- Tim tvOnenews
Prediksi Ustaz Fatih Karim soal Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Usai Polisi Sebut MAS Digadang Kesulitan Tidur
Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Fatih Karim ikut berpendapat soal kasus anak bunuh ayah dan nenek dilakukan seorang remaja MAS (14) di Lebak Bulus.
Ustaz Fatih karim memprediksi MAS mengalami gangguan mental hingga tekanan. Meski pihak Kepolisian baru mengabarkan remaja pada kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus itu diprediksi mengalami kesulitan tidur.
Bahwasanya MAS selaku anak remaja tega membunuh ayah APW (40) dan nenek RM (69) terjadi di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari WIB.
"Saya dapat informasi bahwa anak remaja ini mendapat tekanan harus terus belajar harus pintar, anak seumur itu harus bermain, ingin santai tapi terus dipaksa," ungkap Ustaz Fatih Karim kepada tvOnenews.com di Kota Kasablanka, Jakarta, Minggu (15/12/2024).
Faktor keluarga, kata Ustaz Fatih, menjadi perhatian serius bagi para orang tua kepada anak-anaknya.
- Istimewa
Pendidikan dari keluarga sangat penting saat anak semakin bertumbuh besar.
Bagi Ustaz Fatih, cara merawat anak yang baik dilakukan oleh keluarga akan membuat buah hati bisa bertumbuh dengan baik, terutama pada masalah mental.
Sebaliknya, anak yang kurang mendapat perhatian dari keluarganya rentan terjadi hal-hal tidak diinginkan ke depannya.
"Terjadilah depresi, luapan meledaklah," prediksi dia.
Perihal psikologis dan keahlian, Ustaz Fatih menyampaikan setiap anak memiliki potensinya masing-masing.
Ia menganggap tidak ada kesamaan dalam keahlian yang dimiliki seorang anak terhadap orang lain, terutama kepada keluarganya.
"Anak-anak kita tumbuh dengan gayanya, setiap orang istimewa, ada yang jago matematika, ada yang jagonya hafalan," jelasnya.
"Jadi jangan anak kita jadi kita, biarkan dia tumbuh sesuai zamannya," sambungnya menegaskan.
Ia menegaskan apabila seseorang memaksakan kehendaknya bisa mempengaruhi psikologis pada anaknya.
"Setiap orang dilahirkan spesial dan tidak usah dipaksa menjadi seperti kita," tuturnya.
Sebelumnya, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengabarkan informasi terbaru terkait tragedi berdarah di malam hari tersebut.
AKP Nurma menyampaikan Polres Metro Jakarta Selatan telah mendapat sejumlah keterangan penyebab MAS tega menusuk APW dan RM dari beberapa saksi.
Dalam kasus anak remaja 14 tahun ini, AKP Nurma bahwa MAS bersama keluarganya sempat bercengkrama sebelum terjadinya tragedi berdarah di sebuah rumah.
Pada pukul 23.00 WIB, ia menjelaskan MAS sempat pamit untuk tidur lebih cepat kepada keluarganya setelah terjadinya keharmonisan di keluarga tersebut.
"Pelaku pamit terlebih dahulu, mau tidur. Jadi jam 23.00 WIB dia masuk kamar ibu bapaknya (untuk pamit tidur)," ungkap AKP Nurma dikutip, Minggu.
Kemudian, MAS tidur di bagian lantai atas rumahnya setelah berpamitan kepada keluarganya.
"Mama, aku tidur dulu," kata AKP Nurma sambil mengutip ucapan anak remaja 14 tahun itu.
Namun demikian, MAS tiba-tiba kembali ke kamar orang tuanya sambil membawa sebilah pisau.
Kedatangan MAS langsung menikam keluarganya yang mengakibatkan APW dan RM bersimbah darah dan sang ibu AP (41) mengalami luka berat.
APW harus meregang nyawa di atas tempat tidurnya juga mengorbankan RM yang kebetulan tidak berada di kamar tersebut.
AKP Nurma mengatakan AP masih bertanya-tanya dan heran buah hatinya tiba-tiba menikam keluarganya sendiri.
"Itu maka ibunya sampai detik ini tidak percaya kalau anaknya yang melakukan," tutur dia.
AKP Nurma juga masih mendalami psikologis anak remaja 14 tahun itu setelah mendapat informasi dari psikolog yang diproses melalui Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
"Kemarin penyidik memeriksa psikolog, kemudian dari psikolog sudah diserahkan ke Apsifor," ujarnya.
Dalam kumpulan data hasil pemeriksaan polisi, AKP Nurma memprediksi adanya gangguan tidur dialami oleh MAS.
"Iya betul," ucapnya.
Namun demikian, ia kembali menegaskan bahwa ibu yang pernah membawa MAS empat kali kali ke psikiater masih menjadi pemeriksaan lebih lanjut.
"(Kronologi) sudah dimintai keterangan. Semua sudah dikumpulkan di penyidik, sudah melengkapi berkas," tegasnya.
Semenntara, ibu AP telah memaafkan MAS meski dalam kasus anak remaja bunuh ayah dan nenek ini mengorbankan nyawa keluarganya.
"Ibunya sangat memaafkan," tandas AKP Nurma.
(hap)