- Tangkapan Layar/YouTube Universitas Islam Indonesia
Pesan Adem Gus Baha Saat Ditanya Soal Gus Miftah, Murid Kesayangan Mbah Moen Itu Bilang…
tvOnenews.com - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam sebuah video diberikan pertanyaan terkait video viral yang diduga berhubungan dengan Gus Miftah.
Pertanyaan itu dilontarkan dalam acara Ngaji Bareng bersama Prof. Quraish Shihab & Gus Baha: Memahami Al-Qur'an dengan Meneladani Rasulullah yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII).
Menanggapi pertanyaan tentang Gus Miftah tersebut, murid kesayangan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen itu memberikan pesan bijak.
“Saya ndak medsos tapi banyak yang ngadu dengan saya tentang sekian,” ujar Gus Baha, dikutip tvOnenews.com dari YouTube Universitas Islam Indonesia pada Jumat (6/12/2024).
Kemudian Gus Baha dengan gaya guyonnya mengingatkan secara eksplisit bahwa pertanyaan provokatif tidaklah perlu dijawab.
“Ini yang provokatif, semoga diampuni Allah Ta’ala,” ujar Gus Baha disambut dengan tanya seluruh hadirin.
Kemudian Gus Baha mengingatkan hal ini pernah terjadi di masa Nabi Musa.
“Suatu saat Nabi Musa Shalat Istisqa, semua doa apa aja diijabah,” kata Gus Baha bercerita.
“Kata Allah di komunitas Anda ada yang tukang adu-adu maka kamu doa kayak apa tetap saya tidak ijabah,” sambung Gus Baha.
Lalu kata Gus Baha, Nabi Musa As meminta Allah SWT menunjukkan orang yang suka mengadu domba agar bisa diusir.
“Tunjukkan Gusti nanti akan saya usir dari majelis, jawabnya Allah, Saya orang mengharamkan namimah kalau saya nunjuk orang nammam maka saya juga nammam,” jelas Gus Baha.
“Intinya Allah mengabaikan sekian peristiwa nammam. Jadi pertanyaan provokatif itu diabaikan,” sambung Gus Baha.
Maka intinya, Gus Baha mengingatkan bahwa seorang Muslim ketika diberikan pertanyaan yang provokatif sebaiknya biarkan saja.
Sementara dalam ajaran Islam, Namimah adalah menyebutkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk merusak hubungan di antara keduanya.
Namimah ini dalam kehidupan bisa berbentuk dalam menyebarkan fitnah, gosip, atau informasi buruk dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan menimbulkan kerusakan, kebencian, atau permusuhan.
Dalam Islam, namimah dianggap dosa besar karena merusak hubungan antar manusia, menghancurkan kepercayaan, dan menimbulkan kebencian.
“Karena repot (jika dijawab),” jelasnya.
Namun Gus Baha dengan gaya guyonnya menegaskan bahwa dirinya Gus yang asli.
“Saya memang termasuk yang gus asli itu jelas,” ujarnya yang kemudian disambut tawa.
Sebagai informasi, Gus Miftah disorot banyak pihak usai guyonannya yang dinilai kebablasan kepada seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Gus Miftah padahal sudah minta maaf, baik melalui video dan dengan mendatangi langsung rumah Sunhaji.
Gus Miftah saat Minta Maaf Langsung ke Sunhaji, Penjual Es Teh yang Jadi Guyonannya (Sumber: Istimewa)
Namun publik terus bereaksi bahkan meski dirinya sudah ditegur oleh Istana, muncul petisi agar dirinya dipecat dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Akhirnya, pada hari ini, Jumat (6/12/2024) di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, setelah shalat Jumat, Gus Miftah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai UKP Prabowo Subianto.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam” ujar Gus Miftah.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," sambung Gus Miftah.
Gus Miftah mengaku, keputusan mundur dari jabatan UKP bukan karena ditekan namun karena cinta dan hormatnya kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapapun, bukan permintaan siapapun tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," tandas Gus Miftah sambil nada terisak.
Gus Miftah juga meminta maaf dan mengucapkan terima kasih atas peristiwa yang viral belakangan ini.
Gus Miftah juga mengatakan bahwa keputusan ini bukan langkah akhir dari segalanya.
“Tapi langkah awal untuk terus kontribusi kepada bangsa dan negara dalam lebih luas,” ujar Gus Miftah.
Dalam pernyataan mundur itu, Gus Miftah juga membaca arti dari Surat Ali Imran yang menyatakan bahwa kekuasaan adalah hak prerogatif dari Allah SWT.
Maka kekuasaan itu, bisa diberikan dan bisa diambil tiba-tiba.(put)