Buya Yahya jelaskan alasan utang makin numpuk meski rajin shalat tahajud.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV

Sudah Rajin Shalat Tahajud kok Utang Makin Numpuk? Ternyata Buya Yahya Bilang Rezeki Jadi Macet Gara-gara...

Minggu, 22 Desember 2024 - 23:45 WIB

tvOnenews.com - Rezeki selalu disebutkan dalam doa setiap selesai melaksanakan shalat tahajud, tapi utang malah semakin menumpuk. Buya Yahya berikan penjelasannya.

Hampir setiap umat muslim meminta kepada Allah SWT agar selalu dilancarkan rezekinya.

Salah satu amalan yang dapat mengabulkan segala hajat dan doa termasuk urusan rezeki yaitu shalat tahajud.

Shalat tahajud memiliki banyak keutamaan seperti mengabulkan doa atau hajat juga memudahkan segala persoalan di dunia dan akhirat.

Apalagi rezeki sering diucapkan ketika berdoa setelah melakukan shalat tahajud bila terikat dengan utang. 

Namun, sebagian orang merasa sudah rajin melaksanakan shalat tahajud hingga berdoa setiap malam, tetap saja utang semakin menumpuk.

Lantas, apakah penyebab bila mengalami kondisi seperti ini?

Pada satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan penyebab utang semakin menumpuk meski sudah rajin melakukan shalat tahajud.

Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.


Buya Yahya. (Ist)

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Buya Yahya, awalnya pengasuh pondok pesantren Al Bahjah ini memberikan pesan kepada setiap umat muslim.

“Kami selalu berpesan jangan biasa berutang, lebih baik hidup dengan kesederhanaan,” pesan Buya Yahya pada tayangan YouTubenya.

“Karena utang itu merepotkan, apalagi orang biasa utang, penyakit dia hidupnya akan susah, akan punya ambisi terus,” terusnya.

Bahkan, banyak orang sampai melakukan cara haram demi melunasi utang karena terus melilitnya.

Maka dari itu, Buya Yahya menjelaskan terdapat dua sifat manusia yang bisa membuat seseorang tetap terjerat utang meski sudah rajin shalat tahajud.

“Yang pertama adalah cara hidupnya nggak benar, gampang kebawa cara hidup orang lain, ikut-ikutan,” ujarnya.

“Yang kedua karena tamak, rata-rata punya utang, dan orang yang punya utang karena ini susah menyelesaikan masalahnya,” sambungnya.

Utang akan mudah lunas bila digunakan untuk tujuan yang mulia atau dalam keadaan darurat.

Artinya utang dilakukan bukan sekedar untuk memenuhi hawa nafsu materi.

“Tapi kalau orang yang punya utang karena ibunya sakit dia obati, oh ini mudah diselesaikan oleh Allah, akan gampang, tapi kalau sudah punya utang dia ngutang lagi,” jelas Buya Yahya.

Bahkan yang memberi utang pun bisa jadi merasa iba hingga merelakan begitu saja, dengan alasan yang mulia atau sangat membutuhkan.

Berbeda jika seseorang berutang karena ingin menuruti gaya hidupnya, maka hal ini yang bisa membuat utang masih menumpuk meski sudah rajin shalat tahajud.

“Ngutangnya masih jalan, gaya hidupnya belum diubah,” katanya.

“Artinya kalau seseorang merasa dirinya punya utang, dia semangat ingin membayarnya, itu dulu jangan ambisi ingin kaya, selesaikan utangnya dulu, kan itu ajaran Nabi,” lanjutnya.

Oleh karena itu, ubahlah gaya hidup agar utang dapat segera lunas. Karena bila hal ini menjadi permasalahan hidup maka akan jadi sisi buruk pada dirinya.

“Dan gaya hidupnya dikurangi, jangan foya-foya, sekarang sudah punya utang gaya hidupnya nggak berubah, utangnya pun nggak berubah,” tegas Buya.

“Meski tahajud kalau ngutang lagi besoknya ya tetap nambah, kita harus berubah dong cara hidupnya,” tandasnya. (kmr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral