Ketua Ormas Islam menyentil perilaku Gus Miftah kepada penjual es teh, Sunhaji.
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Sentilan Keras Ketua Ormas Islam ini ke Gus Miftah Buntut Polemik Guyonan ke Penjual Es Teh yang Viral, Katanya...

Kamis, 12 Desember 2024 - 05:31 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Polemik Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah melakukan guyonan berlebihan kepada penjual es teh, Sunhaji menyakiti masyarakat Indonesia.

Bahwasanya Gus Miftah yang menjadi pendakwah melontarkan ucapan kalimat kasar kepada seorang penjual es teh tengah mencari nafkah disorot sejumlah ormas Islam dan organisasi lainnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief menyayangkan polemik perilaku Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh yang viral di media sosial.

Menurut KH Embay, pemahaman agama sebagai pendakwah menjadi bagian penting setelah polemik Gus Miftah menyulut amarah publik.

"Dalam ajaran Islam, baik dan buruknya perkataan pun diatur," ungkap KH Embay dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief soroti polemik Gus Miftah ke penjual es teh, Sunhaji
Sumber :
  • Mathla'ul Anwar

 

Ia mendapat pelajaran agar para pendakwah selalu menjaga tutur bahasa dan lisannya. Mereka menjadi contoh dan tiruan bagi masyarakat untuk meningkatkan akhlak dan ilmu agamanya.

Lisan merupakan bagian aspek terpenting untuk berbicara kepada siapa pun, termasuk saat berdakwah sebagaimana menuangkan atau membagikan nilai-nilai agama Islam kepada para jemaah.

Dalam lisan ini, kata KH Embay, tutur kata yang terjaga menjadi tantangan berat agar tidak selalu menyakiti perasaan orang lain.

Ia memahami penuangan pemahaman ilmu agama tidak selalu bersifat emosional dan diselipkan dengan senda gurau agar jemaah tetap fokus.

Namun begitu, senda gurau ini harus memiliki batasan agar tidak terjadi minim substansi mengarah kekeliruan terhadap pedoman umat beragama.

"Allah berfirman di dalam Al-Quran, di surat Al-Baqarah, wa kullu linnasi husna yang berarti katakan kepada manusia perkataan terbaik, baru setelah itu, wa ‘aqimussholata wa atuzzakat yang bermakna dirikan shalat dan tunaikan zakat," jelas dia.

Ketua PBMA itu menguraikan firman Allah SWT termaktub dalam Surat Al Baqarah mengandung tafsir kewajiban mengerjakan shalat dan zakat akan terlampaui dengan pahala dari perilaku baik.

Ia menyampaikan tutur kata yang gagal akan menimbulkan dampak buruk terhadap para pelaku. Meski ini juga berlaku terhadap perbuatan baik karena bisa mempengaruhi orang sekitarnya.

"Suka atau tidak, perbuatan tercela yang dilakukan seorang penceramah atau ulama, selain menjatuhkan kehormatan dari sosok sendiri juga akan menurunkan legitimasi dari kebaikan yang dibawa olehnya," terangnya.

Ia menyayangkan masih banyak penceramah, dai, pendakwah bahkan tokoh agama terpeleset dalam penyampaian materi melalui perilakunya.

Sebab, ini akan menjadi kekeliruan terbesar bagi umat beragama yang salah dalam menyerap ilmu agama saat menafsirkan materi dari para pendakwah.

Kesalahan ini mengacu pada tidak ada penerapan terhadap keutamaan adab dan perilaku sebagai contoh teladan ditunjukkan oleh pendakwah.

Pesannya tidak hanya tertuju kepada pendakwah melainkan umat Islam sebagai jemaahnya agar tetap menjaga adab meliputi tutur kata dan perbuatannya.

Ia menuturkan pemahaman nilai-nilai agama tidak hanya dalam segi kebutuhan ritualitas, spiritual dan religius melainkan perilaku sebagai makhluk sosial untuk menyayangi seluruh makhluk hidup dan ciptaan-Nya.

"Agama harus dipahami secara lengkap, karena ia tidak hanya bicara masalah ritual saja, tapi juga aspek kemanusiaan. Semua kebaikan yang diperbuat oleh seseorang akan kembali untuk dirinya, begitu pun dengan keburukan," pesannya.

Sebelumnya, Gus Miftah mendadak amarah publik menyulut karena sebuah potongan video ceramahnya dalam suatu acara pengajian viral di media sosial.

Miftah sedang mengisi acara pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2024).

Namun, video tersebut baru beredar baru-baru ini karena memperlihatkan Miftah tengah mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji di acara pengajian tersebut.

Miftah yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mengeluarkan ucapan tidak pantas secara gamblang.

Bahwasanya Sunhaji tengah berjualan es teh untuk menghilangkan dahaga para jemaah yang mendengar tausiyah Miftah.

Miftah juga menyandang gelar "Gus" menunjukkan anak atau keturunan dari pemuka agama itu sampai merendahkan Sunhaji.

Dalam video tersebut, Sunhaji hanya bisa berpasrah dan diam diri saat Miftah semakin asik mencela dirinya di depan para jemaah.

Publik menganggap Miftah menyandang gelar Gus dan berstatus Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto tidak sepantasnya merendahkan Sunhaji.

Beberapa rekannya turut mendampingi tausiyahnya juga menertawakan Sunhaji karena guyonan Miftah dianggap sangat lucu.

Sontak, video tersebut memunculkan petisi hingga desakan agar Miftah segera turun dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam bidang kerukunan keagamaan.

Miftah mendengar hal itu langsung bergegas untuk minta maaf di kediaman Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah.

Namun begitu, amarah publik tidak menyurut karena telah kecewa atas sikap dan perilaku Miftah tak mencerminkan sebagai pendakwah.

Miftah yang menanggung malu atas perilakunya memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (6/12/2024).

(ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:11
01:06
01:56
04:53
01:08
09:30
Viral