Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah.
Sumber :
  • Kemenag

Menag Sebut Museum Hadis Akan Dibangun di Masjid Istiqlal, Menteri Haji Arab Saudi Segera Lakukan Pendekatan

Senin, 25 November 2024 - 14:46 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan jalan kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah untuk bangun Museum Hadis di Masjid Istiqlal.

“Menteri Haji bertanya ada tidak space untuk dibangun? Saya bilang ada dan lengkap,' kata Menag dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Senin (25/11/2024).

Menag kemudian mengatakan bahwa Menteri Haji akan segera melakukan pendekatan-pendekatan.

"Dalam waktu dekat ini, insya Allah beliau akan melakukan pendekatan - pendekatan, kemungkinan untuk kita membuka Museum Hadits di Istiqlal," tandas Menag.

Pembahasan tentang Museum Hadis itu didiskusikan oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah dalam pertemuan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi pada Minggu (24/11/2024) malam.

Dalam pertemuan itu, setidaknya ada tujuh poin terkait persiapan haji 2025.

Jemaah Haji Indonesia Tidak Akan Tempati Mina Jadid

Point pertama, jemaah haji Indonesia tidak akan menempati kawasan Mina Jadid.

Hal ini karena kawasan Mina Jadid lokasinya terlampau jauh dari jalur Jamarot (tempat untuk melempar jumrah).

"Alhamdulillah itu (jemaah tidak di Mina Jadid) diapresiasi," ucap Menag.

Penambahan Petugas Haji

Kemudian kedua, Menag meminta penambahan jumlah petugas haji, termasuk dari unsur dokter dan tenaga medis kesehatan.

Menurut Menag, hal ini karena banyak jemaah Indonesia yang lanjut usia saat beribadah haji. 

"Jadi petugas haji kami mohon ditambah, minimal dipertahankan seperti haji tahun lalu dengan segala konsekuensinya karena kami perlu pelayan jemaah haji yang sudah banyak berumur,"  kata Menag.

Dengan bertambahnya petugas haji, diharapkan jemaah haji terlayani dengan baik.

Menag mengaku Menteri Haji akan mempertimbangkan permintaan dari Indonesia, mengingat jumlah jemaah haji yang banyak lansia.

“Pemerintah Saudi menurut informasi akan mengurangi 50 persen dari total kuota petugas,” kataya. 

“Tapi malah justru kita minta ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan dengan alasan alasan tadi. Mudah-mudahan berhasil perjuangan kita,” lanjut Menag.

Skema Murur

Kemudian yang ketiga dibahas oleh Menag dan Menhaj adalah skema murur. 

Menag menilai jika  diperbolehkan oleh fatwa MUI, skema murur akan lebih melancarkan pergerakan jemaah haji. 

Pelaksanaan DAM di Indonesia

“Keempat, diskusi tentang Dam,” jelas Menag.

Menag menjelaskan kepada Menhaj bahwa di Indonesia, ada kajian bahwa Dam boleh dilaksanakan di Indonesia. 

Hal ini artinya, kambing Dam dipotong di Indonesia, dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia. 

"Kata Menteri Haji, tergantung. Kalau misalnya pertimbangan ulama setempat menganggap itu boleh, kami tidak ada masalah,” jelas Menag. 

“Malah lebih ringan: mengurangi beban kami dan menambah manfaat bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Sekali lagi, apakah itu sudah dibenarkan oleh fatwa MUI? Ini kami akan diskusikan," lanjutnya.

Ketika ditanya mengenai negara yang sudah melakukan kebijakan Dam seperti Indonesia, Menhaj Tawfiq menjelaskan bahwa ada, tapi secara sporadis, termasuk Turki juga banyak melaksanakan hal yang sama.

Tanazul

Poin kelima yang jadi bahasan Menag Nasaruddin Umar dan Menhaj Tawfiq adalah tentang Tanazul.

"Kalau memang itu lebih siap, sebetulnya lebih bagus, melonggarkan pergerakan di Mina," jelas Menag.

Maskapai Lain yang Akan Jadi Alternatif

Sementara isu keenam yang dibahas kedua tokoh tersebut adalah terkait maskapai penerbangan. 

Menag dan Menhaj mendiskusikan kemungkinan penggunaan Garuda dan Saudia, serta maskapai lain sebagai alternatif.  

"Ini kita akan diskusikan lebih lanjut," tandasnya.

Kontrak Hotel

Ketujuh, kata Menag, Menteri Tawfiq mengimbau Indonesia segera kontrak layanan hotel jika ingin mendapat lokasi lebih dekat, khususnya ke Masjid Nabawi di Madinah. 

“Perlu lebih cepat karena pendekatannya adalah first come first served, siapa cepat akan dapat layanan lebih awal” ujar Menag. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral