- Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Diresmikan Presiden Prabowo, Menteri Agama Bagikan Filosofinya
Jakarta, tvOnenews.com - Terowongan Silaturahim penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta telah resmi dibuka oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan Presiden Prabowo Subianto.
Terowongan Silaturahim menyambungkan jarak Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral telah dibuka dan pencetusnya langsung dari mantan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada 2020.
Adapun rangkaian peresmian Terowongan Silaturahim penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral telah berlangsung dilakukan setelah shalat Ashar pada Kamis (12/12/2024).
"Tindaklanjut atas arahan Presiden RI (Jokowi) pada 2020 dalam rangka memudahkan akses jemaah antar bangunan rumah ibadah dan untuk memenuhi ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas," ungkap Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya disiarkan dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sebagai Menag, Nasaruddin Umar menyampaikan filosofi alasan adanya pembuatan terowongan berbasis silaturahim menghubungkan dua tempat ibadah dari agama yang beda.
- Kementerian PUPR
Ia menyebutkan bahwa toleransi menjadi aspek utama dalam pembangunan terowongan penghubung tempat ibadah berbasis masjid dan gereja terbesar di Jakarta.
"Adapun filosofi pembangunan terowongan silaturahim ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antarumat beragama," terang dia.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu menambahkan pengurangan angka kemacetan juga menjadi salah satu dari pembangunan ini.
Namun begitu, junjungan toleransi antarumat beragama menjadi bagian utama adanya pembuatan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
"Di mana di dalamnya terdapat galeri dan diorama menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia," jelasnya.
"Yang terwakili hubungan antar umat maupun pengurus Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral," sambungnya.
Ia menuturkan konsep toleransi ini karena diambil langsung dari ukuran terowongan penghubung dua tempat ibadah tersebut.
Kehadiran ini menandakan adanya manifestasi sesuai dengan pembentukan kedalaman dari terowongan ini.
"Artinya kedalaman hati antara kami pemeluk agama karena itu kami tidak membangun jembatan di atas jalan," tuturnya.
Kemudian, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para seniman turut berantusias dalam pembangunan terowongan silaturahim.
Bahwasanya tema yang menghiasi terowongan ini bertajuk "Wot Hati" sebagaimana ciri-ciri jembatan hati dalam beragama.
"Dalam terowongan ini telah dibuat diorama yang dihasilkan dari kompetisi antar seniman-seniman senior dan dimenangkan seniman Bapak Sunaryo dengan tema Wot Hati," katanya.
Ia menyampaikan bahwa terowongan berbasis silaturahim antarumat beragama dibuat dengan dukungan dari anggaran APBN bernilai 38.9 miliar rupiah.
Adapun waktu mengerjakan Terowongan Silaturahim telah dilakukan selama 280 hari dan keluasannya memiliki panjang 34 meter, tinggi 3 meter, lebar 41 meter dengan kedalaman sekitar 6 meter.
"Total luas terowongan silaturahmi ini adalah 346 meter persegi," jelasnya.
Ia menyampaikan harapannya kehadiran terowongan ini bisa menciptakan kebahagiaan karena memanjakan untuk menyambung silaturahim antarumat beragama di Indonesia.
"Kita mohon agar (terowongan silaturahmi) Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini nanti menjadi suatu kebahagiaan tersendiri karena sebentar lagi hari Natal," tandasnya.
Pihak yang menghadiri peresmian Terowongan Silaturahim penghubung Istiqlal-Katedral, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri PU Dody Hanggodo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
(hap)