Gus Baha soroti kontroversi Gus Miftah kepada tukang es teh manis.
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews & Tangkapan layar YouTube Universitas Islam Indonesia

Dengar Candaan Gus Miftah ke Tukang Es Teh Viral, Gus Baha Singgung Tata Krama Sosial: Ketemu Orang Harus Santun

Jumat, 6 Desember 2024 - 15:10 WIB

tvOnenews.com - Pendakwah asal Rembang, Gus Baha menyinggung tentang tata krama sosial setelah mengetahui kehebohan dilontarkan oleh Gus Miftah kepada tukang es teh manis.

Candaan Gus Miftah kepada tukang es teh manis bernama Sunhaji menjadi sorotan langsung dari Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan betapa pentingnya adab atau tata krama dalam sosial berkaca dari isu kontroversial Gus Miftah bercanda kepada tukang es teh manis dalam suatu kajian di Magelang, Jawa Tengah beberapa lalu.

Gus Baha mendengar isu Gus Miftah setelah salah satu jemaahnya dari Solo bertanya kepadanya tentang viralnya seorang pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Betapa pentingnya tata krama sosial," ungkap Gus Baha dalam acara Ngaji Bareng disiarkan dari live streaming kanal YouTube Universitas Islam Indonesia dikutip, Jumat (6/12/2024).

Gus Miftah saat minta maaf kepada tukang es teh manis, Sunhaji
Sumber :
  • Antara

 

Perihal tata krama sosial, Gus Baha menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW yang pernah mengalami aturan sosial pada masanya.

Sebagai pendakwah, pria bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu menuturkan Nabi Muhammad SAW mendapat mukjizat dan berstatus sebagai kekasih Allah SWT tidak akan berpengaruh pada status sosialnya.

"Meskipun beliau punya mukjizat kaya apa, ketemu orang harus santun, ketemu anak kecil harus sayang, ketemu orang tua harus hormat," jelas dia.

Ia beranggapan bahwa status sosial sebagai hukum kodrat dalam kehidupan. Cara menjaga tata krama maupun adab menjadi bagian penting agar tetap disenangi oleh banyak orang.

Setiap manusia harus menyayangi sesama makhluk hidup sebagaimana telah mendapat kodrat makhluk sosial.

Dalam beberapa dalil Al Quran menjelaskan anjuran untuk mengasihi dan menyayangi sesama makhluk hidup juga menjadi tugas utama manusia.

"Andaikan Nabi bisa terbang ke langit sekalipun, miraj, tapi ketemu anak kecil nampar, orang sepuh meludahi, tetap tidak diterima publik," tuturnya.

Ia mengutip pandangan dari Ibnu Khaldun yang berbicara tentang solidaritas sosial karena manusia tergabung dalam suatu kelompok dinamai Ashobiyah.

Ashobiyah sendiri memiliki arti sebagai bentuk memperkokoh terhadap kekuasaan maupun suatu negara.

Namun, Ashobiyah juga mengandung sifat seperti binatang yang diartikan orang yang kerap melakukan penindasan atau perampasan.

"Kata Ibnu Khaldun, ini Rasulullah orang yang dibackup sekian alam raya tapi sekali melanggar tata krama sosial, tetap orang akan bubar," imbuhnya.

Perihal Gus Miftah, murid dari Mbah Moen itu menyinggung tentang gelar "Gus atau Kiai". Meski ia juga menyandang sebutan tersebut.

Meski demikian, kata Gus Baha, gelar gus yang dipandang sebagai anak seorang pendakwah, kiai, ulama dan sebagainya tidak akan berpengaruh pada status sosialnya.

"Kamu bertanya kepada saya, pasti Gus Baha itu Gus kok musuhan pasti gitu," canda dia kepada jemaahnya.

Ia memahami ada seorang pendakwah mendapat jabatan gelar tertinggi di semasa kehidupannya. Namun gelar yang mengandung keramat tersebut tidak berfungsi jika tak menjaga tata kramanya.

"Makanya kata Ibnu Khaldun: Ini Rasulullah orang yan bisa mengendalikan alam raya karena kekasih Allah itu saja kena aturan (sosial). Kalau engkau salah tatanan sosial wahai Muhammad, orang akan bubar," terang dia menjelaskan.

Sebelumnya, pendakwah bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman menggemparkan publik saat menjadi pengisi dalam suatu kajian di Magelang, Jawa Tengah.

Ia melihat seorang tukang es teh manis bernama Sunhaji tengah sibuk berjualan agar menghilangkan dahaga para jemaahnya.

Namun begitu, Gus Miftah memberikan candaan tak terduga seolah-olah sedang merendahkan Sunhaji yang hanya terdiam sambil berdiri di hadapannya.

Tak hanya itu, Gus Miftah sambil melontarkan kata-kata seakan-akan mengolok tukang es teh manis. Bahkan sampai mengeluarkan kalimat yang kasar.

Sontak, potongan video beredar di media sosial langsung menggemparkan publik. Bahkan sampai mendapat respons dari pihak mancanegara.

Setelah itu, Gus Miftah langsung menyambangi kediaman Sunhaji pasca potongan videonya viral. Ia meminta maaf atas kekhilafannya merendahkan pekerjaan tukang es teh manis.

Sebagai informasi tambahan, Gus Miftah muncul untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12/2024).

Keputusannya mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden karena menghina pedagang es teh manis yang menggemparkan publik.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:11
01:14
01:09
11:06
02:21
21:38
Viral