Amalkan Doa Pelunas Utang ini Setiap Waktu Subuh agar Selamat di Dunia-Akhirat, Mbah Moen Jelaskan Anjuran...

tvOnenews.com - Almarhum tokoh sesepuh PPP, KH Maimun Zubair sapaan akrabnya Mbah Moen pernah berbagi ijazah berbentuk doa pelunas utang diamalkan setiap waktu Subuh.

Mbah Moen menyarankan setiap waktu Subuh sebaiknya merutinkan amalan doa pelunas utang ini agar rezeki lancar.

Selain rezeki, Mbah Moen menyatakan bahwa waktu Subuh menjadi momentum terbaik mengamalkan doa pelunas utang ini agar diselamatkan baik di dunia maupun akhirat.

"Saya jamin akan diberikan rezeki yang luas dan terhindar dari utang" ujar Mbah Moen dalam suatu ceramah dinukil dari kanal YouTube OPC entertainment, Senin (2/12/2024).

Kehadiran doa pelunas utang menjadi pembuktian bagi orang mukmin dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk selalu berpasrah diri kepada Allah SWT.

Bagi seorang mukmin terlanjur berutang kepada orang lain sebaiknya langsung cepat-cepat mengamalkan doa pelunas utang ini.

Doa pelunas utang mempunyai keutamaan besar sebagai penarik kembali rezeki telah lama hilang.

Bahwasanya setiap rezeki makhluk hidup telah menjadi ketetapan dari Allah SWT. Bahkan mendapat jaminan mereka di semasa kehidupannya akan merasakan keberkahannya masing-masing.

Surat Hud Ayat 6 menunjukkan dalil Al Quran terkait ketetapan rezeki, Allah SWT berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)

Perihal utang menjadi salah satu faktor penentu nasib bagi manusia saat di akhirat nanti.

Utang memiliki dampak negatif jika tidak bisa melunaskannya atas sesuai perjanjian dan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Dalam salah satu hadits riwayat menerangkan azab bagi yang berutang berdampak pada roh akan terkatung-katung di akhirat, Rasulullah SAW bersabda:

"Jiwa (roh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmidzi)

Hadits riwayat lainnya dari Tsauban Radhiyallahu 'Anhu menjelaskan orang berutang sulit masuk surga meski mati syahid, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yakni sombong, ghulul (khianat), dan utang, maka dia akan masuk surga." (HR. Ibnu Majah)

Ulama besar sekaligus gurunya Gus Baha ini memahami orang yang berutang sempat percaya diri akan bisa melunaskannya sesuai dengan tenggat waktu setelah disepakati bersama.

Namun, kebanyakan orang berutang tidak dapat membayarnya, sehingga membuat mereka semakin frustasi.

Utang menjadi realita permasalahan sosial yang serius dan harus dicegah dengan cara memikirkan prospek ke depannya bagaimana bisa melunaskan kepada pemberinya.

Sebagai tokoh pendakwah ternama, Mbah Moen memberikan solusi terkait bacaan doa pelunas utang dengan syarat diamalkan pada waktu Subuh agar keutamaannya segera diberikan oleh Allah SWT.

"Harus fajar betul-betul fajar, jangan fajar seperti saya," pesan dia kepada jemaahnya.

Mbah Moen menyarankan setiap waktu Subuh membaca amalan doa ini sebanyak 100 kali agar lebih afdhol dan rezeki kembali berlimpah setelah didatangkan oleh Allah SWT dari segala arah.

"Allhuma inni as aluka, bi anna lakal hamda, laa ilaha illa anta Al Mannaan Badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikhram, yaa hayyu yaa qayyum," jelasnya.

Kemudian, ia menambahkan agar setiap setelah mengerjakan shalat qabliyah Subuh mengamalkan Surat Al Insyirah dan Surat Al Fil.

Ia menyebutkan bahwa anjuran membaca dua surat dalam Al Quran tersebut berdasarkan dari ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Ia menyatakan kedua surat ini juga sebagai bentuk menyelamatkan diri agar terbebas dari siksaan dan diguyur rezeki baik di dunia dan akhirat.

"Nabi SAW bilang siapa yang membaca kedua surat tersebut, dalam shalat qabliyah akan dijamin hidupnya tidak akan susah," tukasnya.

(hap)