- Kemenag
Kata Menag Nasaruddin Umar Kesuksesan Pluralisme Indonesia Berkat Tingginya Hubungan Umat Beragama
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pluralisme di Indonesia memiliki posisi terbaik.
Menurut Prof. Nasaruddin Umar, tingginya pluralisme di Indonesia tidak lepas dari kerukunan umat beragama.
"Berdasarkan riset, perekat terbaik pluralisme di Indonesia adalah kerekatan umat beragamanya," ungkap Menag Nasaruddin Umar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Ia menyebutkan pluralisme sulit dilunturkan selama hubungan antarumat beragama di Indonesia semakin kokoh.
Ia mengatakan tingginya persatuan umat beragama sebagai bekal untuk mempertahankan dan memajukan bangsa.
"Jadi selama kerukunan antarumat beragama kokoh, maka tidak ada satu pun kekuatan negara asing yang bisa merusak negeri kita," jelasnya.
Sebagai Menag RI, Nasaruddin menyampaikan rasa syukurnya pluralisme Indonesia menjadi salah satu modal agar bisa bersaing dalam menciptakan kerukunan beragama di level internasional.
"Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena memberi geografis Indonesia di posisi silang yang diapit oleh dua samudera, dan diapit dua benua," terangnya.
"Berada di pusat terpadat lalu lintas dunia," sambung dia menambahkan.
Ia menyampaikan kesuksesan pluralisme di Indonesia dalam sesi menjelaskan berbagai arahan pada kegiatan Rakor Sekber dan Launching Grand Design Badan Moderasi Beragama hingga Pengembangan Sumber Daya Manusia yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta.
Bahwasanya bangsa Indonesia bersifat majemuk. Meskipun itu tidak menjadi penghalang agar persatuan masyarakat dari umat beragama tetap utuh.
Ia berharap penguatan moderasi beragama salah satu bagian aspek penting untuk dilakukan oleh ASN dalam tugasnya.
"Peta geososial dan geopolitik perlu dibaca sehingga bisa dikaitkan dengan peran dan fungsi agama bagi masyarakatnya. Selain itu, kita juga perlu memiliki peta potensi konflik keagamaan sebagai early warning langkah-langkah yang efektif untuk itu," paparnya.
Perihal Badan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, ia menyampaikan bahwa tugasnya tidak hanya mempersatukan umat melainkan ada nilai-nilai pelajaran yang disampaikan oleh mereka agar bisa hidup tolong-menolong dilakukan oleh antarumat beragama.
"Salah satu kegagalan dalam menangani masalah adalah adanya kesalahan persepsi, maka kita memotret suatu masalah dengan benar. BMBPSDM harus mampu memotret secara valid fenomena di masyarakat," ucapnya.
"Semakin berjarak umat dengan agamanya, maka semakin tidak berhasil aparat Kemenag dalam membina umatnya. Oleh karena itu, kita ditantang untuk menemukan metode terbaik agar setiap umat semakin dekat dengan ajaran agamanya," tandasnya.
(ant/hap)