- dok.kolase tvonenews.com
Milih Merem saat Shalat karena Susah Khusyuk, Apakah Boleh? Tegas Buya Yahya Hukumnya dalam Islam Tetap...
Jakarta, tvOnenews.com-- Buya Yahya menyoroti soal bagaimana seseorang bisa khusyuk ketika ibadah shalat. Tdak menutup kemungkinan ada yang kesulitan, lebih memilih merem atau menutup mata.
Sebab seringkali, ada saja gangguan muncul berupa pikiran lain saat seseorang terdiam. Hal itu juga umum terjadi saat shalat.
Bahkan terkadang juga mungkin melupakan jumlah rakaat shalat. Memungkinkan terjadi karena efek tak fokus (khusyuk).
Sehingga niat khusyuk dalam shalat sulit sekali didapatkan. Hal ini dijelaskan dalam ceramahnya Buya Yahya.
Hal ini pun akan dijelaskan Buya Yahya fokus atau khusyuk saat shalat. Itu bermakna hanya berpikir pada Allah SWT bukan pikirkan soal duniawi.
Lantas, apakah shalatnya tetap sah?. Ketika seseorang saat shalat sulit atau belum bisa khusyuk.
Hal ini pun dijawab Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah Tv dikutip, Senin (25/11/2024).
Menurut Buya kalau shalat seseorang akan tetap sah untuk merem sekalipun sulit untuk khusyuk. Ia menyampaikan bukan alasan untuk meninggalkan ibadah wajib, seperti shalat.
"Jangan meninggalkan shalat gara-gara tidak bisa khusyuk. Khusyuk itu adalah pahala baik-baik, karena kita berusaha khusyuk sudah ada dinilai oleh Allah SWT," kata Buya Yahya.
"Nggak shalat, nggak ada yang salat kelihatannya apa ingat anak ingat suami ingat istri. Nanti kalau kita sudah berusahakan Allah beri kekuatan dari Allah nggak bisa tiba-tiba tenang, kalau shalat tidak khusyuk tetap sah shalatnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Buya menyampaikan kalau khusyuk saat shalat itu juga pemberian Allah SWT. Maka disarankan berdoa agar diberikan ketenangan saat ibadah.
Menurutnya, saat ses tidak khusyuk saat shalat. Yang berpengaruh hanyalah tingkatan martabatnya, tetapi shalat tetap sah.
"Hanya yang kurang martabat karena itu bertingkat-tingkat. Karena kekhusyukan mu lah pangkatmu akan melambung. Jadi jangan sampai anda tidak khusyuk anda tidak shalat," pesan Buya Yahya.
Sebab tingkat kekhusyukan seseorang dalam ibadah, banyak faktor yang mempengaruhi kata Buya.
Mulai dari kemampuan diri, juga lingkungan sekitar. Hal inilah bisa mendukung seseorang belajar fokus atau khusyuk saat shalat.
"Banyak yang ya mempengaruhi ketidakkhusyukan, tadi waktu yang tepat untuk melakukan shalat," contohnya.
"Ya kemudian sebab-sebab ketidakhusyuka kita jauhkan, seperti HP televisi lingkungan yang kurang nyaman. Jadi ada beberapa hal beberapa yang kita usahakan, bagaimanapun tetap lakukan shalat sekaipun belum khusyuk atau lagi belajar," tegas Buya lagi.
Sehubungan dengan khusyuk shalat, juga disampaikan Imam Al-Ghazali dalam menerangkan keutamaan khusyuk, mengutip ayat Al-Qur’an, hadits nabi, qaul sahabat, dan pengalaman ulama.
Imam Al-Ghazali pertama mengutip Surat Thaha ayat 14:
قال الله تعالى وأقم الصلاة لذكري
Artinya, “Laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku,” (Surat Thaha ayat 14).
Waallahualam