Buya Yahya jelaskan kondisi kerap shalat tahajud tapi masih banyak utang.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Buya Yahya

Meski Shalat Tahajud Minta Rezeki sampai Kurang Tidur, Utang Malah Semakin Banyak, Ternyata Buya Yahya Bilang…

Rabu, 4 Desember 2024 - 23:49 WIB

tvOnenews.com - Banyak orang yang meminta agar rezeki dilancarkan saat menunaikan shalat tahajud, tapi utang malah semakin banyak. Buya Yahya berikan penjelasannya.

Diketahui, shalat tahajud merupakan amalan yang memiliki banyak keutamaan, seperti dapat mengabulkan hajat atau mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

Rezeki sering diucapkan dalam doa umat muslim ketika melaksanakan shalat tahajud, terlebih bila seseorang terikat dengan utang.

Namun, sebagian orang merasa sudah rajin melaksanakan shalat tahajud dan berdoa setiap malam, tetap saja utangnya semakin banyak.

Lantas, apakah penyebab bila mengalami kondisi seperti ini?

Dalam satu ceramahnya, Buya Yahya mengungkapkan penyebab masih memiliki banyak utang meski sudah rajin melakukan shalat tahajud.

Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Buya Yahya, awalnya pengasuh pondok pesantren Al Bahjah ini memberikan pesan kepada setiap umat muslim.

“Kami selalu berpesan jangan biasa berutang, lebih baik hidup dengan kesederhanaan,” pesan Buya Yahya pada tayangan YouTubenya.

“Karena utang itu merepotkan, apalagi orang biasa utang, penyakit dia hidupnya akan susah, akan punya ambisi terus,” sambungnya.


Buya Yahya. (Ist)

Bahkan, banyak orang yang melakukan cara haram demi melunasi utang yang sedang melilitnya.

Oleh sebab itu, Buya Yahya mengungkapkan ada dua sifat manusia yang dapat membuat seseorang terjerat utang meski sudah rajin shalat tahajud.

“Yang pertama adalah cara hidupnya nggak benar, gampang kebawa cara hidup orang lain, ikut-ikutan,” ujarnya.

“Yang kedua karena tamak, rata-rata punya utang, dan orang yang punya utang karena ini susah menyelesaikan masalahnya,” lanjutnya.

Utang akan mudah dilunasi jika digunakan dengan tujuan yang mulia atau dalam keadaan darurat.

Artinya utang dilakukan bukan hanya sekedar memenuhi hawa nafsu materi.

“Tapi kalau orang yang punya utang karena ibunya sakit dia obati, oh ini mudah diselesaikan oleh Allah, akan gampang, tapi kalau sudah punya utang dia ngutang lagi,” jelas Buya.

Bahkan yang memberi utang akan merasa iba hingga merelakan begitu saja, dengan alasan yang mulia atau sangat membutuhkan.

Lain halnya bila seseorang memiliki utang karena ingin menuruti gaya hidupnya, maka sebab ini dapat membuat orang banyak utang meski sudah rajin shalat tahajud.

“Ngutangnya masih jalan, gaya hidupnya belum diubah,” katanya.

“Artinya kalau seseorang merasa dirinya punya utang, dia semangat ingin membayarnya, itu dulu jangan ambisi ingin kaya, selesaikan utangnya dulu, kan itu ajaran Nabi,” terusnya.

Oleh sebab itu, ubahlah gaya hidup agar segala utang dapat teratasi. Karena bila hal ini menjadi permasalahan hidup maka akan jadi sisi buruk pada dirinya.

“Dan gaya hidupnya dikurangi, jangan foya-foya, sekarang sudah punya utang gaya hidupnya nggak berubah, utangnya pun nggak berubah,” tegas Buya.

“Meski tahajud kalau ngutang lagi besoknya ya tetap nambah, kita harus berubah dong cara hidupnya,” tutupnya. (kmr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:06
04:32
01:23
03:07
02:33
04:17
Viral