Buya Yahya jelaskan hukum shalat Jumat akibat penuhi pekerjaan di daerah pelosok jarang ditemukan masjid.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV

Berdosakah Penuhi Tugas Pekerjaan di Pelosok sampai Tak Pernah Shalat Jumat? Justru Buya Yahya Bilang kalau itu...

Jumat, 29 November 2024 - 13:58 WIB

tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menguraikan hukum shalat Jumat bagi orang yang mendapat tugas negara harus memenuhi pekerjaan setiap hari.

Buya Yahya memahami pria mukmin rela meninggalkan shalat Jumat disebabkan pekerjaan sangat menumpuk saat mendapat tugas di daerah pelosok.

Hampir rata-rata bagi orang yang bekerja di pelosok, kata Buya Yahya, tidak sempat mengerjakan shalat Jumat. Apalagi jika mendapat daerah jarang ditemukannya masjid.

Buya Yahya menguraikan secara detail hukum shalat Jumat tidak pernah dipenuhi bagi pria Muslim akibat pekerjaan setelah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya.

"Saya ingin bertanya, bagaimana hukumnya tidak shalat Jumat satu tahun lebih karena posisi dalam satgas keamanan di Papua?," tanya salah satu jemaah kepada Buya Yahya disadur dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (29/11/2024).

Ilustrasi pelaksanaan shalat Jumat di daerah pelosok saat sibuk memenuhi pekerjaan
Sumber :
  • Istockphoto

 

Orang yang bekerja di Papua sebagai salah satu daerah jarang ada masjid. Bahkan harus menempuh perjalanan jauh untuk beribadah shalat Jumat di sana.

Perihal pekerjaan yang menumpuk karena di daerah pelosok, Buya Yahya menguraikan hakikat ilmu tentang shalat Jumat menjadi faktor penting bagi pria Muslim.

Ia juga melihat ada kerinduan dari jemaah itu yang pernah bekerja di daerah Papua untuk mengerjakan shalat Jumat.

Namun begitu, ia menganggap bahwa jemaah itu masuk dalam orang yang beriman karena sangat rindu beribadah kepada Allah SWT sebagaimana memenuhi kewajibannya di hari Jumat.

"Akan tapi kerinduan kepada Allah harus dibekali dengan ilmu, bukan berarti beliau tidak tahu, tapi barang kali beliau belum tahu," kata dia.

Bahwasanya shalat Jumat menjadi salah satu ibadah yang wajib untuk dipenuhi oleh kalangan pria Muslim. Terutama bagi yang sudah baligh bersifat tetap dan tidak boleh ditinggalkan setiap hari Jumat.

Shalat Jumat mempunyai keutamaan sangat dahsyat, antara lain memperkuat keimanan dan ketakwaan, menghapus segala dosa yang pernah dilakukan sebelumnya, serta memperoleh pahala besar.

Sebagai pendakwah karismatik di Indonesia, Buya Yahya juga sering memperoleh pertanyaan hukum shalat Jumat bagi yang bekerja di luar negeri.

Pelaksanaan shalat Jumat menjadi sulit saat bekerja atau menetap di negara lain yang masyarakatnya bermayoritas bukan penganut agama Islam.

Akibatnya, mereka yang menganut agama Islam harus mencari-cari keberadaan masjid. Bahkan ada negara tidak memiliki bangunan untuk tempat ibadah bagi orang-orang Muslim di sana.

"Jadi begini ini pertanyaan serupa pernah untuk saudara-saudara kami yang ada di Jepang waktu itu," tuturnya.

"Kami mendapat pertanyaan, 'Buya di sini enggak ada masjid, jadi kalau kami mau shalat ke masjid kita melakukan perjalanan satu jam lebih, satu jam setengah'. Kami jawab bahwasanya bahasa fikih," jelas dia.

Buya Yahya pun membagikan solusi dan cara terbaiknya agar tetap shalat Jumat. Ia menyarankan tetap mencari masjid sebagaimana bentuk menghibur diri.

Maksudnya, orang mukmin mempunyai tujuan untuk rekreasi sebagai menghibur diri sekaligus memenuhi kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT melalui pelaksanaan shalat Jumat.

"Kalau Anda ingin pergi ke sana melakukan shalat Jumat boleh saja untuk sambil refreshing, rekreasi," ucap dia menjelaskan.

Soal hukumnya, pendakwah usia 51 tahun itu tidak memaksa pria Muslim tetap shalat Jumat apabila masjid sulit ditemukan baik di daerah pelosok maupun luar negeri.

"Kalau shalat Jumat tidak di kampung Anda tempat yang jauh Anda sudah tidak wajib Jumatan, Anda cukup shalat Dzuhur," paparnya.

Ia menyarankan pria Muslim segera menjalankan shalat Dzuhur tepat waktu sebagai pengganti shalat Jumat karena sulit mencari masjid.

"Kalau di kampung Anda tidak ada masjid yang ditegakkan untuk Jumatan mesti Anda di negeri-negeri non-Muslim maka Anda tidak wajib Jumatan," bebernya.

Namun, Buya Yahya mengingatkan shalat Jumat masih bersifat wajib dengan syarat apabila di sekitaran tempat tinggal atau kampung sebelah terdengar muadzin sedang mengumandangkan adzan.

"Pertama adalah di masjidnya di kampung yang ada masjid didirikan Jumat. Kalau di kampung tidak ada Jumatan maka di kampung sebelahnya," terang dia.

"Jika ia mendengar kalau berada di ujung kota kampungnya lalu dia mendengar adzan di kampung sebelahnya maka dia wajib Jumat," lanjutnya menambahkan.

"Tapi kampung yang jauh Anda sudah tidak wajib Jumat," tukasnya.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral