- Habib Novel Alaydrus
Amalan Paling Dahsyat dari Segala Amalan yang Bahkan Pahalanya Mengalir ke Orang Tua, Kata Habib Novel Bilang Saking Hebatnya...
tvOnenews.com - Habib Novel Alaydrus bagikan amalan dahsyat yang menurutnya paling dahsyat dari segala amalan.
Bahkan Habib Novel bilang kalaui amalan ini dikerjakan, pahala dari amalan ini bisa sampai kepada orang tua yang sudah meinggal dunia.
Berbakti kepada kedua orang tua bukanlah kewajiban yang berhenti ketika mereka telah tiada.
Bahkan setelah orang tua meninggal dunia, seorang anak tetap memiliki tanggung jawab untuk terus berbakti kepada mereka.
Menurut Habib Novel Alaydrus, amalan yang dilakukan oleh seorang anak merupakan salah satu amal yang paling dahsyat dalam Islam.
Ketika seorang anak melakukan kebaikan, pahalanya secara otomatis juga sampai kepada kedua orang tuanya.
Habib Novel menjelaskan bahwa seorang anak tidak perlu secara khusus menyebut nama orang tuanya yang telah wafat agar amal kebaikan tersebut sampai kepada mereka.
Sebab, kebaikan yang dilakukan seorang anak secara otomatis mengalir kepada kedua orang tuanya sebagai buah dari amal mereka selama hidup.
- Istockphoto
"Sebetulnya anak itu gak usah nyebut nama orang tuanya yang sudah meninggal dunia, misalnya, pakai Al-Fatihah ila ruh. Anak itu melakukan amalan apapun otomatis orang tuanya dapat pahala, karena anak ini hasil amal orang tua,” ungkap Habib Novel dalam sebuah kajian yang dilansir dari YouTube Ubaidillah D. Masdar.
"Jadi, anaknya berbuat kebaikan, orang tuanya pasti langsung dapat pahala, baik masih hidup maupun sudah meninggal dunia," lanjutnya.
Meski demikian, Habib Novel tetap menganjurkan agar seorang anak secara khusus menghadiahkan amalnya untuk kebaikan orang tua. Dengan meniatkan amal tersebut untuk orang tua, anak telah menunjukkan bentuk baktinya kepada mereka.
"Kalau kita niatkan, 'Ya Allah, (amal) ini aku mohon berikan untuk orang tuaku.' Jatuhnya di situ kita berbakti sama orang tua. Kenapa? Karena ada niatan dari kita untuk orang tua," tuturnya.
Habib Novel juga mengingatkan agar setiap anak menjadi pribadi yang saleh dan bertakwa. Anak yang saleh merupakan salah satu amal yang tidak akan terputus meskipun orang tua telah meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis Muslim:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga (perkara): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Pentingnya Mendidik Anak secara Islami
Hadis ini menggarisbawahi pentingnya mendidik anak agar menjadi pribadi yang saleh sejak dini.
Dengan menanamkan nilai-nilai agama, orang tua tidak hanya melahirkan generasi Qur'ani, tetapi juga menyiapkan amal kebaikan yang terus mengalir untuk mereka setelah wafat.
Doa tulus dari anak saleh adalah salah satu bentuk kebanggaan bagi orang tua, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun, keshalehan anak tidak terlepas dari peran orang tua yang memberikan teladan dan membimbing mereka menuju jalan yang diridai Allah SWT.
Dengan memiliki anak yang saleh, kedua orang tua tidak hanya dikenang dengan kebaikan tetapi juga mendapatkan pahala yang tak terputus hingga akhirat. (udn)