

- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Suami Tak Sengaja Minum ASI Istri saat Hubungan Intim, Boleh atau Tidak? Ternyata Kata Buya Yahya Hukumnya...
tvOnenews.com - Pendakwah Buya Yahya menguraikan hukum bagi seorang suami tiba-tiba minum ASI punya istri tanpa sengaja.
Saat hubungan intim, Buya Yahya memahami sepasang kekasih sedang memperkuat benih-benih cintanya membuat suami tidak sengaja minum ASI langsung dari istri.
Namun, beberapa kasus suami merasa khawatir atas kesalahan saat minum ASI istri dalam kondisi hubungan intim. Buya Yahya mengungkapkan hukumnya agar tidak keliru.
"Tidak masalah," ungkap Buya Yahya dalam suatu ceramah dinukil dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (10/12/2024).
Beberapa penyebab suami meminum ASI milik istrinya sendiri karena melengkapi rasa ingin tahu rasa susu dari kekasihnya.

- Pixabay
Kemudian, suami mengisap payudara membuat ASI istri keluar untuk memenuhi kebutuhan fantasi seksual.
Tak hanya itu, suami minum ASI juga menunjukkan adanya keterlibatan dalam pengasuhan hingga berdampak pada kesehatan.
Suami meminum ASI milik istri baik dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja tidak menjadi haram dalam agama Islam.
Mengapa agama Islam tidak mengharamkan suami minum ASI istri? Buya Yahya menerangkan adnaya konsekuensi dalam melakukan persusuan.
Orang yang terlibat meminum ASI, menurut Buya, usia seorang wanita harus berusia minimal kurang dari dua tahun atau maksimal dua tahun hijriah.
Ia menyinggung tentang pembahasan mahram apabila seorang suami minum ASI dari istri tercintanya.
Ia menyebutkan mahram ini yakni dis. Artinya suami masih memiliki hubungan darah. Apalagi masih mempunyai hubungan seperti anak dan ibu.
Sebaliknya, ia menuturkan bayi yang disusui oleh wanita dengan maksimal lima kali, meskipun tidak berstatus anak kandung bisa disebut mahram.
"Artinya, yaitu ketika bayi menyusu kepada wanita kemudian dia melepas mulutnya dari payudara kemudian mengisap lagi sebanyak lima kali," jelasnya.
"Maka wanita tersebut dianggap ibu susuannya dan mahram," sambung dia.
Saat bayi orang lain meminum susu dari wanita yang bukan menjadi ibunya tidak boleh membentuk ikatan baru karena bersifat mahram.
"Jadi bayi tersebut tidak boleh menikah dengan wanita tersebut karena telah menjadi mahramnya," tegasnya.
Perihal suami, ia tidak mempermasalahkan selama masih punya ikatan. Bahkab bisa berdampak baik terhadap kesehatan baik kepada keduanya.
"Karena ASI itu adalah halal untuk anaknya dan halal pula untuk suaminya. Tidak masalah," tandasnya.
(hap)