- LPQQ Indonesia
Dahsyat! Efek Lulus Belajar Al Quran, 10 Ribu Santri Jalani Wisuda di Masjid Istiqlal
Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 10 ribu santri dari seluruh wilayah Indonesia menjalani proses wisuda di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Ketua LPQQ Indonesia Mahbub Soleh Zarkasy mengatakan 10 ribu santri yang tersebar di Indonesia telah berhasil dan lolos mempelajari pengamalan bacaan Ayat Suci Al Quran diwisuda langsung di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Sabtu (21/12/2024).
Mahbub menyampaikan proses wisuda di Masjid Istiqlal ini menjadi pembuktian LPQQ sukses mengatasi permasalahan buta aksara Ayat Suci Al Quran melalui 10 ribu santri tersebut.
Namun, ia mengabarkan keterbatasan sarana dan prasarana bagi para guru atau mualim saat mengajari para murid atau santrinya menjadi penghambat dalam Kelompok Belajar Membaca Al uran (KBMA).
"Tetapi KBMA mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari kalangan remaja atau santri pelajar dan mahasiswa," ungkap Mahbub dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Adapun kegiatan wisuda ini bertajuk tema tentang "Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Alquran menuju Indonesia Emas 2045".
Santri dari tiga provinsi mengikuti kegiatan wisuda lulus belajar membaca Al Quran, antara lain DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Ia berpendapat cara atau metode yang masih ampuh dan sangat berguna agar para santri cepat memahami bacaan dalam Al Quran.
Ia mengatakan cara klasikal menjadi metode pembelajaran yang masih cepat ditangkap dan diingat oleh para santri saat berusaha mengerti setiap makna bacaan Ayat Suci Al Quran.
Cara tersebut membuktikan perkembangan teknologi pada era zaman modern tidak selalu dijadikan acuan untuk menjadi solusi cepatnya.
"Kemampuan kami yang sangat terbatas, fasilitas kantor pun tidak ada apalagi fasilitas yang lain. Kami masih memiliki keterbatasan buku," jelas dia.
"Hampir 80 persen mereka belajar menggunakan bahasa salinan (fotokopi) tapi semangat mereka untuk belajar membaca Al Quran sangat luar biasa," sambungnya menambahkan.
Sebagai bentuk kepeduliannya, ia menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar program mengatasi masalah buta aksara pada Kitab Suci Al Quran harus digencarkan dari sekarang.
Ia mengatakan bantuan pemerintah minimal dimulai dari fasilitas mendukung proses mengajar khususnya kebutuhan buku.
"Harapan kami di tahun 2025, gerakan yang sekarang menjadi judul dan moto LPQQ Indonesia bisa terbantu pengadaan buku untuk fasilitas pembelajaran," tukasnya.
(ant/hap)