakan zikir ini," terang dia.
Direktur Quantum Akhyar Institute ini menyebutkan bahwa bacaan zikir ini berangkat dari kisah salah satu Nabi.
Bacaan zikir ini berasal dari salah satu makna kandungan Ayat Suci Al Quran yang selalu diamalkan oleh Nabi Ayub AS.
Dalam buku Qashash Al Anbiyya, Ibnu Katsir menjelaskan kisah Nabi Ayub AS sebagai orang terpandang dan kaya raya karena memiliki harta berlimpah.
Namun, kekayaan ini tidak lepas dari kisahnya selalu terkena musibah kepada Nabi Ayub AS. Berbagai hartanya harus hilang, anak-anaknya meninggal dunia hingga menderita penyakit kulit kurang lebih selama 18 tahun.
Nabi Ayub AS terus berdoa kepada Allah SWT agar ujiannya dihilangkan oleh-Nya.
Masyrakat sering mengucilkan Nabi Ayub AS. Namun beliau tetap bersabar dan melantunkan bacaan zikirnya termaktub dalam Surat Al Anbiya Ayat 83.
"Allah berjanji dalam ayat 84 Surat Al Anbiya 'siapa yang mengamalkan zikir ini, saya akan sembuhkan penyakitnya', meski pun ia menderita penyakit seperti yang dialami Nabi Ayub, yang tak pernah dialami oleh orang lain sebelumnya atau setelahnya," papar UAH.
Bacaan Zikir Nabi Ayub AS Amalan Minta Kesembuhan Penyakit
رَبَّهٗٓ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Arab Latin: Rabbahu anni massaniyad-durru wa anta ar-hamur-rahimin.
Artinya: "(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (QS. Al Anbiya, 21:83)
Kemudian, Allah SWT membalas permintaan Nabi Ayub AS melalui Surat Al Anbiya Ayat 84, Allah SWT berfirman:
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ
Artinya: "Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, Kami mengembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami melipatgandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan pengingat bagi semua yang menyembah (Kami)." (QS. Al Anbiya, 21:84)
(hap)